Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Inovasi Sosial dan SROI dalam PROPER: Seri Pertama Ready for PROPER Olahkarsa
22 Juni 2023 15:17 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Raden Muhammad Wisnu Permana tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Bandung, (22/6) PT Olahkarsa Inovasi Indonesia mengadakan event Ready for PROPER: Webinar Series dalam bentuk webinar interaktif dan menghadirkan narasumber yang memiliki kompetensi dalam bidangnya masing-masing.
ADVERTISEMENT
Rangkaian pertama Ready for PROPER: Webinar Series kali ini membahas tentang Inovasi Sosial dan pengukuran dampak dengan Social Return on Investment (SROI) dalam PROPER.
Dalam webinar ini, PT Olahkarsa Inovasi Indonesia menghadirkan Dharma Saputra (Head of Communication Relations & CID Zona 10 Regional 3 Kalimantan Subholding Upstream Pertamina), Tjut Vina Irviyanti (Kepala Divisi TJSL, Manajemen Aset dan Umum PT Bio Farma) dan Dede Abdul Hasyir, S.E., M.Ak, CSP (Dosen FEB Universitas Padjadjaran). Webinar ini dibuka oleh Unggul Yoga Ananta selaku CEO PT Olahkarsa Inovasi Indonesia.
“Saya berharap segala rangkaian Webinar Series yang dilakukan Olahkarsa ini dapat memberi dampak positif. Bahwa CSR ini betul-betul memiliki peran strategis serta nilai tambah bagi perusahaan, stakeholder, dan masyarakat. Inovasi Sosial dalam PROPER pun adalah approach baru dalam model pemberdayaan masyarakat yang mana harus menyelesaikan kebutuhan sosial secara lebih efektif. Bagaimana ia bisa mendorong kapasitas dan kapabilitas masyarakat serta bagaimana aset dan sumberdaya yang dimiliki perusahaan bisa lebih efektif digunakan”, ujar Unggul Yoga Ananta dalam sambutannya.
Dharma Saputra selaku Head of Communication Relations & CID Zona 10 Regional 3 Kalimantan Subholding Upstream Pertamina mengungkapkan bahwa di Pertamina, Inovasi Sosial adalah “Fardu ain”.
ADVERTISEMENT
“Stakeholder kami adalah nelayan dan masyarakat pesisir pantai. Kami mengembangkan CSR bidang ekonomi, kesehatan, lingkungan, pendidikan dan inftrastruktur untuk mereka. Kami juga meneribtkan buku-buku CSR seputar itu dan sudah ber-ISBN”, ujar Dharma Saputra.
Dalam membuat program Inovasi Sosial, durasinya pun beragam. Sifatnya dinamis. Ada yang membutuhkan waktu 3 tahun, ada yang butuh waktu 5 tahun. Selain itu, ia pun menambahkan, “Kami berusaha mengembangkan budaya lokal atau local wisdom dalam setiap kegiatan perusahaann, salah atunya dengan menggunakan atribut kebudayaan setempat sebagai bentuk penghormatan terhadap masyarakat setempat”, tambahnya.
Tjut Vina Irviyanti selaku Kepala Divisi TJSL Manajemen Aset dan Umum PT Bio Farma (Persero) mengutarakan bahwa dalam melaksanakan Inovasi Sosial, Biofarma memulai semuanya dari social mapping atau perencanaan sosial. Social mapping ini memberi informasi kebutuhan masyarakat itu seperti apa sehingga program yang dibuat bisa tepat sasaran. Sehingga kesejahteraan masyarakat bisa meningkat.
ADVERTISEMENT
“Tentu ini tidak berjalan sendiri. Ini karena peran dari multistakeholder Biofarma dan dibuat berdasarkan musyawarah yang terbuka. Kami juga bekerjasama dengan akademisi dari Unpad, UGM, ITB, media massa, dan goverment dalam setiap perencanaan Inovasi Sosial yang dibuat. Dalam praktiknya, Biofarma merujuk pada ISO 26000 yang mana core subject-nya membahas tentang lingkungan serta pemberdayaan masyarakat”, ujarnya.
Selain menghadirkan kalangan prakitisi, Webinar ini pun juga menghadirkan akademisi sebagai narasumbernya, yakni Dede Abdul Hasyir, S.E., M.Ak, CSP dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Padjadjaran.
Dede Abdul Hasyir, S.E., M.Ak, CSP sangat menekankan pentingnya Inovasi Sosial. “Bagaimana kebutuhan sosial terwujud, bagaimana Creating Shared Value terwujud, apakah ada perubahan yang radikal dalam program CSR-nya? Maupun keriteria lainnya sesuai Permen LHK No 01 tahun 2021 tentang PROPER seperti unsur kebaruan, transfer pengetahuan, efektivitasnya, hingga status Inovasi Sosialnya itu sendiri”, ujarnya.
ADVERTISEMENT
Akademisi Universitas Padjajaran ini kemudian menjelaskan bahwa SROI dan Inovasi Sosial adalah dua hal yang selaras satu sama lain. Ia pun mengamini apa yang dikatakan Tjut Vina Irviyanti bahwa semuanya harus bekerjasama. Laporan SROI pun mencakup PR Value yang merupakan indikasi bahwa hal tersebut melibatkan peranan pihak media.
Berdasarkan PERMENLHK NO 01 TH 2021 tentang PROPER, Inovasi Sosial adalah kegiatan pemberdayaan masyarakat yang dapat menyelesaikan permasalah/kebutuhan sosial (lebih efektif dibandingkan solusi yang ada saat ini) dan mendorong perbaikan kapabilitas dan hubungan sosial, serta pemanfaatan asset dan sumber daya yang lebih baik.
Tentu, Webinar ini tidak berjalan satu arah. Webinar ini melibatkan dialog interaktif dan tanya jawab antara narsumber dan pesertanya. Diskusi yang terjadi pun tidak hanya dihadiri para praktisi dan akademisi yang bergelut di bidang ini saja, namun juga dihadiri oleh sejumlah perwakilan perusahaan, mahasiswa, dan sektor lainnya yang ada kaitannya dengan PROPER.
ADVERTISEMENT
Harapannya, dengan terlaksananya Event ini, dapat memberikan wawasan baru pada semua orang terkait Inovasi Sosial dan SROI agar lebih banyak perusahaan yang lebih paham dengan Inovasi Sosial dan SROI.
Tentang PT Olahkarsa Inovasi Indonesia
PT Olahkarsa Inovasi Indonesia adalah tech company yang berfokus pada penyediaan layanan end-to-end dalam pengelolaan dan manajemen Corporate Social Responsibility.
Visi Olahkarsa adalah menciptakan inovasi CSR untuk mendorong terbentuknya ekosistem bisnis yang berkelanjutan dan penghidupan yang lebih baik bagi masyarakat.
PT Olahkarsa Inovasi Indonesia
Jln. Cijawura Girang No. 18, Sekejati
Kec. Buah Batu, Kota Bandung 40286