Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.91.0
Konten dari Pengguna
12 Prinsip Kimia Hijau dan Pengertiannya
4 Desember 2024 18:30 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dalam meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan manusia, ada langkah yang harus dilakukan sebuah pendekatan yang sangat relevan untuk mendukung keberlanjutan. Rupanya, ada 12 prinsip kimia hijau yang penting dipahami karena prinsip-prinsip ini menjadi panduan untuk merancang proses dan produk kimia yang ramah lingkungan.
ADVERTISEMENT
Menurut buku Green Industry Management, Wetri Febrina, ST., MT, Fitra, ST., MSc, John Suarlin, SE., MM (2023:186), kimia hijau adalah konsep pemikiran kimia yang dikembangkan dalam pendidikan untuk mendukung proses pembangunan berkelanjutan. Kimia hijau bertujuan untuk menciptakan bahan dan proses kimia yang dirancang untuk mengurangi pembentukan zat-zat berbahaya.
12 Prinsip Kimia Hijau yang Berkontribusi pada Keberlanjutan Lingkungan
Ada 12 prinsip kimia hijau dalam konsep keberlanjutkan lingkungan yang harus diterapkan untuk memastikan bahwa aktivitas manusia tidak merusak ekosistem dan tetap mendukung kebutuhan generasi mendatang.
Prinsip-prinsip tersebut meliputi upaya pencegahan limbah, efisiensi energi, penggunaan bahan kimia yang aman, hingga pengoptimalan sumber daya yang dapat diperbarui.
Dengan menerapkan prinsip-prinsip ini, industri dan masyarakat dapat berkontribusi pada keberlanjutan lingkungan sekaligus menciptakan produk yang aman bagi kesehatan manusia, berikut penjelasannya.
ADVERTISEMENT
1. Pencegahan Limbah
Penting untuk merancang produk dengan fokus pada pencegahan limbah daripada membersihkannya setelah proses produksi selesai. Setiap tahap dalam proses tersebut harus dirancang untuk meminimalkan limbah.
2. Optimalisasi Pemanfaatan Atom
Reaksi kimia perlu memaksimalkan penggunaan atom dari bahan pereaksi sehingga sebanyak mungkin atom menjadi bagian dari produk akhir. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan mengurangi sisa limbah.
3. Sintesis Kimia yang Aman
Selain mengurangi limbah, proses sintesis kimia harus dirancang dengan mempertimbangkan keamanan. Bahan yang digunakan sebaiknya tidak berbahaya, dan rute reaksi dirancang untuk meminimalkan risiko.
4. Desain Proses yang Aman
Proses kimia harus disusun dengan memperhatikan faktor keamanan, seperti sifat fisik, toksisitas, dan dampaknya terhadap lingkungan, melalui evaluasi dan prediksi yang cermat.
5. Penggunaan Pelarut dan Kondisi yang Aman
Pelarut yang digunakan harus dipilih berdasarkan tingkat keamanannya dan diminimalkan penggunaannya untuk mengurangi limbah.
ADVERTISEMENT
6. Efisiensi Energi
Reaksi kimia harus dirancang untuk mengkonsumsi energi serendah mungkin. Hindari penggunaan suhu tinggi, pendinginan yang berlebihan, atau tekanan ekstrem.
7. Bahan Baku yang Dapat Diperbarui
Menggunakan bahan baku terbarukan, seperti hasil pertanian atau sumber daya alam lainnya, lebih ramah lingkungan dibandingkan bahan baku dari sumber fosil seperti minyak bumi atau batu bara.
8. Pengurangan Derivatisasi Kimia
Langkah-langkah reaksi yang melibatkan derivatisasi atau modifikasi bahan sebaiknya dikurangi untuk meminimalkan penggunaan bahan tambahan, tahapan reaksi, dan limbah yang dihasilkan.
9. Penggunaan Katalis
Katalis digunakan untuk meningkatkan efisiensi reaksi, mengurangi waktu dan energi yang diperlukan, serta meminimalkan limbah yang dihasilkan.
10. Desain Bahan Kimia yang Mudah Terurai
Produk kimia harus dirancang agar dapat terurai dengan mudah di lingkungan, sehingga tidak menyebabkan pencemaran jangka panjang.
11. Analisis Real-Time untuk Polusi
Metode analisis yang memonitor proses kimia secara langsung diperlukan untuk mencegah terbentuknya bahan berbahaya yang dapat mencemari lingkungan.
ADVERTISEMENT
12. Pencegahan Risiko Kecelakaan
Risiko kecelakaan dapat diminimalkan dengan memilih bahan kimia yang lebih aman dan memperbaiki prosedur operasional dalam reaksi kimia.
Menerapkan 12 prinsip kimia hijau sangat penting untuk menciptakan proses kimia yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Dengan memprioritaskan pencegahan limbah, efisiensi energi, dan penggunaan bahan baku terbarukan, siapa pun dapat meminimalkan dampak buruk terhadap ekosistem dan kesehatan manusia.
Prinsip ini tidak hanya relevan dalam skala industri, tetapi juga dalam penelitian dan pendidikan untuk menciptakan masa depan yang lebih hijau. (VAN)