Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Kevin Feige, Presiden Marvel Studios yang Visioner
2 September 2021 11:36 WIB
Tulisan dari Muhammad Rafie Akbar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Penggemar film science-fiction bergenre superhero di dunia pastinya mengenal film-film jagoan super Marvel. Selain terbitan DC, yang keduanya memang mengadaptasi cerita dari komik-komik terbitannya, Marvel juga menjadi favorit para penggemar yang mana karya-karyanya tetap eksis dalam beberapa dekade terakhir. Khusus untuk Marvel sendiri, sudah banyak film yang diproduksi oleh beberapa perusahaan produksi film. Dari Fox, Sony, hingga Marvel Studios yang mana merupakan anak perusahaan Marvel sendiri sebelum dipisahkan dengan divisi tersendiri oleh Disney. Film-film yang diproduksi banyak memperoleh kesuksesan, dari serial X-Men, Trilogi Spider-Man garapan Sam Raimi, hingga franchise besar dengan cerita yang memiliki interkoneksi satu sama lain yang mengubah industri film dunia, yaitu “Marvel Cinematic Universe” (MCU) yang sampai sekarang sudah menghasilkan lebih dari 20 film dan serial. Dengan perilisan film tiap tahunnya, penggemar-penggemar selalu menunggu apa yang terjadi. Namun tahukah kamu? Ada orang hebat yang berperan dengan apa yang terjadi dengan Marvel saat ini, yaitu Kevin Feige.
ADVERTISEMENT
Tentang Kevin Feige
Kevin Feige adalah produser film dan televisi asal Amerika yang lahir pada tanggal 2 Juni 1973. Dia menjadi produser dari keseluruhan film MCU dan dialah pencipta utama dari waralaba film tersebut. Sebelum kesuksesannya saat ini, dia melalui kisah hidup yang sangat menginspirasi, terutama bagi orang-orang pemerhati film. Sejak kecil, ia besar dengan menikmati karya-karya hebat. Dari Star Wars, film Superman garapan Richard Donner, hingga banyak proyek kreatif lainnya, terutama pula serial komik Marvel. Dalam salah satu sesi wawancaranya, Kevin Feige menjelaskan bahwa dia selalu mencatat apa yang menjadi kelebihan dan kekurangan dari film yang baru selesai ia tonton dari bioskop. Tak jarang pula bila menonton film yang tak sesuai ekspektasinya, ia membayangkan dan menuliskan cerita sesuai dengan imajinasinya. Dengan itu pula sudah terlihat, bahwa ia berbeda dengan anak-anak lainnya yang hanya sekadar menikmati sebuah karya tanpa mengkritisinya.
ADVERTISEMENT
Saat remaja itulah Kevin Feige sadar sepertinya film adalah dunianya. Ia mendaftar ke University of Southern California School of Cinematic Arts. Namun perjalanannya tak semudah itu. Ia ditolak lima kali, dan diterima pada percobaan yang keenam. Alasannya mengapa ia memilih universitas tersebut adalah karena para maestro film dunia banyak terlahir dari sana. Perjalanan di dunia yang disenanginya itu berlanjut hingga akhirnya menjadi asisten dari produser eksekutif Lauren Shuler Donner, yang mana adalah istri dari sutradara film Superman kegemarannya.
Kevin Feige dan Semesta Marvel
Pada dekade 1990-an, Marvel menjual beberapa lisensi film dari karakter-karakter yang mereka punya untuk menghindari perusahaan dari kebangkutan. Beberapa lisensi tersebut di antaranya adalah Spider-Man yang dipegang oleh Sony, X-Men dan Fantastic Four yang dipegang oleh 20th Century Fox (sebelum akhirnya diakuisisi oleh Disney pada 2019), dan beberapa karakter lain dipegang oleh beberapa perusahaan produksi lainnya. “Kehidupan” Kevin Feige dalam semesta Marvel dimulai ketika Donner membuat Kevin Feige menjadi rekan produser (associate producer) pada film X-Men yang pertama garapan sutradara Bryan Singer. Karena ia secara jelas mengenal dunia tersebut, ia sangat berperan dalam berbagai hal yang diperlukan dalam film itu. Termasuk memberikan saran agar Hugh Jackman membuat rambutnya benar-benar mirip dengan Logan/Wolverine versi komik.
ADVERTISEMENT
Upaya tersebut membuahkan hasil dan seorang petinggi Marvel saat itu, Avi Arad, menyukai kinerjanya dan merekrut Kevin Feige sebagai bagian dari tim mereka pada tahun 2000. Dari sanalah banyak sekali peluang dan proyek yang ia kerjakan. Dari menjadi produser eksekutif dalam trilogi Spider-Man garapan sutradara Sam Raimi, wakil produser dalam film Fantastic Four, dan film-film terkait dengan Marvel lainnya. Pada Maret 2007, akhirnya ia diangkat menjadi Presiden Marvel Studios. Ia dalam satu titik menyadari, walaupun banyak karakter komik Marvel yang sudah dilisensikan pada perusahaan produksi lain, mereka masih memiliki karakter-karakter utama dari tim Avengers. Saat itu, Marvel mulai ingin untuk memproduksi film mereka secara independen tanpa harus bergantung pada Sony dan Fox (yang mana pembagian keuntungan untuk mereka juga tidak terlalu banyak).
