Konten dari Pengguna

Menyikapi Konflik Akibat Perbedaan Budaya di Indonesia

Rafika Wardati
Saya Seorang mahasisiwi Universitas Negeri Yogyakarta yang gemar menulis dan membaca hal hal yang berbau politik
26 September 2024 10:35 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Rafika Wardati tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
https://www.pexels.com/id-id/pencarian/gratis%20tanpa%20hak%20cipta/
zoom-in-whitePerbesar
https://www.pexels.com/id-id/pencarian/gratis%20tanpa%20hak%20cipta/
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Keanekaragaman yang luar biasa ada di Indonesia, negara kepulauan terbesar di dunia. Masyarakat Indonesia memiliki banyak suku, budaya, ras, bahasa, dan agama yang berbeda. Meskipun keanekaragaman ini merupakan kekayaan bangsa yang harus dijaga, ia juga dapat memberikan tantangan bagi masyarakat Indonesia. Dalam artikel ini, kita akan membahas dinamika dan masalah keanekaragaman masyarakat Indonesia, serta solusi untuk mengatasi masalah tersebut.
ADVERTISEMENT
"Ragam", yang menurut KBBI berarti sikap, tingkah laku, cara, macam, jenis, warna, corak, dan laras (tata bahasa), adalah asal dari keragaman manusia. Baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat, setiap orang memiliki perbedaan yang unik dan beragam. Keanekaragaman ini adalah hasil dari peran manusia sebagai makhluk sosial dan individu.Keragaman ini sangat penting bagi masyarakat Indonesia. Semua suku di negara ini memiliki tradisi, bahasa, dan adat istiadat mereka sendiri.
Orang Jawa memiliki tradisi wayang kulit yaitu pertunjukan teater tradisional yang dimainkan di belakang layar dengan cerita mahabarata dan ramayana, di Jawa juga memiliki Gamelan yaitu grup musik perkusi tradisional yang terdiri dari metallophone, gong, kendang, dan lainnya. Sering digunakan dalam berbagai upacara dan pertunjukan. Salah satu contoh upacara adat di Jawa yaitu upacara Sekaten yang diadakan di Yogyakarta dan Solo untuk memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW, biasanya di meriahkan dengan Pasar malam, pertunjukan seni, dan berbagai aktivitas budaya adalah bagian dari acara tersebut.
ADVERTISEMENT
Orang Dayak memiliki rumah adat Dayak bernama Rumah panjang atau balai, yang biasanya dibangun di atas tiang, sering digunakan oleh beberapa keluarga dalam satu komunitas.Tari khas Dayak yaitu Tari Hudoq, tarian tradisional dengan drum dan gong untuk menampilkan berbagai karakter dan makhluk mitologis, penari mengenakan topeng dan kostum yang khas. Salah satu upacara adat yang paling populer yaitu Tiwah. Tiwah adalah upacara pemakaman besar yang dilakukan oleh suku Dayak Ngaju Penguburan mayat di dalam peti mati yang dihiasi adalah bagian dari ritual yang kompleks yang bertujuan untuk memberi jalan kepada roh yang meninggal ke alam baka.
Di Bali memiliki Tari Kecak, Ini adalah tarian yang disebut juga "Tari Cak" dan melibatkan sekelompok pria yang duduk melingkar dan menyanyikan "cak" sambil menari menggambarkan cerita Ramayana. Upacara yang terkenal di Bali yaitu Nyepi. Bagi orang Hindu Bali, Hari Raya Nyepi adalah Tahun Baru Saka, dan dirayakan dengan hari hening di mana semua aktivitas dihentikan. Sebelum Nyepi, upacara Ogoh-Ogoh dilakukan, di mana patung-patung raksasa yang terbuat dari kertas dan bambu diarak di jalan-jalan sebagai cara untuk mengusir roh jahat. Selain itu ada juga upacara Galungan, yaitu upacara merayakan kemenangan kebaikan atas kejahatan, dan Kuningan dilakukan sepuluh hari kemudian untuk menghormati dewa-dewa.
ADVERTISEMENT
Di Indonesia, ada banyak masalah yang menghambat integrasi nasional seperti mempersatukan keanekaragaman suku bangsa Indonesia. Ada lebih dari 300 suku bangsa yang tinggal di 34 provinsi Indonesia, dan setiap suku memiliki karakteristik yang berbeda dan mungkin memiliki kepentingan yang berbeda. Salah satu contoh masalah yang menghambat persatuaan indonesia yaitu konflik antar suku, perbedaan adat dan budaya sering kali menyebabkan konflik antar kelompok suku. Perbedaan pendapat tentang hak-hak tanah, persaingan sumber daya, atau konflik yang lebih serius yang melibatkan kekerasan adalah beberapa contoh konflik ini.
