Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.2
16 Ramadhan 1446 HMinggu, 16 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna
Budaya Baca dengan IKRA, Bacalah!
3 Maret 2021 7:46 WIB
Tulisan dari Rachmi Yamini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Iqra' dan IKRA terdengar serupa dan bermakna hampir sama, yaitu mengajak untuk membaca sehingga menjadi masyarakat yang memiliki budaya baca.
ADVERTISEMENT
Makna “Bacalah” dalam Surat Al-Alaq
Surat Al-Alaq, terutama ayat 1-5 merupakan wahyu pertama yang diturunkan Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW. Ayat pertama diawali dengan kata berbunyi “Iqra’” yang memiliki arti “bacalah”. Namun oleh para ahli tafsir kata Iqra’ memiliki makna yang lebih beragam dan mendalam.
Masran dikutip Monika (2019) menyebutkan bahwa Iqra' tidak hanya berarti membaca tulisan, tetapi bisa juga berarti mendalami, meneliti, mengamati, atau memahami fenomena, mencakup fenomena alam atau fenomena sosial yang terjadi. Makna membaca pada ayat 1 dan 3 dalam Surat Al-Alaq tersebut memiliki perbedaan menurut Quraish Shihab. Pada ayat pertama, membaca bermakna belajar untuk diri sendiri, sedangkan pada ayat ketiga bermakna mengajar untuk orang lain (Anisa, 2020). Pada ayat 4 dan 5, makna membaca adalah Allah SWT mengajar kepada manusia yang tidak tahu apa-apa menjadi tahu melalui pena yang hasilnya bermanfaat untuk orang lain.
ADVERTISEMENT
Dalam Surat ini, kata Iqra’ disebutkan berulang kali di beberapa ayat yang menunjukkan pentingnya makna kata tersebut. Para ahli tafsir pun sepakat bahwa ayat-ayat tersebut mengandung makna pentingnya ilmu pengetahuan. Dalam pengertian yang lebih luas, Iqra’ berarti melakukan pengkajian ilmu secara mendalam, dengan membaca dan mendalami tanda-tanda dalam bacaan tertulis maupun tanda-tanda yang disediakan alam sehingga menjadi manfaat bagi kehidupan manusia.
Surat Al-Alaq yang diawali dengan ayat berisi perintah untuk membaca ini pun menjadi tonggak perubahan peradaban dunia Islam yang mengubah kegelapan masa jahiliyah menuju peradaban cahaya.
Iqra' dan IKRA
Berkaca pada makna Iqra’ pada Surat Al-Alaq, membaca dalam bentuk apa pun menjadi aktivitas yang tidak dapat dilepaskan dalam kehidupan sehari-hari. Membiasakan diri sendiri dan orang lain untuk membaca memang bukan hal yang mudah. Apalagi menjadikan kegemaran membaca sebagai budaya dalam masyarakat. Hal ini membutuhkan kerja keras dari berbagai elemen masyarakat untuk dapat mewujudkannya.
ADVERTISEMENT
Pembudayaan kegemaran membaca masyarakat itu sendiri bukan hanya sekadar mengajak masyarakat untuk suka membaca, tetapi juga bagaimana menjadikan membaca sebagai kebutuhan sehari-hari. Kebutuhan akan informasi, wawasan, dan pengetahuan yang didapat dari membaca koran, majalah, jurnal, atau buku. Bahkan sesederhana membaca novel, cerita pendek, atau bacaan lain untuk memanfaatkan waktu luang saat menunggu dan sebagai pemenuhan kebutuhan akan hiburan serta kesenangan pribadi.
Membaca dapat menjadikan seseorang bermanfaat bagi orang lain. Hasil membaca dapat dibagikan atau diajarkan kepada orang lain. Membaca juga dapat dikatakan sebagai awal mula seseorang dapat menulis. Hasil membaca yang tertuang dalam tulisan dapat dibaca dan bermanfaat bagi orang lain.