ADVERTISEMENT
Kevin Feige menelurkan ide untuk membuat franchise film dengan cerita yang memiliki interkoneksi satu sama lain. Dengan memperkenalkan karakter-karakter satu persatu terlebih dahulu, kemudian dipertemukan dalam crossover yang menakjubkan. Upaya tersebut dimulai dengan dirilisnya Iron Man pada tahun 2008 yang didistribusikan oleh Paramount Pictures. Dana yang mereka dapatkan dengan susah payah untuk film memotivasinya untuk tetap fokus dalam proyek tersebut secara maksimal sebagai produser. Film tersebut menuai kesuksesan mendapatkan pendapatan kotor sekitar $585,8 juta dari anggaran $140 juta yang telah dikeluarkan. Keputusan mereka untuk memilih Robert Downey Jr. sebagai pemeran Tony Stark/Iron Man juga menjadi hal yang sangat berisiko saat itu, namun akhirnya membuahkan kesuksesan untuk melanjutkan Marvel Cinematic Universe.
ADVERTISEMENT
Pada tahun 2009, seluruh perusahaan Marvel diakuisisi oleh Disney yang saat itu dipimpin oleh Bob Iger. Tentunya dengan melihat hasil yang mereka dapatkan sekarang, Disney tidak akan menyesal dengan keputusan perusahaannya untuk membeli perusahaan Marvel. Beberapa film seperti The Incredible Hulk (2009) dan beberapa film lainnya sudah telanjur memiliki kontrak distribusi dengan Universal Pictures dan Paramount Pictures. Namun setelah negosiasi yang panjang, Disney sebagai pemilik Marvel berhasil mendapatkan hak distribusi untuk The Avengers (2012). Cukup hebat, dari yang awalnya Kevin Feige pusing mencari dana, tidak perlu lagi memikirkan hal tersebut karena pembiayaannya tentunya dari sang induk perusahaan.
Ide Kevin Feige untuk membangun semestanya tersebut tentunya tidak selalu berjalan dengan mulus. Ada saja hambatan dan tantangan yang ia hadapi. Dari aktor yang akhirnya tidak setuju dengan kontrak yang ada, sutradara yang berlalu lalang pergi karena perbedaan ide kreatif, hingga melawan atasannya sendiri. Sedari awal, seorang Avi Arad-pun ragu dengan ide gila Kevin Feige tersebut hingga Isaac Perlmutter, CEO Marvel Entertainment saat itu, atasan Kevin Feige, mulai mencampuri urusan Marvel Studios yang tak sesuai dengan keinginannya. Kevin Feige hampir saja keluar dari perusahaan yang ia besarkan tersebut. Namun Disney tak tinggal diam, mereka langsung memisahkan entitas perusahaan Marvel Studios dari Marvel Entertainment agar Kevin Feige dapat bekerja dengan leluasa bersama tim kreatif hebatnya itu.
ADVERTISEMENT
Kesuksesan Interconnected Stories dan Pengaruhnya Pada Industri Film Dunia
Membangun narasi yang indah tentunya bukan perkara yang mudah untuk dilakukan. Namun Kevin Feige bersama timnya membuat mahakarya yang indah untuk dinikmati oleh orang-orang berbagai kalangan usia. Bagaimana Kevin Feige dapat menjaga konsistensi cerita dalam MCU? Ia menjelaskannya dengan sederhana. Mereka membangun cerita tersebut dengan beberapa fase. Dimulai dengan Fase 1, yang diawali oleh Iron Man (2008) dan memiliki konklusi pada The Avengers (2012). Setelah melewati fase tersebut, mereka memulai Fase 2 yang diawali oleh film Iron Man 3 (2013) dan ditutup oleh film Ant-Man (2015). Fase 3 dimulai dengan Captain America : Civil War (2016) dan ditutup dengan Spider-Man : Far From Home (2019). Sejauh ini tulisan ini dibuat, film MCU yang pernah bertengger sebagai film pendapatan tertinggi di dunia adalah Avengers : Endgame (2019) yang merupakan masterpiece dan film crossover terbesar. Dan dari tiga fase tersebut, secara kolektif disebut sebagai “The Infinity Saga”. Sejak 2021, dimulai dengan rilisnya serial WandaVision dalam platform Disney+, Marvel Studios memulai saga yang baru dengan Fase 4.
