Lebih Utama Memulai Chat dengan Basmallah atau Salam?

Radifan Alwafi
Mahasiswa Institut Teknologi dan Bisnis Ahmad Dahlan
Konten dari Pengguna
28 Juni 2021 11:27 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Radifan Alwafi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Sedang Berkomunikasi (https://pixabay.com/id/photos/telepon-bersantai-meja-teh-caf%c3%a9-1172330/)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Sedang Berkomunikasi (https://pixabay.com/id/photos/telepon-bersantai-meja-teh-caf%c3%a9-1172330/)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Bismillahirrahmanirrahim.
Akibat perkembangan teknologi yang sangat pesat dalam satu abad terakhir ini, banyak permasalahan kontemporer muncul di tengah-tengah umat yang belum pernah dijumpai pada abad sebelumnya. Di antara contoh yang sangat tersebar luas hari ini adalah telepon dengan fiturnya, yang membuat kita bisa berkomunikasi jarak jauh dengan orang lain melalui panggilan telepon, menuliskan pesan dalam bentuk SMS ataupun chat,serta berselancar di dunia maya menggunakan jaringan internet.
ADVERTISEMENT
Setiap ada masalah yang baru muncul, para ulama akan berusaha menentukan hukum fikih yang terkait dengannya. Misalnya, ketika fasilitas komunikasi jarak jauh bisa kita nikmati dengan melakukan panggilan telepon, para ulama menjelaskan bahwa hukum-hukum tentang berkunjung, meminta izin, berbicara, dan, bercakap-cakap dengan orang lain dapat diterapkan kepadanya, Syaikh Bakr Abu Zaid rahimakumullah berkata,
فإن آداب الهاتف الشرعية مخرجة فقها على آداب الزيارة، وا لاستءذان، والكلام، والحيث مع الآخرين في المقدار،والزمان، والمكان، وجنس اكلام،وصفته
"Sesungguhnya adab-adab syar'i tentang telepon dikategorikan secara fikih ke dalam adab-adab berkunjung, meminta izin, berbicara, dan bercakap-cakap dengan orang lain,baik dalam aspek kadarnya, waktunya, tempatnya, jenis pembicaraannya, dan sifatnya".
Itu mengapa beliau menerangkan bahwa ketika A menelepon B, maka yang seharusnya mengucapkan salam pertama kali adalah A, bukan B seperti yang selama ini banyak dilakukan oleh masyarakat. Ini karena A adalah orang yang menelepon, sehingga dialah yang seharusnya mengatakan salam pertama kali, sebagaimana ketika A berkunjung ke rumah B dan mengetok pintunya, A adalah yang mengucapkan salam pertama kali dan bukan B.
ADVERTISEMENT
Fitur lain yang ada pada telepon adalah chat, yang merupakan percakapan antara dua orang atau lebih menggunakan tulisan yang dikirimkan melalui jaringan internet. sebagian berpendapat bahwa karena chat adalah sebuah media tulisan, maka ia bisa dianggap sebagai sebuah surat. Dan sunah dalam surat tertulis adalah memulainya dengan basmallah, dalam rangka meneladani perbuatan Rasulullah shalallahu'alaihi wa salam yang selalu memulai surat-surat beliau dengan basmallah, dan perbuatan Nabi Sulaiman 'alaihis-salam yang memulai suratnya kepada Ratu Balqis, sebagaimana dikisahkan dalam firman Allah Subhanallahu wa Ta'ala,
إنه من سليمان وانه بسم الله الرحن الرحيم
"Sesungguhnya surat itu dari Sulaiman dan sesungguhnya isinya:'Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang'''.
Akan tetapi, jika dilihat dari sisi cepatnya tukar-menukar pesan dan informasi, maka chat bisa dianggap sebagai sebuah percakapan atau obrolan. Dan sunah kita menemui orang lain untuk berbicara kepadanya adalah memulai dengan salam, sebagaimana dalam sebuah hadits di mana seorang laki-laki dari Bani'Amir meminta izin untuk masuk ke dalam rumah Nabi Shalallahu'alaihi wa Salam seraya berkata,"Bolehkah aku masuk?"maka Nabi shalallahu'alaihi wa Salam berkata kepada pelayannya,"keluarlah untuk menemuinya,dan ajarkan lah dia cara untuk meminta izin, katakanlah kepadanya,'katakan: "Assalamualaikum, bolehkah aku masuk?" Laki-laki itu mendengar hal ini, lalu dia berkata, "Assalamualaikum, bolehkah aku masuk?" Maka Nabi shalallahu 'alaihi wa Salam pun mempersilakan dan ia pun masuk.
