Konten dari Pengguna

Era Baru Penyiaran di Tangan Generasi Muda yang Berani dan Inklusif

Rafif Nadivi Akbar
Mahasiswa Fikom Universitas Pancasila
12 November 2024 9:13 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Rafif Nadivi Akbar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Era digital telah membawa gelombang tantangan baru bagi dunia penyiaran, salah satu tantangan terbesar adalah mengatasi dominasi komersial yang kerap menempatkan kepentingan ekonomi di atas tanggung jawab sosial media. Ketika industri penyiaran terlalu bergantung pada iklan dan rating, konten yang mendidik sering kali menjadi prioritas yang terabaikan. Di Indonesia, banyak lembaga penyiaran swasta besar yang memegang lebih dari satu stasiun televisi, menciptakan oligopoli yang menyulitkan kompetisi yang sehat dan merugikan masyarakat. Dominasi ini tidak hanya membuat akses terhadap variasi informasi terbatas, tetapi juga mengarahkan isi siaran ke arah yang sangat menguntungkan pihak penyiar.
Ilustrasi salah satu tantangan yang di hadapi saat terjadinya revolusi penyiaran digital ( sumber foto : freepik )
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi salah satu tantangan yang di hadapi saat terjadinya revolusi penyiaran digital ( sumber foto : freepik )
Di sisi lain, kita menghadapi tantangan lain berupa fenomena "information overload," atau kelebihan informasi. Platform digital dan media sosial memungkinkan setiap orang untuk menjadi penyebar informasi. Ini membuka ruang bagi kebebasan berbicara dan demokratisasi informasi, namun juga menciptakan lautan informasi yang sulit untuk diatur. Tanpa penyaringan yang tepat, banyak informasi tidak terverifikasi yang menyebar luas, menciptakan risiko penyebaran hoaks, misinformasi, atau informasi yang meresahkan. Dalam dunia penyiaran, tantangan ini mengharuskan adanya pengawasan dan akuntabilitas yang kuat agar kualitas informasi tetap terjaga, terutama ketika kita ingin membangun media yang transparan.
ADVERTISEMENT
Di tengah tantangan ini, muncul generasi muda dengan semangat dan tekad untuk melakukan perubahan besar dalam dunia penyiaran. Generasi muda saat ini, yang tumbuh di era teknologi digital, memiliki akses dan pemahaman terhadap media yang jauh lebih luas dibandingkan generasi sebelumnya. Mereka tidak hanya konsumen media, tetapi juga kreator yang aktif memproduksi dan mendistribusikan konten digital. Kepekaan terhadap isu-isu sosial, keinginan untuk melawan ketidakadilan, dan kesadaran terhadap pentingnya transparansi telah menjadi ciri khas mereka. Generasi muda inilah yang memiliki potensi besar untuk mengembangkan dan merombak wajah penyiaran di Indonesia.
Para pemuda ini membawa perspektif segar tentang media, yang lebih menekankan pentingnya nilai keadilan dan keberagaman dalam penyiaran. Mereka ingin menciptakan ruang media yang lebih representatif, yang tidak hanya berfokus pada kepentingan komersial, tetapi juga memperhatikan kebutuhan sosial, budaya, dan pendidikan. Di tangan generasi muda yang hebat, terdapat keinginan kuat untuk menampilkan lebih banyak konten yang inklusif, yang mencerminkan keanekaragaman Indonesia dan memberikan suara bagi kelompok-kelompok yang selama ini terpinggirkan.
ADVERTISEMENT
Tidak dapat dipungkiri bahwa generasi muda juga menghadapi tantangan dalam menjalankan visi ini. Mereka berhadapan dengan industri penyiaran yang sudah lama dikuasai oleh pemilik modal besar, yang sering kali tidak tertarik pada perubahan yang dapat mengurangi keuntungan mereka. Inovasi yang ingin diterapkan oleh para pemuda kerap terbentur pada kendala dana, regulasi yang kaku, dan resistensi dari pemain lama dalam industri. Namun, semangat perubahan yang mereka bawa adalah kekuatan yang tidak bisa diremehkan. Dengan kreativitas dan pengetahuan teknologi yang mereka miliki, para pemuda ini mampu menggerakkan inovasi yang mengubah cara media menyajikan konten.
