Konten dari Pengguna

Permasalahan Sosial Yang Memicu Overwork Di Indonesia

Raditya Aruna Pradipa
Mahasiswa Aktif Universitas Sebelas Maret Program studi Hubungan Internasional
10 Desember 2024 13:31 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Raditya Aruna Pradipa tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi pekerja buruh oleh @unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pekerja buruh oleh @unsplash
ADVERTISEMENT
Overwork atau kerja berlebihan adalah masalah yang semakin nyata di Indonesia. Meskipun negara ini sudah punya aturan tentang jam kerja, banyak pekerja yang tetap terjebak dalam rutinitas kerja yang berlebihan, baik di sektor formal maupun informal. Lalu, apa yang menyebabkan fenomena ini terjadi? Dan kenapa kita perlu serius menanggulanginya?
ADVERTISEMENT
1. Tekanan Ekonomi yang Meningkat
Salah satu alasan utama overwork di Indonesia adalah tekanan ekonomi. Dengan biaya hidup yang terus naik, banyak pekerja merasa terpaksa bekerja lebih lama agar bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari. Ini terutama terjadi di sektor-sektor dengan gaji rendah, seperti pekerja pabrik, ritel, hingga restoran dan perhotelan.
2. Budaya Kerja yang Menilai Waktu Bukan Kualitas
Di Indonesia, ada budaya yang sering mengaitkan jam kerja panjang dengan dedikasi dan komitmen. Bekerja lembur sering dianggap sebagai hal yang positif. Padahal, budaya ini malah bisa menambah tekanan pada pekerja untuk terus bekerja, meskipun bisa berdampak buruk bagi kesehatan fisik dan mental mereka. Sayangnya, pentingnya keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi sering kali diabaikan.
ADVERTISEMENT
3. Kurangnya Pengawasan dan Penegakan Aturan
Walaupun Indonesia punya Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 yang mengatur jam kerja dan hak pekerja, banyak perusahaan yang tidak sepenuhnya mematuhi aturan ini. Seringkali, pekerja dipaksa untuk bekerja lebih lama tanpa kompensasi yang sesuai. Ditambah lagi, banyak pekerja yang berstatus kontrak atau outsourcing yang rentan dieksploitasi.
4. Dampak Buruk dari Overwork
Overwork bisa menimbulkan dampak buruk yang besar, baik bagi pekerja maupun perusahaan. Bagi pekerja, kerja berlebihan bisa menyebabkan stres, kelelahan, gangguan tidur, bahkan masalah kesehatan serius seperti hipertensi. Selain itu, waktu yang seharusnya untuk keluarga atau bersosialisasi jadi terganggu.Bagi perusahaan, meskipun bekerja lebih lama tampak seperti cara meningkatkan produktivitas, kenyataannya hal ini justru bisa menurunkan kualitas pekerjaan. Pekerja yang kelelahan lebih mudah membuat kesalahan dan kurang fokus, yang akhirnya merugikan perusahaan.
ADVERTISEMENT
5. Solusi untuk Mengatasi Overwork
Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan kerjasama antara pemerintah, perusahaan, dan masyarakat. Beberapa langkah yang bisa diambil adalah:
- Penegakan hukum yang lebih tegas:Pemerintah perlu memastikan aturan soal jam kerja dipatuhi oleh perusahaan. Perusahaan yang melanggar harus diberi sanksi.  
-Meningkatkan kesadaran tentang work-life balance:Perusahaan harus mulai mengedukasi karyawan tentang pentingnya keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi. Selain itu, kebijakan kerja fleksibel juga perlu dipertimbangkan, apalagi dengan adanya peluang kerja jarak jauh.  
-Fokus pada hasil, bukan jumlah jam kerja:Perusahaan seharusnya mengukur produktivitas berdasarkan hasil kerja, bukan berdasarkan berapa lama karyawan menghabiskan waktu di kantor. Ini akan membantu meningkatkan efisiensi tanpa menambah beban pada pekerja.
ADVERTISEMENT
Kesimpulan
Overwork di Indonesia adalah masalah yang perlu segera diatasi. Meskipun ada berbagai faktor yang menyebabkan fenomena ini, dampaknya sangat besar, baik bagi pekerja maupun perusahaan. Dengan kebijakan yang lebih baik dan kesadaran yang lebih tinggi, kita bisa menciptakan lingkungan kerja yang lebih sehat dan produktif. Sebagai negara yang sedang berkembang, Indonesia harus memastikan bahwa kemajuan ekonomi tidak mengorbankan kesejahteraan pekerja.