Konten dari Pengguna

Cegah Balita Stunting, Mahasiswa KKN Undip Lakukan Penyuluhan dan Praktik MPASI

Raditya Adyatma
Mahasiswa S1 Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Diponegoro
11 Februari 2025 18:35 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Raditya Adyatma tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Mahasiswa KKN Tim I UNDIP lakukan penyuluhan dan praktik pembuatan MPASI di Posyandu Desa Jiwan, Kabupaten Klaten, pada Sabtu (18/01/2025)
zoom-in-whitePerbesar
Mahasiswa KKN Tim I UNDIP lakukan penyuluhan dan praktik pembuatan MPASI di Posyandu Desa Jiwan, Kabupaten Klaten, pada Sabtu (18/01/2025)
Klaten – Mahasiswa program studi S1 Gizi Undip, Zahra Alisa Harumi, berbagi ilmu bersama beberapa ibu balita dengan Penyuluhan dan Praktik Pembuatan MPASI di posyandu balita di Desa Jiwan, Kabupaten Klaten, pada Sabtu (18/01/2025).
ADVERTISEMENT
Sejak usia 6 bulan, balita perlu dikenalkan pada MPASI (Makanan Pendamping ASI) sebab kebutuhan energi dan gizi semakin meningkat.
Penelitian menunjukan bahwa beberapa faktor dapat mempengaruhi status gizi balita seperti usia pertama mendapatkan MPASI, tekstur MPASI, frekuensi, dan jumlah MPASI yang diberikan.
Menurut data yang dimiliki kader posyandu setempat, tercatat ada 10 balita yang memiliki status gizi kurang pada bulan Desember 2024.
Oleh karena itu, dalam program Kuliah Kerja Nyata (KKN), Zahra ingin mengenalkan feeding rules beserta penerapan responsive feeding yang dapat mengatasi berbagai masalah selama proses MPASI pada anak.
Dalam penjelasannya, Zahra mengungkapkan tujuan dari feeding rules dan responsive feeding bagi balita yaitu agar anak mengenali “sinyal” kenyang dan lapar. Apabila anak dapat mengenali kedua hal tersebut, maka risiko Gerakan Tutup Mulut (GTM) dapat dihindari.
ADVERTISEMENT
Penyuluhan dilengkapi dengan memberi media berupa leaflet. Selain itu, Zahra juga mempraktikkan kepada ibu balita mengenai komposisi dan peningkatan tekstur MPASI yang tepat sesuai usia anak.
Selain penyuluhan, mahasiswa KKN Tim I UNDIP berikan contoh komposisi dan tekstur menu MPASI sesuai usia balita.
Komposisi menu MPASI yang ditampilkan telah disesuaikan dengan contoh pedoman dari Kementerian Kesehatan RI yakni nasi, telur ayam,wortel, dan minyak sayur.
Kegiatan penyuluhan tersebut dihadiri oleh ibu balita yang menghadiri kegiatan posyandu pada hari dan tempat yang sama.
“Alhamdulillah, dengan penyuluhan dari Mbak KKN saya jadi tahu ada tips MPASI yang bermanfaat,” ujar salah satu ibu balita yang berpartisipasi dalam penyuluhan.
Harapannya, penyuluhan dan praktik pembuatan MPASI dapat meningkatkan pengetahuan ibu balita sebagai upaya menurunkan serta mencegah kasus balita dengan status gizi kurang, bahkan stunting di Desa Jiwan.
ADVERTISEMENT