Goroho: dari Kencan hingga Ekonomi dan Kesehatan Masyarakat

Pisang goroho goreng belah dua dan segelas kopi susu. Dokumentasi Pribadi

Pisang goroho (Musa Acuminafe, SP) adalah jenis pisang yang sering dijumpai pada setiap menu snack di sebagian besar tempat-tempat nongki (nongkrong) di kota Manado, Sulawesi utara (Sulut). Pisang goroho memiliki nilai sosio-ekonomis hingga manfaat kesehatan tersendiri dalam dinamika masyarakat Sulut, khususnya di Kota Manado.

Dalam aktivitas sosial, jenis pisang yang merupakan hasil persilangan dari pisang jenis Musa balbisiana dan Musa acuminata ini selalu menjadi menu cami-cami (cemilan) pilihan yang menemani setiap agenda-agenda silaturahmi dan ngobrol sambil ngopi, bersenda gurau bersama teman dan sahabat di tempat-tempat ngopi. Goroho juga menjadi hidangan yang menemani ketika berkencan atau PDKT dengan si doi.

Berbagai pilihan olahan pisang goroho pun menjadi andalan mayoritas masyarakat Manado, mulai dari goroho stick, goroho kriuk, goroho belah dua, keripik goroho dan jenis menu goroho lainnya. Secara pribadi, saya lebih menyukai goroho belah dua karena tekstur lembut dan manisnya sangat cocok dimakan saat panas, apalagi jika disandingkan dengan dabu-dabu (sambal) roa, kelezatan khas Sulut yang sulit dijelaskan dengan kata-kata.

Tak hanya itu, ditinjau dari segi ekonomi, goroho memiliki peran yang penting bagi berjalannya UMKM-UMKM di kota Manado. Bukan hanya menjadi makanan/snack yang disuguhkan di tempat-tempat ngopi, goroho juga diolah menjadi snack yang dikemas dengan menarik untuk dijadikan oleh-oleh bagi para wisatawan ketika kembali ke daerah asalnya. Hal ini pun menjadi penambahan nilai (value added) pada goroho itu sendiri.

Yang tadinya diolah secara tradisional menjadi produk UMKM yang memiliki nilai ekonomis yang menjanjikan. Jika dikelola dengan baik, goroho menjadi faktor penting bagi peningkatan valuasi UMKM khususnya yang bergerak dibidang kuliner di Sulut. Secara tidak langsung branding oleh-oleh goroho Sulut menjadi salah satu faktor yang menunjang perekonomian pariwisata Sulawesi utara di level nasional.

Tak hanya itu, petani goroho pun mendapat keuntungan yang sepadan dikarenakan hasil tani pisang goroho tersebut memiliki demand yang baik di pasar UMKM di Sulut khususnya di kota Manado. Selain itu, mengkonsumsi goroho memiliki khasiat yang tak kalah pentingnya bagi tubuh.

Mengkonsumsi goroho bukan hanya menjadi teman ngopi, pasalnya bagi kesehatan masyarakat, goroho memiliki khasiat yang cukup banyak, goroho menjadi cemilan yang cocok dan sehat untuk dikonsumsi setiap orang. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Karamoy, dkk (2017), dijelaskan bahwa goroho bermanfaat sebagai sumber tenaga, diketahui dalam satu buah pisang goroho terdapat 85-100 kandungan kalori untuk kebutuhan energi harian tubuh. Bagi ibu hamil, goroho aman dan baik dikonsumsi dikarenakan mengandung asam folat yang mudah dicerna janin melalui rahim, namun tidak disarankan untuk dikonsumsi secara berlebihan.

Kandungan Zat besi pada goroho merupakan zat yang dibutuhkan bagi penderita anemia, vitamin C dalam pisang goroho dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan melindungi dari penyakit. Jika dicampur dengan susu cair, goroho baik bagi penderita penyakit usus.

Bagi masyarakat setempat, pisang goroho diyakini sebagai makanan pendamping bagi pasien penderita diabetes. Manfaat lainnya adalah untuk diet dan kecantikan, bubur pisang dicampur dengan susu dan madu, kemudian dijadikan masker pada wajah setiap hari secara teratur 30-40 menit kemudian dibasuh dengan air hangat lalu dibilas dengan air dingin/air es, akan menghasilkan pengaruh yang menakjubkan setelah dilakukan selama kurang lebih 15 hari. Dan masih banyak lagi manfaat lainnya dari mengkonsumsi pisang goroho bagi kesehatan tubuh kita.

Goroho sebagai potensi Sulawesi utara jelas memiliki pengaruh yang sangat positif dalam banyak aspek, mulai dari ekonomi, sosial, budaya hingga kesehatan masyarakat. Hal ini tentunya perlu untuk menjadi perhatian dari berbagai pihak terutama pemerintah dan pelaku usaha di sulut terkhusus kota Manado, agar nilai ekonomi sosial semakin meningkat dan positif bagi masyarakat Sulawesi utara.