Beberapa contoh konflik antar suku yang pernah terjadi di Indonesia yaitu konflik Sampit (2001). Konflik antara suku Dayak dan Madura di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, adalah salah satu konflik antar suku yang paling terkenal. Ketegangan sosial dan ketidakpuasan atas sejumlah masalah ekonomi dan sosial menyebabkan konflik ini, yang menyebabkan banyak kerusakan, korban jiwa, dan pengungsian massal. Konflik Ambon (1999–2002), Pertikaian di Ambon, Maluku, antara kelompok Muslim dan Kristen. Terlepas dari fakta bahwa itu awalnya bukan hanya konflik antar suku, banyak suku yang terlibat dalam konflik ini, dan perpecahan ini menunjukkan bagaimana konflik agama dapat menyebabkan konflik antar kelompok etnis dan suku. Dan yang sekarang masih terjadi yaitu Konflik di Papua. Banyak konflik telah terjadi di Papua yang melibatkan suku-suku lokal dengan orang asing atau pemerintah. Pengelolaan sumber daya alam, ketidakadilan ekonomi, dan diskriminasi adalah masalah umum. Beberapa kelompok masyarakat Papua merasa terpinggirkan oleh kemajuan dan kebijakan pemerintah.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, integrasi nasional harus dilakukan dengan cara yang benar, yaitu dengan mengakui dan menghargai keberagaman suku-suku di negara ini.kemudian masalah budaya nasional. Kebudayaan nasional adalah kebudayaan yang dapat diterima oleh semua masyarakat Indonesia. Namun, kebudayaan nasional masih belum sepenuhnya terdefinisi, jadi perlu upaya untuk menetapkannya.
Adapun masalah hubungan antar agama. Untuk menghindari konflik antara umat beragama, Indonesia adalah negara yang beragam agama. Mayoritas penduduknya beragama Islam, tetapi ada juga orang Kristen, Hindu, Buddha, dan lainnya.Keempat, isu hubungan antara mayoritas dan minoritas. Istilah mayoritas dan minoritas sering digunakan di Indonesia. Kelompok dengan populasi terbesar disebut mayoritas, sedangkan kelompok dengan populasi terkecil disebut minoritas. Untuk mencegah diskriminasi terhadap minoritas, hubungan antara mayoritas dan minoritas harus dipertahankan dengan baik.Serta masalah dengan integrasi kebudayaan dan subkebudayaan di Papua. Provinsi Papua berada di ujung timur Indonesia. Budaya setiap provinsi berbeda dan unik. Akibatnya, perlu ada upaya yang dilakukan untuk mengintegrasikan kebudayaan dan subkebudayaan Papua dengan kebudayaan nasional.Selain itu, keadilan politik dan ekonomi juga menjadi masalah. Untuk mencegah ketimpangan ekonomi dan politik, keadilan ekonomi dan politik harus dijaga dengan baik.
ADVERTISEMENT
Keberagaman agama Indonesia memiliki kekuatan dan ikatan yang kuat dengan masyarakatnya. Agama yang berbeda-beda mendorong sikap toleransi dan solidaritas yang kuat. Namun, keberagaman agama juga dapat memicu konflik, seperti penolakan pembangunan rumah ibadah di beberapa daerah.Misalnya, agama Islam memiliki peran besar dalam masyarakat Indonesia karena mendorong toleransi dan solidaritas. Namun, agama Islam juga dapat menyebabkan konflik, seperti penolakan beberapa wilayah terhadap pembangunan rumah ibadah. Agama Kristen juga memiliki peran besar dalam masyarakat Indonesia. Namun, agama Kristen juga dapat menyebabkan konflik, seperti menolak pembangunan rumah ibadah di beberapa tempat.Agama Hindu dan Buddha juga memainkan peran penting dalam masyarakat Indonesia. Namun, agama-agama ini juga dapat menyebabkan konflik, seperti menolak pembangunan rumah ibadah di beberapa tempat. Oleh karena itu, pentingnya toleransi serta menghormati agama lainnya.
ADVERTISEMENT
Menurut saya untuk menjaga persatuan Indonesia, Pancasila berperan sangat penting. Pancasila adalah pedoman kita yang berisi nilai-nilai dasar Indonesia serta sebagai tonggak bangsa Indonesia. Meskipun Indonesia bukan negara yang beragama, hubungannya dengan masalah keberagaman dan keberagamaan terus berubah. Untuk mempertahankan persatuan dan kesejahteraan masyarakat Indonesia, kita perlu menghargai perbedaan suku,adat istiadat dan agama.