Hi-Friends!: Ban Lengan Cerdas Pendeteksi Kondisi Darurat pada Pendaki Gunung

Rafa Raihan Fadilla
- Lahir di Bekasi, 27 Mei 2001 - Mahasiswa Universitas Brawijaya - Anak ke-1 dari 3 bersaudara - Hobi : membaca, menggambar, melukis, dan karate
Konten dari Pengguna
28 Juli 2021 18:34 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Rafa Raihan Fadilla tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Tim Mahasiswa FTUB dan FKUB
zoom-in-whitePerbesar
Tim Mahasiswa FTUB dan FKUB
ADVERTISEMENT
Kegiatan mendaki gunung merupakan salah satu kegiatan olahraga yang sangat digemari di Indonesia. Namun, kegiatan mendaki gunung juga sangat berisiko. Disampaikan pada BASARNAS tahun 2015 hingga 2018 terdapat 26 kasus kematian dari 130 kasus saat pendakian dimana kasus tersebut meningkat setiap tahunnya. Pada tahun 2019 terdapat 17 kasus hilang dan kematian saat pendakian di gunung Indonesia. Adapun penyebab dari kecelakaan saat pendakian, yaitu 47% masalah kesehatan, 29% tersesat atau hilang, dan 24% kecelakaan lainnya. Masalah kesehatan yang sering timbul pada pendaki gunung adalah hipotermia dan hipoksia. Hal ini terjadi dikarenakan perubahan suhu dan tekanan udara akibat perubahan ketinggian.
ADVERTISEMENT
Demi menurunkan risiko yang dapat terjadi pada pendaki, tiga mahasiswa dari Fakultas Teknik Universitas Brawijaya (FTUB) bersama dua mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FKUB) membuat inovasi ban lengan cerdas untuk mendeteksi hipotermia, hipoksia, dan kondisi darurat saat mendaki. Adapun pelaksanaan program berlangsung saat Pandemi Covid-19. Akan tetapi, situasi pandemi Covid-19 tidak menyurutkan semangat tim dalam merancang konsep alat yang dilakukan secara daring dan luring. Memanfaatkan perkembangan teknologi yang ada, tim ini berusaha membantu Pemerintah dalam menanggulangi kasus-kasus kecelakaan yang terjadi saat melakukan pendakian.
Tim yang diketuai oleh Raihan Zhifhanur Muhammad dan anggota-anggotanya yang bernama Rafa Raihan Fadilla, Muhammad Yogi Nurrohman, Andi Nurul Isri Indriany Idhil, dan Monika Ayu Puji Anggraini ini, di bawah bimbingan Zainul Abidin S.T., M.T., M.Eng.P.hD. membuat inovasi ban lengan cerdas untuk mendeteksi hipotermia, hipoksia, dan kondisi darurat saat mendaki bernama Hi-Friends!. Kondisi darurat yang dimaksud, yaitu ketika pendaki terdeteksi mengalami hipotermia, hipoksia, hilang, dan tergelincir. Tim membutuhkan waktu selama tiga bulan untuk pengerjaan inovasi, dimulai perencanaan hingga pembuatan prototipe.
Konsep Desain 3D Hi-Friends!
Tampak Penggunaan Hi-Friends!
Salah satu anggota tim, Muhammad Yogi Nurrohman mengungkapkan bahwa inovasi ini menggunakan kombinasi antara Long Range (LoRa) dengan ESP32. LoRa digunakan pada alat untuk dilakukan pemantauan jarak jauh mengingat di gunung sulit mendapatkan internet. Hi-Friends! yang digunakan oleh pendaki akan mengirimkan informasi-informasi selama pendakian ke posko terdekat. Posko dapat memantau kondisi pendaki melalui web. Begitupun pendaki juga dapat memantau kondisi dirinya dengan web. Web dapat diakses melalui handphone maupun komputer.
ADVERTISEMENT
“Dengan adanya inovasi ini diyakini dapat membantu pendaki gunung saat melakukan pendakian. Selain itu, Hi-Friends! juga dapat membantu posko-posko dalam memantau kondisi setiap pendaki gunung terutama apabila terjadi suatu kondisi yang tidak diinginkan,” tuturnya.
Muhamad Yogi Nurrohman juga menjelaskan mekanisme kerja dari Hi-Friends!, yaitu:
Tampak Depan dan Samping Hi-Friends!
1. Menempatkan posisi ban lengan pada lengan pendaki.
2. Ketika tombol on ditekan maka web akan menampilkan beberapa informasi termasuk data suhu, tekanan udara, lokasi, dan kondisi pergerakan pendaki apabila terjatuh.
Tampilan WEB Menggunakan Handphone
Tampilan WEB Menggunakan Komputer
3. Apabila terdeteksi hipotermia, ban lengan akan berbunyi memberikan reminder kepada pendaki agar hipotermia yang diderita tidak semakin parah.
4. Apabila terdeteksi hipoksia, ban lengan akan berbunyi memberikan reminder agar pendaki beristirahat sejenak.
5. Apabila terdeteksi pendaki terjatuh, ban lengan akan mengirimkan data berupa kondisi pergerakan.
ADVERTISEMENT
6. Apabila pendaki mengalami kondisi darurat, yaitu hipotermia, hipoksia, terjatuh, dan tersesat maka akan dilakukan pengiriman data serta lokasi dari pendaki ke posko. Pelacakan lokasi dilakukan agar penjaga posko cepat dan tepat dalam melakukan evakuasi apabila terjadi kondisi darurat pada pendaki.
7. Data-data pengguna yang terdeteksi pada Hi-Friends! secara otomatis akan tersimpan sebagai riwayat Kesehatan pada modul SD card dalam ban lengan.
Menurut perwakilan anggota tim tersebut, Hi-Friends! bisa dijadikan solusi yang dapat membantu Pemerintah dan masyarakat terutama pendaki gunung dalam mengatasi masalah hipotermia, hipoksia, dan kondisi darurat saat melakukan pendakian.
“Dengan penggunaan Hi-Friends! pada pendaki gunung yang juga terintegrasi oleh posko maka diharapkan dapat meningkatkan kenyamanan saat melakukan pendakian. Kami juga mengharapkan dapat membantu Pemerintah dalam menurunkan angka kematian pendaki gunung di Indonesia. Kami juga berharap agar Hi-Friends! bisa benar-benar terealisasikan karena belum ada ban lengan cerdas yang dilengkapi dengan pendeteksi hipotermia, hipoksia, dan kondisi darurat pada pendaki.” tambahnya.
ADVERTISEMENT
Tim ini akan berjuang menuju Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional XXXIV 2021 mendatang.
“Ban Lengan Cerdas: Solusi Aman saat Mendaki” itulah slogan dari tim Raihan Zhifhanur Muhammad.