Mindset Ekonomi Syariah dalam Menghadapi Ancaman Resesi

Rafi Adrian
Mahasiswa jurusan Ekonomi Syariah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Konten dari Pengguna
3 Desember 2022 15:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Rafi Adrian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Grafik turun. Sumber : Dokumentasi Penulis
zoom-in-whitePerbesar
Grafik turun. Sumber : Dokumentasi Penulis
ADVERTISEMENT
Sebagai seorang manusia kita membutuhkan manusia lain untuk bertahan hidup. Hubungan antara manusia dapat kita lihat dalam kegiatan perekonomian. Hubungan tersebut berupa kegiatan saling menutupi kebutuhan satu sama lain. Contohnya pedagang ikan dengan rumah makan yang ada menu makanan ikannya, maka mereka akan saling membutuhkan. Bagaimana jika antar manusia kesulitan ketika melakukan perekonomian? Tentu akan membuat bencana secara sosial-ekonomi. Bencana tersebut akan menyebabkan kemunduran dalam tatanan sosial dan ekonomi karena setiap manusia kesulitan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Permisalan tersebutlah cara saya untuk menggambarkan apa itu resesi.
ADVERTISEMENT
Trend Resesi
Gambar 1 Trend berdasarkan ketertarikan ditinjau dari waktu. Sumber: https://trends.google.com/trends/explore?q=resesi&geo=ID
Mengutip pada laman Google Trends terlihat bahwa isu resesi sangat ramai dicari oleh para pengguna internet pada periode 9-15 Oktober 2022. Padahal pada periode jauh sebelum itu, isu resesi jangan sepi peminatnya. Alasan isu resesi 2023 ini naik, dikarenakan Presiden Ir Jokowi Dodo memperingatkan kita pada bulan September 2022 bahwa "tahun depan (2023) akan gelap". Lalu pernyataan beliau diperjelas lagi oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani.
Gambar 2 Trend berdasarkan provinsi. Sumber: https://trends.google.com/trends/explore?q=resesi&geo=ID
Berdasarkan ketertarikan yang ditinjau dari provinsi, ternyata provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta menjadi peringkat utama dalam pencarian topik resesi. Menurut asumsi saya, karena DI Yogyakarta merupakan Kota Pelajar menjadikan banyak pelajar di kota tersebut yang mempelajari isu resesi ini. Provinsi DKI Jakarta berada di urutan ke-4, lalu provinsi tempat saya tinggal yakni Jawa Barat berada pada urutan ke-7. Sekilas jika kita melihat volume pencarian, kita akan setuju bahwa peringkat tidak terlalu penting. Karena jarak antara jumlah volume pencarian antar provinsi itu hanya beda beberapa poin saja dan stabil di angka tinggi.
Gambar 3 Beberapa topiik yang berkaitan dengan resesi. Sumber: https://trends.google.com/trends/explore?q=resesi&geo=ID
Topik yang sangat berkaitan dengan resesi adalah konsep dari resesi itu sendiri. Karena istilah resesi merupakan istilah yang asing bagi kebanyakan masyarakat Indonesia. Ketika isu resesi tengah menaik, maka masyarakat tidak ingin ketinggalan untuk memahami apa itu resesi. Selain itu tahun 2023 menjadi topik yang banyak dicari, karena memang isu resesi ini berkaitan dengan gelapnya tahun 2023. Ekonomi dan krisis ekonomi menjadi topik terkait juga karena tatanan ekonomi yang akan mengalami krisis. Selain itu, inflasi juga sangat berkaitan dengan isu resesi karena merupakan salah satu indikasi dari akan adanya resesi.
