Pengaruh Ekspor-Impor Akibat Covid-19

https://www.shutterstock.com/id/image-photo/aerial-top-view-container-cargo-ship-708817909

Pada awal tahun 2020, China mengalami seleksi alam yang luar biasa. China terserang penyakit baru yang yang berupa virus yang gampang menular kepada manusia secara cepat. Dengan penularan lewat udara, maka dengan cepat menyebar diberbagai benua. Sehingga menghambat pertumbuhan ekonomi di China, GDP (Gross Domestic Product) yang awalnya sangat tinggi, terhitung beberapa bulan menurun.

Beberapa perusahaan di Indonesia sempat mengeluhkan karena dilarang mengeluarkan barang (ekspor) maupun pemasukan barang (impor). Sehingga keadaan perusahaan yang bergantung pada billateral dengan perusahaan di China terhambat dengan perdagangan internasionalnya.

variabel kelancaran GDP (Gross Domestic Product) dengan penghambat merupakan virus Covid-19 adalah ekspor dan impor dari Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan Negara China.

Gross Domestic Product ditemukan bahwa selama masa pandemi di Kota Wuhan pada bulan Januari dan Februari mengalami penurunan yang drastis dan menyebabkan anjloknya bahan pokok yang diperkirakan sudah memenuhi selama beberapa bulan di masa yang akan datang.

Dari data ekspor-impor China mengemukakan pada masa pandemi Covid-19 ditemukan bahwa pada bulan Januari dan Februari mengalami penurunan dari bulan sebelumnya, tapi ekspor-impor pada bulan Maret sudah mulai naik meskipun tidak bisa menutup kerugian yang dialami negara China dan tidak menimbulkan inflasi yang terlalu tingi setelah pandemi.

Masa pandemi Covid-19 ini tidak mempengaruhi ekspor pada hubungan billateral antara Indonesia dan China.

Menurut saya, Mengingat pentingnya kedua variabel ini menjadi kelancaran perdagangan Internasional, maka kelangsungan ekspor-impor dari Indonesia-China sangat penting untuk kelancaran perdagangan internasional.