Ilustrasi Hadirnya generasi muda yang memahami pentingnya trasparasi era digital yang membantu memunculkan berbagai platfrom independen ( sumber foto : freepik )
Generasi muda juga memahami betapa pentingnya transparansi di era digital ini. Dengan munculnya berbagai platform independen, mereka mampu menawarkan perspektif alternatif yang sebelumnya tidak pernah disiarkan oleh media besar. Lewat podcast, vlog, dan platform media sosial lainnya, mereka bisa berbicara langsung kepada audiens tanpa harus melalui filter korporasi. Transparansi menjadi nilai utama, di mana mereka menyajikan konten yang otentik, menyampaikan cerita tanpa kepentingan tersembunyi, dan berusaha untuk memberdayakan masyarakat melalui informasi yang akurat.
ADVERTISEMENT
Namun, ada hal lain yang juga tidak kalah penting untuk diperhatikan. Di era digital yang serba cepat ini, para pemuda di dunia penyiaran perlu memahami betul pentingnya etika. Keterbukaan akses untuk membuat konten harus diimbangi dengan tanggung jawab etis, karena konten yang mereka buat dapat berdampak langsung pada opini publik dan persepsi sosial. Banyak dari mereka yang sudah memahami dan menerapkan prinsip ini, tetapi etika media harus tetap menjadi fokus utama, agar transparansi yang mereka perjuangkan tidak berujung pada penyebaran informasi yang merugikan.
Penting pula untuk memahami bahwa perubahan di dunia penyiaran ini membutuhkan dukungan dari berbagai pihak. Pemerintah perlu menyesuaikan regulasi agar relevan dengan perkembangan teknologi, tanpa mengabaikan kontrol yang ketat terhadap konten yang bisa merusak masyarakat. Institusi penyiaran yang sudah ada harus lebih terbuka terhadap kolaborasi dengan para pemuda, memberi mereka kesempatan untuk berinovasi, serta mengintegrasikan nilai-nilai keadilan dalam operasi mereka. Kita juga membutuhkan keterlibatan masyarakat untuk mendorong lembaga penyiaran agar lebih adil dan transparan, agar publik merasa memiliki peran dalam menentukan arah media.
ADVERTISEMENT
Revolusi digital memberikan kesempatan langka bagi generasi muda untuk benar-benar mengubah arah penyiaran di Indonesia. Dengan semangat, kreativitas, dan tekad yang kuat, mereka bisa menciptakan media yang berpihak pada publik, menghadirkan konten yang informatif, mendidik, dan beragam. Mereka memiliki kapasitas untuk menghapus batasan-batasan lama dan menciptakan ruang media yang benar-benar inklusif. Generasi ini membawa harapan baru bagi dunia penyiaran Indonesia, di mana etika, transparansi, dan keberagaman menjadi pondasi utama.
Namun, revolusi ini tidak akan terjadi dengan sendirinya. Dibutuhkan upaya berkelanjutan, keberanian untuk melawan sistem yang tidak adil, serta dukungan dari seluruh elemen masyarakat. Jika generasi muda terus berjuang untuk nilai-nilai ini, tidak mustahil bahwa mereka akan menciptakan dunia penyiaran yang lebih adil dan transparan, yang benar-benar mencerminkan wajah Indonesia yang kaya dan beragam. Pada akhirnya, revolusi penyiaran ini akan menjadi warisan berharga bagi generasi yang akan datang, sebuah media yang tidak hanya mendistribusikan informasi tetapi juga membangun bangsa yang cerdas dan berintegritas
ADVERTISEMENT