Evan Dimas si Langganan Timnas

Rachmat Kurnia
Mahasiswaa Universitas Andalas
Konten dari Pengguna
22 September 2021 12:48 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Rachmat Kurnia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Siapa yang tidak kenal Evan Dimas Darmono, nama yang tidak asing bagi penikmat sepak bola Indonesia. Evan Dimas menjadi salah satu pilar penting dalam pencapaian Indonesia menjuarai AFF U-19 pada 2013 lalu. Generasi ini digadang-gadang sebagai generasi emas bangkitnya sepak bola Indonesia yang sudah lama tertidur. Evan yang bertindak sebagai kapten tim dan top skor untuk Indonesia pada gelaran tersebut mendapat perhatian lebih dari publik tanah air.
ADVERTISEMENT
Setelah momen tersebut, Evan mendapat kesempatan pertama membela Timnas yang saat itu diasuh oleh Alfred Riedl. Evan pertama kali tampil ketika menghadapi Timor Leste dan berhasil menciptakan satu gol. Walau tidak dalam laga resmi, tetap saja merupakan sebuah momen yang indah bagi Evan Dimas.
Kuis kumparan:"ATLET INDONESIA YANG JADI IDOLAMU
Dengan tinggi badan 166 cm, Evan mampu membuktikan bahwa postur tubuh tidak selalu menentukan dalam sepak bola. Kreativitas dan visi yang jelas akan sangat membantu bagi Evan apalagi posisinya sebagai gelandang mengemban tugas menjadi penghubung antara lini belakang dan lini serang. Tidak salah ia mengidolakan seorang Iniesta yang memiliki postur yang tidak jauh berbeda dengannya.
Untuk urusan skill Evan tidak perlu diragukan lagi. Tercatat sejak 2014, ia sudah melanglang buana ke beberapa tim besar Indonesia. Bahkan pada 2018 ia sempat bermain untuk Selangor FC, tim yang bermarkas di Kota Shah Alam, Malaysia. Walau hanya bermain selama satu musim, hal ini menunjukkan bahwa bakat Evan mampu menarik minat dari luar negeri.
ADVERTISEMENT
Kuis kumparan:"ATLET INDONESIA YANG JADI IDOLAMU
Sampai sejauh ini, Evan Dimas belum mampu membawa Timnas Indonesia ke tingkat yang lebih tinggi. Di umur emasnya saat ini, Evan masih berkutat di liga dalam negeri. Padahal dengan bakat yang ada, pilihan untuk ke luar negeri menjadi pilihan yang cukup berharga. Bakat akan makin terasah dan pengalaman akan semakin kaya yang akan berdampak terhadap persepakbolaan Indonesia, setidaknya untuk Timnas.
Foto ; Humas PSSI/HO/ANTARA FOTO
Kita lihat saja, apakah Evan akan menghabiskan karirnya dalam liga dalam negeri atau ia memilih mengadu peruntungan di luar negeri.
Idola tak harus selalu dipuji, Idola juga butuh kritikan agar ia tak hanya mimpi, tapi berusaha menggapai impian.