Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.91.0
Konten dari Pengguna
Kenapa Kita Bisa Lupa?
30 November 2024 17:46 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari RAFFI NURFARIZQI MAKARIM tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pastinya semua orang pernah lupa. Entah itu lupa dimana menaruh kunci motor, lupa kapan ulang tahun temanmu, ataupun lupa mematikan kipas angin di kamar. Mungkin muncul sebuah pertanyaan di benak beberapa orang, “Kenapa ya kita bisa lupa?”
ADVERTISEMENT
Short Term Memory & Long Term Memory
Untuk mengetahui alasan mengapa hal tersebut bisa terjadi, kita harus mengetahui definisi dari short term memory (memori jangka pendek) dan long term memory (memori jangka panjang) terlebih dahulu.
Short term memory, atau memori jangka pendek, adalah kapasitas ingatan kecil yang hanya berjangka waktu yang sangat sedikit, mungkin hanya beberapa detik saja. Memori jangka pendek tidak dapat mengingat banyak informasi. Menurut Hermann Ebbinghaus, memori jangka pendek hanya bisa mengingat sekitar 7 hal dalam satu waktu. Short term memory mencakup informasi yang baru saja didapatkan, seperti materi yang sedang dijelaskan oleh guru di dalam kelas atau daftar barang belanja yang diberitahu oleh Ibu.
Long term memory, atau memori jangka panjang, adalah memori yang memiliki kapasitas tak terbatas dan cenderung stabil, dan tersimpan dalam jangka waktu yang lama. Informasi yang tersimpan di dalam long term memory bisa bertahan bertahun-tahun, atau bahkan seumur hidup. Biasanya, informasi yang tersimpan disini adalah informasi penting yang didapatkan secara sadar dan informasi tentang bagaimana melakukan sesuatu (mencuci piring, mengendarai mobil, dll).
ADVERTISEMENT
Short term memory akan hilang atau dilupakan dengan cepat jika tidak dilakukan aksi preventif, seperti mengulang-ulang informasi di dalam kepala. Informasi yang tidak dilakukan pengulangan akan tergantikan oleh informasi-informasi lainnya yang baru. Jika kita mempelajari sesuatu yang baru, namun tidak berusaha untuk mempelajarinya kembali, kita akan semakin sedikit mengingatnya seiring dengan berjalannya waktu.
Sebaliknya, jika sebuah informasi sering diulang-ulang dalam mengingatnya, semakin besar kemungkinan informasi tersebut masuk ke dalam long term memory.
Forgetting Curve
Hermann Ebbinghaus pernah melakukan sebuah eksperimen mengenai memori. Dia menguji memorinya dalam jangka waktu yang berbeda-beda. Hasil dari eksperimen menunjukkan bahwa ada hubungan antara proses melupakan, mengingat, dan waktu. Forgetting Curve menunjukkan bagaimana informasi atau pengetahuan yang telah tersimpan di dalam otak akan hilang seiring berjalannya waktu jika seseorang tidak berusaha untuk mempertahankannya.
ADVERTISEMENT
Hermann Ebbinghaus menemukan bahwa segala hal yang bermakna akan lebih mudah diingat. Dalam eksperimennya, ia mencoba mengingat beberapa gabungan dari suku kata acak yang tidak memiliki arti. Hasil eksperimen menunjukkan bahwa kata-kata tersebut dengan mudah cepat hilang dari ingatannya. Sebaliknya, jika mendapatkan informasi yang menarik dan bermakna, kita akan lebih mudah mengingatnya.
Tetapi, semua informasi yang didapatkan, menarik atau tidak, tetaplah ingatan di dalam memori jangka pendek jika tidak dilakukan pengulangan dalam kepala. Kamu bisa mendapatkan banyak sekali informasi penting dan menyenangkan dalam suatu seminar, tapi pulang dengan tangan kosong karena tidak menulis atau mengingat-ingat informasi tersebut.
Jadi, bagaimana caranya biar tidak lupa?
ADVERTISEMENT
Jadi, jawaban dari pertanyaan terbesar kita di artikel ini adalah: kita bisa melupakan suatu hal karena kita tidak melakukan hal-hal yang bisa membuat kita tetap mengingatnya, sehingga informasi tersebut hanya akan lewat di otak kita.
Tapi, perlu diingat bahwa proses melupakan adalah peristiwa yang normal dan dialami oleh semua orang. Mengingat semua informasi yang didapatkan secara detail bukanlah hal yang mudah. Jadi, jangan terlalu membebankan dirimu sendiri, ya!
Referensi:
Miller, R. R. (2021). Failures of memory and the fate of forgotten memories. Neurobiology of Learning and Memory, 181, 107426.
Cowan N. (2008). What are the differences between long-term, short-term, and working memory?. Progress in brain research, 169, 323–338. https://doi.org/10.1016/S0079-6123(07)00020-9
Ebbinghaus, H. (1985). Remembering Ebbinghaus. Contemporary Psychology, 30(7), 519-523.
ADVERTISEMENT
MSEd, K. C. (2023, February 27). The Psychology of Forgetting and Why Memory Fails. Verywell Mind. https://www.verywellmind.com/forgetting-about-psychology-2795034