Konten dari Pengguna

Gelombang Suara, Gelombang Etik: Tantangan Jurnalis Radio di Era Digital

Rafifah Mainayah
Mahasiswi Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Pancasila
17 November 2024 11:10 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Rafifah Mainayah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi: Tantangan Jurnalis Radio di Era Digital (Sumber Foto: Freepik)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi: Tantangan Jurnalis Radio di Era Digital (Sumber Foto: Freepik)
ADVERTISEMENT
Di Indonesia sendiri, tren jurnalisme radio mulai berkembang ketika sistem komunikasi dan pemberitaan di Indonesia berubah pasca jatuhnya Orde Baru Sejak saat itu, radio sebagai media massa elektronik lambat laun berkembang menjadi media informasi, bukan sekadar hiburan yang  memutar musik. 
ADVERTISEMENT
Informasi yang diberikan meliputi informasi publik, pengumuman, dan berita. Beberapa stasiun radio bergaya berita bisa dengan mudah Anda temukan di berbagai kota besar Kehadiran internet sebagai media komunikasi dan berbagai platform media sosial juga mendukung format berita radio Dengan demikian, media massa  sebagai sumber informasi tidak lagi menjadi monopoli negara, namun juga masyarakat.
Namun bagi jurnalis radio di era digital seperti saat ini memiliki beberapa tantangan yang dihadapi. Di era digital, tantangan yang dihadapi jurnalis radio semakin kompleks dan dinamis Salah satu tantangan terbesarnya adalah perubahan pola akses informasi yang cepat dan global Kemajuan teknologi telah memungkinkan informasi disebarluaskan secara real-time, sehingga dapat meningkatkan tekanan untuk menjadi yang terdepan dalam pemberitaan.
ADVERTISEMENT
Kecepatan sering kali diprioritaskan dibandingkan verifikasi data yang ketat, yang juga meningkatkan risiko keakuratan informasi. Selain itu, media sosial telah menjadi sarana yang efektif untuk menyebarkan berita palsu (hoax) dan disinformasi Banyak orang dengan mudahnya menyebarkan berita palsu yang menyerupai berita sebenarnya. Oleh karena itu, jurnalis harus hati-hati memverifikasi keakuratan informasi sebelum mempublikasikannya. 
Tekanan ekonomi juga merupakan faktor penting Karena banyak stasiun radio mengandalkan iklan dan klik online, terdapat kecenderungan yang meningkat untuk membuat berita menjadi sensasional untuk menarik perhatian pembaca. Hal ini sering kali mengorbankan prinsip-prinsip etika seperti objektivitas dan keakuratan pelaporan.
Persoalan perlindungan data juga menjadi tantangan besar di era digital Melaporkan kehidupan pribadi individu seperti selebriti dan politisi sering kali menimbulkan pertanyaan etis mengenai privasi. Jurnalis harus menilai apakah pengungkapan informasi pribadi seseorang benar-benar untuk kepentingan publik atau sekadar untuk menarik perhatian pembaca.
ADVERTISEMENT
Selain itu, teknologi digital telah mengubah cara kerja jurnalis radio Penyiar dapat bekerja dari mana saja menggunakan aplikasi digital, pelaporannya berani, dan pelaporan langsung menggabungkan audio dan video untuk meningkatkan interaktivitas dengan pemirsa. Oleh karena itu, jurnalis radio harus terus meningkatkan kemampuan profesional dan etikanya agar tetap relevan dengan masyarakat dan memenuhi kebutuhan informasi yang akurat dan relevan bagi masyarakat
Dengan pesatnya perkembangan teknologi komunikasi di era digital ini, jurnalisme dapat memanfaatkan peluang yang ada, seperti konvergensi dan transformasi media ke media online di era digital. Jurnalisme yang dilakukan oleh jurnalis juga bergantung pada peraturan, kode etik jurnalistik, dan perkembangan pandangan masyarakat sebagai dampak dari  perkembangan era digital saat ini. 
ADVERTISEMENT
Era digital telah membawa perubahan pada praktik jurnalistik tradisional, membentuk jurnalisme media digital yang bercirikan pemrosesan berita yang cepat, penyebaran khalayak yang cepat, dan kepercayaan. Maka solusi yang bisa dilakukan adalah beradaptasi  dengan teknologi dan memahami tantangan digital secara mendalam adalah kunci untuk tetap menjadi sumber informasi tepercaya di era modern ini.