ADVERTISEMENT
Ekonomi Syariah dan Resesi
Sebelum lebih jauh, saya ingin menjelaskan bahwa ekonomi syariah adalah sebuah konsep ekonomi yang aturan mainnya berkaitan dengan ajaran yang ada dalam agama Islam. Lalu apa bedanya antara ekonomi syariah dan ekonomi Islam? Sebenarnya kedua hal tersebut sama saja, yang membedakan hanya dari segi etimologi saja dan anggapan bahwa ekonomi Islam dimensinya lebih luas. Pembahasan dalam ekonomi syariah sebenarnya tidak jauh dari ekonomi konvensional. Ekonomi syariah membahas teori yang ada dalam ekonomi konvensional, lalu memberikan kritik pada teori tersebut. Tujuan kritik mengenai teori konvensional adalah untuk memahami bagaimana kedudukan teori tersebut dalam ekonomis syariah. Resesi sering dikaitkan dengan susahnya perekonomian karena banyak faktor, salah satunya adalah kenaikan harga atau inflasi.
ADVERTISEMENT
Teori mengenai resesi ini sudah ada kasus riilnya dalam ekonomi syariah. Kasus riil tersebut dapat dilihat dalam hadist berikut:
“Wahai Rasulullah, harga-harga barang banyak yang naik, maka tetapkan keputusan yang mengatur harga barang. Mendengar aduhan ini, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Sesungguhnya Allah adalah Dzat yang menetapkan harga, yang menyempitkan dan melapangkan rezeki, Sang Pemberi rezeki. Sementara aku berharap bisa berjumpa dengan Allah dalam keadaan tidak ada seorang pun dari kalian yang menuntutku disebabkan kezalimanku dalam urusan darah maupun harta.” (HR. Ahmad 12591, Abu Daud 3451, Turmudzi 1314, Ibnu Majah 2200, dan dishahihkan Al-Albani).
Referensi: $ https://konsultasisyariah.com/21488-nasehat-ketika-terjadi-kenaikan-harga-barang.html$
Sejatinya kenaikan harga menurut ekonomi syariah adalah suatu hal ditetapkan oleh Allah. Harga yang ditetapkan oleh Allah merupakan cerminan dari penawaran dan permintaan dalam aktivitas perekonomian manusia. Jangan lupakan juga bahwasanya Allah bukan hanya menetapkan harga, namun Allah jugalah yang menyempitkan dan melapangkan rezeki, sekaligu sang pemberi rezeki. Kita pasti sudah mengetahui bahwasanya rezeki memang sudah diatur oleh Allah, maka seharusnya jika ada isu resesi 2023 kita tidah harus panik bukan?
ADVERTISEMENT
Kampus saya adalah kampus ternama yang ada di Ciputat, dan saya merupakan mahasiswa fakultas ekonomi dan bisnis. Ketika isu resesi 2023 ini naik, maka kepala program studi kami menginisiasi seminar dengan tema tekait isu resesi 2023 dengan pandangan ekonomi syariah. Kala itu pematerinya adalah chief economy Bank Syariah Indonesia, yang terhormat pak Banjaran Surya Indrastomo.
Pada seminar tersebut saya duduk pada barisan kedua dari depan (karena paling depan itu untuk para dosen) yang memang saya sangat aktif dalam seminar tersebut. Inti dari seminar tersebut adalah kita sebagai warga negara Indonesia diharapkan jangan panik dalam menyikapi isu resesi 2023 kali ini. Karena menurut pak Banjaran beliau melihat indikator analisis ekonomi yang beliau dapatkan, menginterpretasikan Indonesia masih berada pada zona nyaman. Namun, secara tegas beliau menyampaikan untuk kita tidak usah panik agar perekonomian Indonesia tetap berjalan tanpa goncangan.
ADVERTISEMENT
Dalam kehidupan sejatinya kita harus mengenal siapa tuhan kita. Saya yakin rencana tuhan adalah yang terbaik. Kita sebagai manusia hanya bisa mematuhi segala larangannya dan kewajiban yang diberikan oleh tuhan. Ketika kita mempunyai mindset seperti itu, maka kehidupan akan terasa sangat nyaman. Kita tidak akan khawatir apalagi panik dengan isu resesi 2023 dengan mindset yang tepat.