Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
15 Contoh Zat Aditif dalam Makanan dan Fungsinya
13 Oktober 2023 16:29 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Dalam makanan sering kali ditambahkan zat aditif untuk membuatnya lebih menarik dan awet. Contoh zat aditif, yaitu MSG, tartrazine, natrium benzoat, dan lain sebagainya.
ADVERTISEMENT
Penambahan zat aditif dalam makanan berguna sebagai penyedap, pewarna, dan pengawet. Kenali apa saja zat yang termasuk ke dalam kategori zat aditif agar lebih paham terhadap makanan yang dikonsumsi.
15 Contoh Zat Aditif dalam Makanan beserta Fungsi
Mengutip dari buku Keracunan Makanan Buku Ajar Ilmu Gizi, Dr. Arisman, MB, M.Kes (hal. 54-55), zat aditif adalah bahan kimia yang dicampurkan ke dalam makanan, secara langsung atau tidak langsung dalam jumlah tertentu, untuk tujuan pemrosesan, pengawetan, atau memperbaiki rasa, tekstur, dan tampilan makanan. Adapun contoh zat aditif yang sering ditambahkan pada makanan.
1. Penguat Rasa atau Penyedap
Zat aditif yang masuk dalam kelompok penguat rasa adalah sebagai berikut.
ADVERTISEMENT
2. Pewarna Makanan
Zat aditif yang termasuk pewarna:
3. Pengawet Makanan
Contoh golongan zat aditif yang semuanya bermanfaat untuk mengawetkan makanan.
Zat Aditif yang Sudah Dilarang di Indonesia
Terdapat beragam zat aditif yang dipakai di Indonesia, sebagian aman dan layak dikonsumsi. Namun, ada sebagian yang telah dilarang peredarannya.
Beberapa zat aditif yang sudah tidak boleh dipakai lagi adalah asam borat (boraks), formalin, kalium bromat, dietilpirokarbonat, dulsin. Zat-zat tersebut biasa digunakan untuk salep kulit, antiseptik, pembasmi serangga, antijamur, dan bahan deterjen. Sehingga tidak layak untuk dikonsumsi dan masuk ke dalam tubuh manusia.
ADVERTISEMENT
Apabila sampai tertelan, akan banyak bahaya yang dirasakan pengonsumsinya, yaitu mual, muntah, sakit perut, diare, sakit ginjal, membahayakan hati, dan saluran pencernaan.
Contoh zat aditif di atas adalah kategori zat tambahan pada makanan yang masing-masing memiliki fungsi berbeda. (IMA)