Konten dari Pengguna

10 Contoh Mawas Diri dalam Islam yang Baik Dilakukan

Ragam Info
Akun yang membahas berbagai informasi bermanfaat untuk pembaca.
3 Desember 2024 14:25 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi contoh mawas diri dalam islam. Sumber: www.unsplash.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi contoh mawas diri dalam islam. Sumber: www.unsplash.com
ADVERTISEMENT
Mawas diri, atau dalam Islam dikenal dengan istilah muhasabah dan murâqabah, merupakan salah satu sikap yang dianjurkan untuk menjaga hubungan baik dengan Allah Swt serta sesama manusia. Ada beberapa contoh mawas diri dalam Islam yang baik dilakukan umat muslim.
ADVERTISEMENT
Menurut buku Pengantar Ilmu Tasawuf, Badrudin (2015:55), mawas diri atau murâqabah, secara harfiah berarti saling mengawasi atau memperhatikan dengan cermat, sesuai dengan konsep dalam Ilmu Shorof yang termasuk kategori bina musyarokah.
Dari segi bahasa, murâqabah menggambarkan upaya terus-menerus untuk memantau tujuan atau menunggu sesuatu dengan penuh perhatian dan kesadaran.

Contoh Mawas Diri dalam Islam Sebagai Panduan Bagi Umat Muslim

Ilustrasi contoh mawas diri dalam islam. Sumber: www.unsplash.com
Seorang manusia yang senantiasa bermawas diri akan lebih bijaksana dalam bertindak, mampu mengenali kesalahan untuk diperbaiki, menjaga hubungan baik secara horinzotal dan vertikal, serta terus berusaha menjadi pribadi yang lebih baik setiap harinya.
Dengan mawas diri, seorang muslim diajak untuk introspeksi, mengenali kesalahan, serta memperbaiki diri agar lebih baik di masa mendatang. Lantas, apa saja contoh mawas diri dalam Islam? Berikut penjelasannya.
ADVERTISEMENT

1. Menjaga Lidah

Contoh mawas diri yang baik dilakukan antara lain mampu menjaga lidah agar tidak mengucapkan kata-kata yang menyakiti orang lain.
Meskipun lidah anggota tubuh yang kecil tetapi dapat mendatangkan dosa besar jika digunakan untuk berbohong, memfitnah, atau menyebarkan kebencian.

2. Bertafakur atas Kesalahan Diri

Mengambil waktu untuk merenungkan perbuatan masa lalu, baik kesalahan kecil maupun besar, adalah langkah penting dalam muhasabah. Tafakur ini membantu seseorang dalam menyadari apa yang perlu diperbaiki.

3. Meminta Maaf kepada Sesama

Ketika menyadari kesalahan terhadap orang lain, Islam mendorong seseorang untuk segera meminta maaf. Ini menunjukkan keikhlasan dan niat untuk memperbaiki hubungan.

4. Memperbanyak Dzikir dan Doa

Dengan berdzikir dan berdoa, seorang muslim memperkuat koneksi spiritualnya dengan Allah Swt. Dzikir membantu menenangkan hati, sementara doa mengandung permohonan ampunan atas dosa-dosa.
ADVERTISEMENT

5. Meningkatkan Amal Ibadah

Salah satu bentuk mawas diri adalah memperbaiki kekurangan dalam ibadah, seperti meningkatkan kualitas shalat, memperbanyak membaca Al-Qur'an, dan berpuasa sunah.

6. Menghindari Ghibah (Menggunjing)

Ghibah adalah dosa besar yang dapat merusak hubungan sosial dan menimbulkan permusuhan. Mawas diri dalam hal ini adalah menjaga diri dari membicarakan keburukan orang lain.

7. Berbuat Baik kepada Orang Lain

Mawas diri juga mencakup evaluasi terhadap sejauh mana seseorang telah memberikan manfaat kepada sesama, baik melalui sedekah, membantu yang membutuhkan, atau sekadar menunjukkan sikap ramah.

8. Mengontrol Emosi

Mengendalikan amarah dan emosi negatif merupakan bagian dari murâqabah. Islam mengajarkan pentingnya sabar dalam menghadapi segala ujian dan provokasi.

9. Melakukan Evaluasi Harian

Setiap malam sebelum tidur, evaluasi apa yang telah dilakukan sepanjang hari: apakah lebih banyak kebaikan atau keburukan. Ini membantu setiap orang dalam membuat perencanaan untuk esok hari.
ADVERTISEMENT

10. Berusaha Memperbaiki Akhlak

Mawas diri juga meliputi upaya terus-menerus untuk menjadi pribadi yang lebih baik dalam bertutur kata, bersikap, dan bertindak sesuai akhlak mulia yang diajarkan Rasulullah saw.
Contoh mawas diri dalam Islam menunjukkan cara seorang muslim menjaga keseimbangan hidup dunia dan akhirat. Dengan sikap ini, siapa pun tidak hanya memperbaiki diri tetapi juga mendekatkan diri kepada Allah Swt dan menciptakan lingkungan yang harmonis.
(VAN)