Konten dari Pengguna

Psikologi Pendidikan: Kontribusi IQ, EQ, dan SQ pada Dunia Pendidikan

Rafa Herda Oktaviani
Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
17 Oktober 2024 11:28 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Rafa Herda Oktaviani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber: https://www.pexels.com/id-id/pencarian/Idea/
zoom-in-whitePerbesar
Sumber: https://www.pexels.com/id-id/pencarian/Idea/
ADVERTISEMENT
Pendidikan menjadi hal penting untuk menyalurkan kontribusi atas kecerdasan IQ, EQ, dan SQ. Karena di dalam dunia pendidikan, unsur pendidik adalah unsur penting untuk membangun nilai pada kecerdasan-kecerdasan ini.
ADVERTISEMENT
IQ atau kecerdasana intelektual merupakan potensi sejak lahir yang penting untuk dikembangkan. IQ ini bersifat potensial, maka dibutuhkan kemauan untuk melatih potensi ini menjadi mahir. Dalam dunia pendidikan, seorang guru harus memiliki modal dasar yaitu kemampaun intelektual, jika seorang pendidikan memiliki nilai yang kurang pada kemampuan intelektualnya, maka akan berakibat pada pembelajaran yang akan dia lakukan sebagai pendidik. Pendidik akan memiliki pengetahuan yang minim dalam mengajar peserta didiknya, hal ini membuat peserta didiknya juga berpotensi memiliki pengetahuan yang minim. Dalam hal ini IQ berkontribusi menjadi penunjang kegiatan pendidikan.
EQ ini berakaitan dengan keterampilan dalam mengelola emosi seseorang. Ketika seseorang memiliki value EQ yang bagus, maka ia mampu membangun dan menguasai emosi yang dimilikinya dalam keadaan lingkungan sekitar. Indikator dalam memahami kecerdasan emosional disampaikan oleh Goleman (2003), yaitu mengenali emosi diri, mengelola emosi, memotivasi diri, mengenali emosi orang lain, dan membina hubungan, semua indikator tersebut penting agar mampu merasakan dan memahami yang kemudian disikapi secara manusiawi. Hal ini juga penting bagi seorang pendidik memiliki nilai EQ yang baik. Jika seorang pendidik sudah memiliki EQ yang baik, maka ia akan memahami bagaimana cara menghadapi peserta didiknya dari bahasa verbal maupun non verbal yang ada pada para peserta didiknya.
ADVERTISEMENT
Kecerdasan Spiritual menumbuhkan otak manusiawi kita untuk menjadi cerdas secara spiritual dalam agama, mencari makna atas apa yang sedang manusia alami. Seorang pendidik perlu memiliki kecerdasan spiritual, denga hal itu ia menunjukan kecerdasan spiritualnya yang menuntun peserta didiknya memiliki kecerdasan spiritual yang mumpuni. Contoh pada agama Islam, pendidik haruslah memiliki kecerdasan spiritual yang baik dan menunjukkan ketaatannya kepada Allah SWT. agar dalam proses pembelajarannya bisa menyalurkan energi spiritual tersebut.