Konten dari Pengguna

Luar Biasa! Tradisi Nyadran Masih Bertahan di Kota Semarang

Rafif Arya Ditya atmaja
saya mahasiswa yang ingin berkembang dengan membuat berita
12 November 2024 21:28 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Rafif Arya Ditya atmaja tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Warga Desa Kaliancar membersihkan jalan menuju Sendang. (12/07/2024). (Foto: Ngadiono/ Ketua RW 02 Desa Kaliancar).
zoom-in-whitePerbesar
Warga Desa Kaliancar membersihkan jalan menuju Sendang. (12/07/2024). (Foto: Ngadiono/ Ketua RW 02 Desa Kaliancar).
ADVERTISEMENT
Di Jawa Tengah khususnya di Kota Semarang terdapat berbagai macam tradisi yang masih di lestarikan, salah satunya adalah Nyadran. Nyadran merupakan tradisi yang berasal dari tradisi hindu - budha yang disesuaikan dengan syariat Islam pada abad ke-15 oleh Walisongo untuk menggantikan tradisi pemujaan roh yang di anggap musyrik dalam agama Islam dan di gantikan dengan pembacaan ayat Al-Quran serta doa - doa. Nyandran di pahami sebagai bentuk hubungan antara leluhur, sesama manusia, dan Tuhan.
Kegiatan warga desa Kaliancar saat membersihkan sendang. (12/07/2024). (Foto: Ngadiono/ Ketua RW 02 Desa Kaliancar).
zoom-in-whitePerbesar
Kegiatan warga desa Kaliancar saat membersihkan sendang. (12/07/2024). (Foto: Ngadiono/ Ketua RW 02 Desa Kaliancar).
Di Kota Semarang khususnya di Desa Kaliancar Kelurahan Podorejo Kecamatan Ngaliyan, tradisi Nyadran di lakukan di sebuah Sendang bernama Sendang Panguripan dan Pengasihan pada setiap tanggal 10 Rajjab atau sebelum datangnya bulan Ramadhan. Nyadran yang di lakukan di Sendang tersebut merupakan bentuk ucapan puji syukur karena karunia Tuhan Yang Maha Kuasa atas air yang terus mengalir setiap tahunnya.
ADVERTISEMENT
Kegiatan yang di lakukan saat Nyadran adalah membersihkan seluruh area Sendang Panguripan dan Pengasihan yang di ikuti oleh seluruh warga Desa Kaliancar. Setelah selesai melakukan pembersihan Sendang, warga pun berkumpul untuk melakukan kenduri dengan pembacaan doa yang di pimpin oleh sesepuh di desa tersebut kemudian di tutup dengan makan bersama.
Kegiatan Kenduri setelah Nyadran. (12/07/2024). (Foto: Ngadiono/ Ketua RW 02 Desa Kaliancar).