Konten dari Pengguna

Mengintip Masa Depan Kabupaten Sleman melalui Nota Keuangan RAPBD 2025

Radita Mauli Al Adha
Mahasiswa di Universitas Amikom Yogyakarta
16 Oktober 2024 8:57 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Radita Mauli Al Adha tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

Nota Keuangan RAPBD 2025 Kabupaten Sleman

Sumber: Dokumentasi Pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Sumber: Dokumentasi Pribadi
ADVERTISEMENT
Pada Rapat Paripurna DPRD Kabupaten Sleman yang berlangsung pada 9 September 2024 yang bertempat di Ruang Paripurna Gedung DPRD Kabupaten Sleman, Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo memaparkan Nota keuangan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) 2025. Di dalamnya mengandung panduan yang strategis bagi pembangunan Kabupaten Sleman ke depannya, yang lebih dari sekedar rencana keuangan.
ADVERTISEMENT
Nota Keuangan tersebut mencerminkan upaya daerah dalam menghadapi tantangan seperti ketergantungan pada dana pemerintah pusat, defisit anggaran, dan kebutuhan akan inovasi serta kolaborasi dalam mewujudkan pembangunan inklusif.
Dalam pemaparannya, Bupati Sleman menyoroti masalah utama, yaitu mengenai ketergantungan terhadap pendapatan transfer dari pemerintah pusat yang masih tinggi, yakni sebesar 59,78% dari total pendapatan sebesar Rp. 3.218,08 miliar. Sementara itu, Pendapatan Asli Daerah (PAD) hanya menyumbang 39,95%, hal tersebut menunjukkan adanya tantangan besar untuk memaksimalkan potensi lokal. Oleh karena itu, pemerintah berkomitmen untuk mengembangkan strategi inovatif yang dapat meningkatkan PAD, sehingga dapat mengurangi ketergantungan pada dana dari pusat.
Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo menambahkan bahwa tantangan utama bukan hanya terkait defisit yang sebesar 4,54% atau Rp. 146 miliar dalam RAPBD, namun juga tentang bagaimana pemerintah bisa menghadapi tantangan keuangan ini dengan pendekatan yang lebih kreatif. Solusi yang diusulkan Bupati meliputi eksplorasi berbagai sumber pembiayaan alternatif, seperti kerjasama antara sektor publik dan swasta, atau dapat juga dengan menciptakan lingkungan bisnis lokal yang lebih kuat. Tujuan akhirnya adalah untuk mengurangi defisit dan menghindari ketergantungan pada pinjaman maupun penerbitan surat utang.
Sumber: Dokumentasi Pribadi
RAPBD 2025 juga menekankan pentingnya inovasi dalam pengelolaan anggaran. Pemerintah Kabupaten Sleman menyadari bahwa pengeluaran daerah bukan hanya sekedar tentang angka, namun juga tentang bagaimana anggaran tersebut dapat menghasilkan dampak ekonomi yang luas. Fokus utama dalam RAPBD ini yaitu pengembangan sektor industri kreatif dan pariwisata berbasis budaya lokal. Kabupaten Sleman dengan kekayaan alam dan budayanya, dianggap sebagai wilayah yang sangat potensial untuk menjadi pusat inovasi, yang pada akhirnya dapat meningkatkan PAD secara signifikan
ADVERTISEMENT
Nota Keuangan RAPBD 2025 tidak hanya memberikan perhatian pada isu mengenai tantangan terkait keuangan, namun juga pada isu-isu sosial dan lingkungan yang kritis. Salah satu prioritas utamanya yaitu penguatan infrastruktur yang dapat mengurangi kesenjangan antar wilayah. Seiring dengan pesatnya urbanisasi di Kabupaten Sleman, diperlukan infrastruktur yang tidak merusak lingkungan. Oleh karena itu, pemerintah mengalokasikan dana guna meningkatkan kualitas lingkungan dan memastikan kelesatrian sumber daya alam yang ada.
RAPBD 2025 menjelaskan bahwa defisit sebesar Rp. 146 miliar tidak dilihat sebagai ancaman besar, melainkan peluang untuk memacu kreativitas dalam menemukan solusi yang lebih inovatif. Salah satu opsi yang sedang di eksplorasi adalah pembiayaan netto. Namun, pemerintah menegaskan bahwa setiap pembiayaan harus diarahkan untuk mencapai manfaat jangka panjang yang lebih besar bagi kesejahteraan masyarakat, bukan sekedar solusi jangka pendek untuk menutupi defisit.
ADVERTISEMENT
RAPBD 2025 juga tidak hanya memperhatikan infrastruktur dan lingkungan, tetapi juga memprioritaskan peningkatan kualitas pelayanan publik dan daya saing daerah. Selaras dengan tema pembangunan tahun 2025 ”Peningkatan Produktivitas dan Daya Saing untuk Kesejahteraan yang Merata”, pemerintah Kabupaten Sleman berfokus pada pengembangan infrastruktur dasar, peningkatan mutu pendidikan dan kesehatan, serta pengentasan kemiskinan. Program-program tersebut bertujuan mendukung visi Kabupaten Sleman untuk menjadi ”Rumah Bersama yang Cerdas, Sejahtera, Berdaya Saing, Menghargai Perbedaan dan Memiliki Jiwa Gotong-Royong.”
Pada akhirnya, penyampaian Nota Keuangan RAPBD 2025 ini tidak hanya tentang merencanakan anggaran, tetapi juga mengenai bagaimana pemerintah daerah dan masyarakat Kabupaten Sleman bisa bekerja sama untuk mencapai pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan. Nota Keuangan ini menjadi peta jalan yang akan membantu Kabupaten Sleman dalam menghadapi berbagai tantangan keuangan, sosial dan lingkungan, serta mencapai tujuan pembangunan yang lebih baik di masa depan.
ADVERTISEMENT