Dengan gairah dan semangat untuk dapat memberikan manfaat bagi kehidupan dan mengubah kegelapan menjadi cahaya, pembudayaan kegemaran membaca masyarakat menjadi hal yang mendesak untuk dilakukan. Pembudayaan kegemaran membaca pun menjadi kegiatan strategis yang diprioritaskan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip). Salah satu bentuk aksinya adalah Inisiatif Keluarga Ringkas Aksara yang disingkat menjadi IKRA.
ADVERTISEMENT
Inisiatif Keluarga Ringkas Aksara
Inisiatif Keluarga Ringkas Aksara (IKRA) merupakan kegiatan literasi yang menyimpan banyak harapan terutama karena pelaksanaanya di masa pandemi seperti saat ini. IKRA diharapkan dapat menjadi alternatif kegiatan yang positif dalam mengisi waktu bagi masyarakat yang diimbau untuk tetap di rumah bersama keluarga. IKRA juga dapat menjadi solusi membaca sehingga dapat menumbuhkan minat baca masyarakat. Selama layanan perpustakaan ditutup bagi masyarakat karena pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar, IKRA memberikan kemudahan akses terhadap bahan bacaan. IKRA juga menjadi bentuk partisipasi masyarakat untuk mendukung Kota Jakarta sebagai Kota Literasi dan Berbudaya Baca.
Kegiatan ini memerlukan kerja sama dan kolaborasi dari berbagai unsur agar dapat berjalan sesuai dengan harapan. Diusung oleh Dispusip, IKRA dilaksanakan di 5 Kota Administrasi dan Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu. Unsur-unsur yang terlibat antara lain Sudin Pusip Kota Administrasi, Kecamatan, Kelurahan, Tim Penggerak PKK, dan masyarakat Provinsi DKI Jakarta sebagai peserta.
ADVERTISEMENT
Sudin Pusip mengawali kegiatan ini dengan menyeleksi bahan bacaan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Sebelum dipinjamkan ke masyarakat, buku-buku disterilisasi sesuai dengan protokol kesehatan yang berlaku. Kemudian, Sudin Pusip berkoordinasi dengan Kelurahan dan TP PKK Tingkat Kelurahan berkaitan dengan kepesertaan dan pendistribusian bahan bacaan kepada peserta.
Peserta dalam kegiatan IKRA adalah satu komponen keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak. Seluruh anggota keluarga diharapkan dapat berpartisipasi dalam kegiatan ini. Masing-masing anggota keluarga dapat melakukan kegiatan membaca secara mandiri atau membaca bersama. Peserta dapat membuat ringkasan dari hasil bacaannya atau menceritakannya kembali kepada anggota keluarga yang lain. Hasil dokumentasi dapat berupa ringkasan, foto, dan video kegiatan IKRA di rumah masing-masing.
Kegiatan IKRA di Kota Administrasi Jakarta Selatan untuk Triwulan I sendiri sudah mulai berjalan sejak tanggal 1 Maret sampai dengan 14 Maret 2021. Proses distribusi buku dari Sudin Pusip ke 5 kelurahan dilakukan sebelum pelaksanaan IKRA. Lima kelurahan peserta IKRA untuk Triwulan I antara lain Kelurahan Gandaria Selatan, Kelurahan Cilandak Barat, Kelurahan Duren Tiga, Kelurahan Pancoran, dan Kelurahan Gandaria Utara.
ADVERTISEMENT
Dari masing-masing kelurahan terdapat 40 keluarga yang menjadi peserta IKRA. Diharapkan hingga akhir tahun 2021 setidaknya terdapat 800 keluarga yang ikut berpartisipasi dalam kegiatan IKRA di Kota Administrasi Jakarta Selatan.
Selama beberapa hari ini berlangsung, masyarakat cukup antusias berpartisipasi dalam kegiatan IKRA. Hal ini terlihat melalui hasil dokumentasi yang terekam oleh panitia. Peserta dengan hasil ringkasan bacaan terbanyak atau dokumentasi foto dan video terbaik akan mendapatkan apresiasi dari pelaksana.