ADVERTISEMENT
Cerita yang saling memiliki koneksi dan dipenuhi oleh easter eggs tersebut menjadi kesukaan para penggemar. Banyak penggemar yang suka menerka-nerka apa yang akan terjadi di film-film selanjutnya dan apa yang akan terjadi pada akhirnya. Karena cerita yang dibangun tersebut berada dalam satu semesta, membuat banyak fans saling mengkoneksikan hal-hal yang ada, melihat plot-hole yang berpotensi akan dijelaskan pada film atau serial selanjutnya, hingga membuat teori-teori gila tentang cerita yang berpotensi untuk diangkat. Dari fenomena ini, kita dapat melihat bahwa hal ini merupakan bagian dari kesuksesan Kevin Feige membangun MCU-nya. Walaupun tak semua keinginan penggemar harus diwujudkan, tapi setidaknya terlihat bahwa penggemar-penggemarnya selalu menunggu apapun karya yang akan dikeluarkan oleh Marvel Studios.
ADVERTISEMENT
Dari kesuksesan tersebut, muncullah banyak franchise dengan interconnected stories dengan genre yang berbeda-beda. Tampak ada hadirnya The Conjuring Universe, DC Extended Universe, hingga di Indonesia dengan adanya Bumilangit Cinematic Universe. Cerita yang disajikan dengan cara dan formula tersebut sangat sukses untuk dilakukan karena akan membawa penggemar untuk bertahan pada kisah yang sedang dibangun. Walaupun dengan berbeda-beda karakter, namun karena dalam satu semesta, membuat penggemar tetap mengikuti apa yang terjadi dalam narasi yang dibangun. Yang mana dalam satu sisi lain, dengan contoh MCU tetap membuat film origin per karakter, membuat studio juga leluasa untuk membangun cerita dengan semangat hingga akhirnya dapat dipertemukan karakter-karakternya dalam momen tertentu dalam narasi tersebut.
Memang benar, tidak semua perusahaan produksi film berhasil dengan apa yang mereka bangun. Hal yang membuat MCU tetap berada pada jalan narasi dan kesuksesannya adalah karena Kevin Feige mengarahkan semuanya dengan jelas dan konsisten, tentunya juga dengan tukar pikiran dan ide bersama rekan-rekannya. Ia tak segan untuk mengeluarkan orang yang terlibat terlalu jauh, seperti sutradara yang tak sejalan dengan visinya, agar tidak merusak universe yang sudah ia bangun dengan cerita yang indah.
ADVERTISEMENT
Singkat sejarah, interconnected stories juga bukanlah hal yang baru di dunia kreatif. Bahkan Stan Lee, Steve Ditko, Jack Kirby, dan pencipta karya komik dalam Marvel pun sudah dari dahulu menciptakan dunia untuk berkreasi mereka itu dengan cerita yang saling berkaitan. Kevin Feige hanya mengambil ide tersebut dan menciptakannya dalam format yang berbeda, yakni banyak film dengan semesta yang sama.
Visi Panjang Kevin Feige
Ketika ditanya dalam suatu wawancara tentang kapan MCU akan berakhir, Kevin Feige pun tidak mengetahui pasti mengenai hal tersebut. Selama mereka masih memiliki ide kreatif untuk membangunnya, tentunya konklusi dari semesta tersebut sangatlah tidak terperkirakan. Perjalanan dalam MCU kini juga sedang dimulai dengan Fase 4 yang kemungkinan besar akan membahas multiverse yang secara gamblang dijelaskan dalam serial Loki (2021). Dengan posibilitas yang tidak terbatas karena perkembangan cerita ini, tentunya tidak diketahui pasti bagaimana MCU akan berakhir nantinya. Karena harapan terbaiknya, penggemar-penggemar masih menunggu karya-karya baru Kevin Feige dan timnya di Marvel Studios.
ADVERTISEMENT
Pada tahun 2019 lalu, Kevin Feige juga diangkat menjadi Chief Creative Officer (CCO) Marvel Entertainment. Ia membawahi seluruh divisi kreatif dari Marvel, termasuk yang ada di komik. Hal ini tentunya membuat visi Kevin Feige untuk perusahaan tersebut sangatlah panjang dan berpeluang sukses besar. Visi besarnya dahulu kini sudah terbuktikan dengan kesuksesan MCU dan para timnya, termasuk para aktor dan tim produksi yang terlibat. Kevin Feige dapat dikatakan sebagai seorang Walt Disney masa kini, seorang yang memiliki visi besar dalam membuat cerita yang dapat membahagiakan setiap orang dan juga keluarga di dunia.
Dan kini, Kevin Feige juga sedang mengerjakan proyek di luar semesta Marvel. Ia sedang dalam tahap pengembangan cerita untuk film Star Wars yang belum diumumkan secara resmi judulnya yang akan menjadi garapannya, yang mana sudah ia tugaskan Michael Waldron sebagai penulis naskahnya.
ADVERTISEMENT
Kevin Feige dapat menjadi inspirasi banyak orang dan banyak orang kreatif dunia untuk percaya dengan apa yang kita inginkan. Wujudkan imajinasi-imajinasi yang ada dalam pikiran, dan lakukan kolaborasi yang hebat dengan orang memiliki visi yang sama. Hingga akhirnya, bukan hanya sebagai penonton kita dapat terlibat dalam suatu karya, tapi dapat juga berperan sebagai pencipta karya tersebut.