ADVERTISEMENT
Manakah yang lebih tepat? Apakah chat hendak dikategorikan sebagai surat sehingga lebih utama untuk memulainya dengan basmallah, atau hendak dikategorikan percakapan dan obrolan sehingga lebih utama untuk memulainya dengan salam?
Jawabannya adalah tergantung apa yang hendak disampaikan melalui chat tersebut. Jika seseorang hendak mengirimkan sebuah artikel dakwah misalnya, atau sebuah pengumuman penting yang tidak mengandung keharaman di dalamnya, maka memulainya dengan basmallah adalah lebih utama karena ia lebih dekat kepada makna surat. Akan tetapi,jika ia misalnya hendak menyapa rekannya, menanyakan kabar, atau menanyakan sedang berada di mana, yang mana ini semua adalah lebih dekat kepada percakapan dan obrolan,maka memulainya dengan salam adalah lebih utama.
Ada sebuah pertanyaan yang ditujukan kepada Syaikh 'Ubaid ibn 'Abdillah al-jabiriy hafizhahhullah:
ADVERTISEMENT
هل يحب رد السلام على الرساءل المكتوبة عبر الانترنت أومن خلال رسائل الهواتف؟
"Apakah wajib untuk menjawab salam dalam pesan yang dikirim kan melalui internet atau melalui SMS?"
Beliau menjawab:
يعني هل هذه موجهة اللعموم؟هذالابدمنه هذا السؤال.أم موجهة لمن أرسلت إليه؟فإن كا من موجهة إلى شخص معين فالها حا الوان:إحداهما:أيبدأ المرسل باالسلام،فهنا يجب على المرسل إليه رد السلام.الحالة الثانية،ألايبدأالمرسل الاسلام،يرسل الرسالة عادية غير مبدوأةبالسلام،فهنا المرسل إليه مخير إن شاء بدأباسلام وهو الأولى والأفضل،وإنشاءتركه.نعم.أماإذاكانت الرساءل للعمة:فالأمرفيه سعة.لكن من رداسلام فنرجوأنه أثار السنة إن شاءالله تعالى.نعم
"Yaitu, apakah pesan itu ditujukan kepada umum? tidak boleh tidak, pertanyaan ini harus diajukan (terlebih dahulu). ataukah pesan tersebut ditujukan hanya kepada orang tertentu saja?
Jika pesan itu ditujukan kepada seseorang tertentu,maka ada dua kondisi:
ADVERTISEMENT
Kondisi pertama
Orang yang mengirimkan nya memulai dengan salam. Maka di sini wajib bagi si penerima pesan untuk menjawab salam tersebut.
Kondisi kedua
Orang yang mengirimkan nya tidak memulai dengan salam. Dia mengirimkan sebuah pesan biasa dan tidak dimulai dengan salam, maka di sini si penerima pesan boleh memilih, dia bisa memulai dengan salam dan itulah yang lebih utama dan afdhal, dan dia juga boleh untuk tidak melakukannya.
Adapun jika pesan itu ditujukan kepada umum, maka perkaranya luas. Akan tetapi, barangsiapa yang menjawab salam tersebut maka kami harap dia telah mencocoki Sunah Insya Allah Ta'ala. Na'am."
Lihatlah bagaimana beliau hafizhahhullah menyebutkan bahwa memulai dengan salam itu lebih utama dan afdhal ketika kita menuliskan sebuah pesan yang biasa dikirimkan melalui media chat atau SMS, yaitu pesan yang bersifat seperti percakapan dan obrolan, dan beliau sama sekali tidak mengkategorikan pesan ini sebagai sebuah surat tertulis, yang lebih utama untuk dimulai dengan basmalah.
ADVERTISEMENT
Secara logika, pendapat inipun adalah yang lebih kuat. Jika kita mengkategorikan pesan dalam media chat, dan SMS itu sebagai layaknya sebuah surat tertulis, maka akan menjadi lebih utama bagi kita untuk menuliskan basmallah disetiap obrolan kita tuliskan. Jika dikatakan bahwa obrolan itu biasanya bukan sebuah perkara yang penting, sementara memulai pesan dengan basmalah itu baru disyariatkan jika pesan itu berupa ilmu syar'i atau perkara dunia yang bermanfaat, maka kita katakan bahwa betapa sering sebuah obrolan itu juga berisikan hal-hal yang penting atau bahkan sangat penting, baik ia terkait perkara agama ataupun perkara dunia, tetapi tidak pernah dijumpai bahwa kedua belah pihak memulai setiap pesan dalam obrolannya tersebut dengan basmalah. Namun, keduanya akan mengobrol secara mengalir, dan percakapan itu akan diawali serta ditutup dengan salam.
ADVERTISEMENT
Wallahu a'lam bish-shawab.