Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Di Balik Feature yang Berkesan, Teknik Rahasia Menghidupkan Berita
1 November 2024 14:27 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari rafli setiawan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dalam dunia jurnalistik, sebuah feature yang berkesan bukan hanya soal menyampaikan informasi, tetapi juga soal menggugah perasaan, membangun imajinasi, dan membuat pembaca merasa berada di dalam cerita. Membuat feature yang kuat memerlukan kepekaan, kedalaman, dan keahlian dalam memahami dan menyampaikan suatu realitas dengan cara yang tak hanya jelas tetapi juga penuh makna. Namun, apa sebenarnya rahasia di balik sebuah feature yang menghidupkan berita? Bagaimana wartawan dapat menyulap kumpulan fakta menjadi narasi yang merasuk jauh ke dalam hati pembaca?
Pada dasarnya, feature merupakan bentuk jurnalistik yang berbeda dari berita langsung. Berita langsung menyajikan informasi secara ringkas dan tepat, mengutamakan kecepatan serta akurasi. Sementara itu, feature lebih dari sekadar menyajikan fakta. Ia menggali emosi, menciptakan visualisasi, dan menuntun pembaca untuk melihat suatu peristiwa, fenomena, atau kehidupan seseorang dengan lebih dekat dan lebih intim. Seorang jurnalis feature harus menyelami kisah yang ditulisnya, menggali lebih dalam daripada permukaan, dan membawa pembaca bersamanya.
ADVERTISEMENT
Hal pertama yang membuat sebuah feature begitu menarik adalah sudut pandang atau angle yang unik. Tidak cukup hanya melaporkan "apa" yang terjadi, seorang jurnalis feature harus bertanya, "Mengapa ini penting?" dan "Bagaimana dampaknya?" Sudut pandang yang unik bisa mengubah kisah biasa menjadi luar biasa. Misalnya, alih-alih hanya melaporkan sebuah konser yang diadakan di kota, seorang jurnalis bisa menggali cerita tentang persiapan emosional seorang musisi atau perjuangan di balik panggung untuk menghadirkan pertunjukan yang sempurna. Dari sana, feature tidak lagi menjadi laporan peristiwa, melainkan kisah perjuangan, pengorbanan, dan ketekunan.
Salah satu kekuatan terbesar dari feature yang berkesan adalah kemampuannya untuk membuat pembaca merasakan seolah-olah mereka ada di tempat kejadian. Detail-detail kecil, seperti aroma, tekstur, atau suara, menjadi elemen yang tak ternilai harganya. Misalnya, daripada hanya menulis, "pasar pagi itu ramai," jurnalis bisa menambahkan, "pasar pagi itu penuh sesak dengan bau rempah yang menyengat, tawa pedagang, dan suara riuh rendah tawar-menawar." Detail semacam ini tidak hanya menghidupkan cerita, tetapi juga menciptakan pengalaman indrawi bagi pembaca.
ADVERTISEMENT
Di balik setiap berita ada manusia, dan di balik setiap manusia ada cerita. Mengangkat karakter-karakter dalam feature berarti memberi ruang pada emosi dan sisi personal yang jarang terungkap dalam berita biasa. Dalam sebuah feature, pembaca tak hanya melihat peristiwa, tetapi juga ikut merasakan dilema, harapan, dan ketakutan yang dirasakan oleh orang-orang di dalamnya. Teknik wawancara yang mendalam sangat penting di sini, karena melalui percakapan inilah seorang jurnalis dapat menangkap sisi lain dari narasumber yang mungkin tak akan terbuka dalam wawancara standar. Menggali cerita dari sudut pandang pribadi atau mengungkapkan sisi kehidupan yang tersembunyi memberi warna yang membuat feature terasa manusiawi dan dekat dengan pembaca.
Narasi dalam feature adalah seni tersendiri. Cerita yang mengalir dengan baik akan membuat pembaca terhanyut dan lupa bahwa mereka sedang membaca berita. Setiap paragraf dalam feature harus membangun rasa ingin tahu yang membuat pembaca terus ingin mengetahui apa yang terjadi selanjutnya. Sama seperti novel atau cerpen, feature yang baik memiliki alur yang menarik. Pembaca diajak menelusuri cerita dari awal hingga akhir, dengan jeda-jeda yang memungkinkan mereka merenung dan memahami pesan di balik kisah yang disampaikan. Alur narasi yang mengalir dengan baik juga menjadi tempat di mana jurnalis dapat bermain dengan tempo dan ritme, membuat beberapa bagian cerita lebih mendebarkan, sementara bagian lain lebih reflektif dan penuh makna
ADVERTISEMENT
Sebuah feature yang berkesan biasanya tidak hanya menghibur atau memberikan informasi, tetapi juga menyampaikan pesan moral atau nilai yang menyentuh pembaca. Pesan inilah yang membuat feature menjadi lebih dari sekadar laporan jurnalistik. Seorang jurnalis feature yang baik akan mencoba menggali makna yang lebih dalam di balik kisah yang disampaikannya. Pesan moral ini bisa muncul melalui perjuangan seorang tokoh, dilema yang mereka hadapi, atau pilihan sulit yang mereka buat. Misalnya, sebuah feature tentang perjuangan seorang ibu tunggal di tengah kerasnya kehidupan kota besar bisa menyampaikan pesan tentang ketangguhan, cinta, dan pengorbanan. Pembaca tak hanya terhibur, tetapi juga merasa terinspirasi dan mungkin tersentuh untuk merenungkan kehidupan mereka sendiri.
Menyusun feature yang berkesan adalah proses yang membutuhkan ketekunan, kepekaan, dan kemampuan untuk melihat dunia dengan perspektif yang lebih luas. Melalui teknik rahasia ini, seorang jurnalis dapat menghidupkan berita, menjadikannya sebagai jendela yang membawa pembaca ke dunia lain, ke realitas yang mungkin tak pernah mereka sadari sebelumnya. Feature yang berkesan adalah cerita yang terus dikenang, yang maknanya tetap hidup di benak pembaca, bahkan setelah mereka selesai membacanya.
ADVERTISEMENT
Dalam dunia yang terus berkembang dan semakin cepat, kehadiran feature yang bermakna dan berkesan menjadi lebih penting dari sebelumnya. Feature ini menjadi tempat di mana jurnalistik bukan hanya soal melaporkan, tetapi juga soal menyampaikan pesan, membangun empati, dan membuat pembaca berhenti sejenak untuk merenung. Melalui feature yang berkesan, jurnalistik mencapai esensinya: menjembatani realitas, emosi, dan nilai yang membuat manusia, tetap manusia