Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Bushido dalam Dunia Kerja Jepang Modern
23 Oktober 2023 8:57 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Rafli Aziz Wicaksono tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sudah tidak dipungkiri lagi bahwa negara Jepang merupakan salah satu negara maju yang ada di Asia. Banyak sekali teknologi-teknologi yang maju dan memudahkan pekerjaan manusia yang ada di Jepang, lalu ekonomi terkuat kedua di Asia dipegang oleh Negeri Sakura tersebut.
ADVERTISEMENT
Di balik kemajuan Negara Jepang ini ada banyak campur tangan dari masyarakat Jepang yang tak lelah untuk bekerja demi negara mereka. Masyarakat Jepang sendiri saat bekerja dikenal dengan etos kerjanya yang sangat tinggi.
Mereka bekerja tidak hanya untuk mencukupi kebutuhan dan menghidupi diri sendiri namun para pekerja tersebut memiliki filosofi tersendiri dalam bekerja. Salah satunya yaitu 武士道 (bushido). Bushido sendiri tercipta sudah sejak zaman feodal samurai dan merupakan paham yang dipegang oleh samurai saat itu.
Apa Itu Bushido?
Bushido sendiri adalah Kode etik (prinsip) para samurai, istilah bushido tidak ada hingga zaman edo namun, bushido itu sendiri sudah ada sejak kamakura lalu berkembang dengan mengadopsi neo-konfusianisme pada era edo menjadi moralitas nasional setelah era meiji.
ADVERTISEMENT
Bushido sendiri bukan hanya tentang semangat bela diri maupun keterampilan penggunaan senjata tapi juga kesetiaan mutlak, rasa hormat yang tinggi pengabdian pada tugas, dan keberanian. Jika diperlukan untuk mengobarkan nyawa dalam pertempuran atau ritual.
Nilai-nilai bushido
Banyak hal yang bisa diterapkan melalui prinsip bushido di dalam dunia kerja. Contoh nilai bushido yang diterapkan dalam dunia kerja yaitu:
1. Kesetiaan atau Loyalitas
Orang Jepang terkenal dengan etos kerjanya yang sangat tinggi, banyak dari mereka rela kerja lembur hingga larut malam dan mereka bekerja lembur tanpa dibayar. Lalu mereka banyak menghabiskan banyak waktunya untuk bekerja di kantor daripada pulang dulu ke rumah. Hal ini merupakan salah satu bentuk pengabdian yang mereka lakukan demi perusahaan mereka.
ADVERTISEMENT
Loyalitas merupakan ciri khas masyarakat feodal di Jepang. Pada era kamakura hubungan antara tuan dan bawahan disebut 御恩と奉公 (goon to houkou) Kewajiban dan Pelayanan pada era itu kehidupan seorang samurai secara ekonomi berdasarkan wilayah kekuasaan dan seorang penguasa menjamin wilayah kekuasaan serta memberi mereka wilayah tambahan sesuai dengan prestasi.
Hal ini juga serupa dengan dunia kerja di Jepang sekarang semakin seseorang setia kepada perusahaan dan memiliki kinerja yang baik pada perusahaan maka orang tersebut akan mendapatkan kenaikan jabatan kerja.
Jarang juga dari mereka yang berpindah-pindah profesi dan perusahaan kebanyakan dari mereka menetap di satu perusahaan, penyebab terjadinya hal ini adalah seseorang akan dinilai baik saat dia setia kepada satu perusahaan dan apabila seseorang berpindah-pindah tempat kerja orang itu akan dinilai buruk karena tidak memiliki loyalitas pada diri mereka. Jadi kesetiaan dan loyalitas di Jepang sangat dinilai di dalam dunia kerja.
ADVERTISEMENT
2. Kehormatan
Nilai bushido selanjutnya yaitu kehormatan, Samurai sangat menjunjung tinggi kehormatan. Hal ini dapat dilihat dengan adanya istilah “Lebih baik mati daripada menanggung rasa malu” karena rasa hormat yang tinggi ini muncullah praktik Seppuku yang dianggap sebagai kematian yang terhormat.
Begitu pula orang Jepang zaman modern mereka bekerja di tempat kerja mereka dengan penuh rasa hormat. Mereka benar-benar menghormati profesi yang mereka kerjakan. Bahkan mereka rela mundur dari jabatan mereka apabila merasa gagal dalam melakukan pekerjaan.
Dampak Negatif Bushido
Nilai-nilai bushido di atas diterapkan oleh masyarakat Jepang guna memberikan hasil dan performa yang baik dalam pekerjaan mereka, akan tetapi seringkali ditemukan masyarakat Jepang mengalami banyak tekanan dalam pekerjaan dan mengalami stress.
ADVERTISEMENT
Bahkan banyak dari mereka mati karena kelelahan bekerja hal ini di Jepang disebut 過労死 (karoushi). Mereka mengambil banyak jam lembur dan melupakan hal penting yaitu menjaga kesehatan sendiri sehingga tak jarang para pekerja di Jepang meninggal karena kelelahan bekerja.
Bushido pada Era Modern
Semangat bushido masih mendominasi masyarakat Jepang dalam beberapa hal salah satu contohnya seperti di atas yaitu dalam dunia kerja. Namun, di sisi lain, menjadi sulit untuk menemukan semangat ini di antara kaum muda, banyak dari mereka tidak menghormati guru mereka dan tidak memiliki sopan santun di depan umum.
Dengan demikian, di Jepang modern beberapa orang memiliki kesadaran yang kuat tentang bushido, sedangkan orang lain tidak tertarik lagi. Bushido, sebagai sifat orang Jepang, tampaknya berada pada titik balik, dan relevansinya dengan kehidupan Jepang saat ini sangat bergantung pada individu.
ADVERTISEMENT
Bushido telah memberikan kontribusi besar dalam pembentukan karakter orang Jepang. Semangat ini masih mendominasi masyarakat Jepang. Akan tetapi sangat sulit menemukan semangat ini pada kaum muda Jepang.
Maka dari itu, di era modern Jepang sendiri bushido sangat bergantung pada tiap individu masing-masing ada yang memiliki kesadaran kuat tentang itu dan ada yang tidak. Namun penerapan nilai-nilai dari bushido di dalam dunia kerja di Jepang sudah menjadi ciri khas masyarakat jepang tersendiri.