Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.101.0
Konten dari Pengguna
Mindfulness dengan Membaca
1 Maret 2021 14:13 WIB
Tulisan dari Rachmi Yamini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Membaca merupakan bagian yang tidak terlepas dari kehidupan kita sehari-hari. Sering kali kita menganggapnya sebagai kegiatan yang sepele. Baik dalam media tercetak atau digital, membaca menjadi hal yang biasanya dilakukan sambil lalu. Misalnya membaca pesan, teks di layar televisi atau handphone, papan pengumuman atau rambu di jalan. Membaca sekadar menyelesaikan bacaan hingga baris terakhir dibandingkan sebagai kegiatan mencari makna. Padahal, membaca bisa membuka kesempatan penting apabila dilakukan secara mindful.
ADVERTISEMENT
Membaca secara mindful memberikan pengalaman yang berbeda dari biasanya. Menjadi mindfulness dengan membaca juga bisa menjadi terapi tersendiri bagi si pembaca.
Membaca
Secara umum kita memahami membaca berarti mengeja, melafalkan, dan mengucapkan tulisan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, membaca adalah mengetahui; meramalkan; memperhitungkan; melihat serta memahami isi dari apa yang tertulis. Apa yang tertulis di sini dapat berupa tulisan, simbol, ataupun gambar. Tujuannya adalah mencari serta memperoleh informasi, mencakup isi, dan memahami makna bacaan (Tarigan, 2008).
Pada hakikatnya membaca merupakan proses yang berkaitan dengan fisik dan psikologis. Kegiatan melihat dan mengamati objek secara visual (fisik) kemudian berlanjut dengan proses berpikir dan mengolah informasi hingga dapat memahami dan memberi makna dari gagasan atau ide yang dilihat (psikologis).
ADVERTISEMENT
Mindfulness
Mindfulness menjadi kata yang sangat populer beberapa tahun terakhir ini di Indonesia. Dalam bahasa Indonesia, mindful dapat dipadankan dengan wawas atau sadar. Sedangkan mindfulness dapat dipadankan dengan wawas diri, kesadaran, atau berkesadaran penuh. Mindfulness diartikan sebagai suatu kondisi di mana pikiran, perasaan, dan tubuh kita berada pada saat ini, tidak mengembara ke masa lalu maupun masa depan (Fachrudin, 2017) .
Banyak orang mulai mempelajari mindfulness karena metode hidup dengan berkesadaran penuh ini digadang-gadang dapat membuat hidup lebih berkualitas dan bahagia. Mindfulness pun banyak dimanfaatkan untuk mengatasi stres, kecemasan, depresi, dan permasalahan pikiran lain.
Untuk mencapai mindfulness dalam keseharian, kita perlu mengamati, menyadari, dan menerima arus pikiran, perasaan, dan sensasi tubuh yang kita rasakan tanpa mengevaluasi, menghakimi, dan mengkritik. Sensasi tubuh ini berkaitan dengan indera yang dimiliki manusia. Agar sensasi tubuh dapat berfungsi maksimal, seluruh indera perlu aktif. Masing-masing indera tersebut saling berkaitan dan berhubungan, memberikan respons terhadap rangsangan yang diterima.
ADVERTISEMENT
Banyak orang menganggap satu-satunya cara untuk mindfulness adalah dengan meditasi. Saat bermeditasi orang memfokuskan pikiran dengan tenang sambil memperhatikan napas. Padahal mindfulness bisa sesederhana melakukan kegiatan rutinitas sehari-hari dengan menyadari apa yang terjadi pada diri sendiri secara fisik, mental, dan emosional. Artinya sadar penuh dengan kondisi yang ada saat ini, apa yang sedang dilakukan, tidak menyesali yang ada di masa lalu, dan tidak mencemaskan yang belum terjadi di masa depan. Termasuk pada saat membaca.
Membaca dengan Mindful dan Mindfulness dengan Membaca
Membaca dengan mindful memungkinkan kita menciptakan ruang di dalam otak untuk memasukkan ide, informasi, kreativitas, pengetahuan, dan mengaitkannya dengan apa yang sudah kita ketahui sebelumnya. Alih-alih memenuhi pikiran dengan informasi dan penilaian terhadap apa yang kita baca, mindfulness memungkinkan kita untuk membuka pikiran kita, belajar hal baru, melihat, dan memahami dengan perspektif yang baru (Bush, 2018).
ADVERTISEMENT
Dengan mempraktikkan mindfulness saat membaca, kita bisa mendapatkan manfaat yang sama seperti saat bermeditasi. Dengan memutuskan secara sadar untuk membaca, memilih bahan bacaan, dan fokus pada kata-kata yang tertulis di dalamnya. Saat kita tersesat dalam kata-kata hingga lupa waktu seakan-akan kita ada di dunia lain yang ada di dalam bacaan. Tanpa ada penghakiman dan penilaian terhadap kata-kata, hanya membaca dan menerimanya begitu saja. Membaca menjadi proses refleksi yang tenang, dengan perhatian penuh pada teks dan penuh kesadaran. Hal ini memungkinkan adanya pengalaman dan pemahaman yang lebih mendalam saat membaca. Membaca, tentang apa pun itu, dapat mengalihkan pikiran kita dari kekhawatiran, stres, dan kecemasan.
Seperti halnya meditasi, membaca juga membutuhkan ketenangan untuk fokus dan ruangan yang sunyi untuk mencapai mindfulness. Bahkan pada masa Yunani Kuno, perpustakaan disebut juga sebagai “the healing place for the soul”. Bagaimanapun juga, tenggelam dalam bacaan atau mencapai ketenangan juga harus bisa didapatkan di lingkungan dengan banyak gangguan. Hal ini tentu bisa dilakukan dengan melatihnya terus menerus.
Sebagai latihan awal, Manoharan dikutip oleh Gelles (2017) menyarankan memulainya dengan menyiapkan waktu untuk membaca dan memilih bacaan ringan yang tidak menguras energi. Bush (2018) menyarankan sebuah ‘ritual’ membaca, yaitu dengan duduk diam selama beberapa menit sebelum membaca. Perhatikan napas, lepaskan pikiran, aktifkan indera tubuh, kemudian kembali kepada napas.
ADVERTISEMENT
Ketika mulai membaca, lakukan dengan lebih fokus dan penuh apresiasi terhadap diri sendiri. Saat membalikkan halaman, perhatikan cahaya yang jatuh ke bahan bacaan, warna dan aroma tinta serta kertas, rasakan tekstur helaian kertas pada jari dan jilidan buku pada telapak tangan. Perhatikan bahasa, setiap kata dan kalimat, detail tentang tokoh ataupun tempat dalam bacaan. Sadari dan terima bahwa saat membaca pikiran bisa saja berkelana. Perlahan bawa kembali diri kita kepada teks dan teruskan membaca.
Selesai membaca, duduk lagi beberapa menit dan bawa pikiran kembali kepada napas. Terakhir, perhatikan apa yang diperoleh dari bacaan tersebut. Hal terbaik yang mungkin didapatkan setelah berpetualang dengan membaca adalah adanya wawasan baru yang mungkin memberikan pengaruh dalam hidup kita. Selamat mencoba!
ADVERTISEMENT