Konten dari Pengguna

2 Cerita Pendek Anak SD Kelas 1 yang Bermakna

Ragam Info
Akun yang membahas berbagai informasi bermanfaat untuk pembaca.
15 Mei 2024 15:38 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi cerita pendek anak sd kelas 1. Sumber: unsplash.com/Thought Catalog
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi cerita pendek anak sd kelas 1. Sumber: unsplash.com/Thought Catalog
ADVERTISEMENT
Cerita pendek adalah salah satu karya sastra yang ditulis berdasarkan imajinasi penulis namun ide berasal dari kejadian di kehidupan sehari-hari. Semua tulisan memiliki nilai positif yang bisa dipetik seperti cerita pendek anak SD kelas 1.
ADVERTISEMENT
Berbeda dengan novel yang panjang, cerpen biasanya ditulis ringkas dan singkat. Umumnya konflik yang dibahas dalam cerpen tidak sebanyak novel. Adapun total kata dalam cerpen tidak lebih dari 10.000 kata.

Struktur Cerita Pendek

Ilustrasi cerita pendek anak sd kelas 1. Sumber: unsplash.com/Lauren Mencke
Mengutip dari buku Rambu-rambu Menulis Cerpen, Ainun Masruroh, (5), pengertian cerita pendek atau cerpen adalah tulisan yang hanya berpusat pada beberapa bagian saja.
Ciri-ciri cerita pendek adalah:
Adapun struktur penulisan cerita pendek yang benar untuk dipelajari siswa adalah.
ADVERTISEMENT

Contoh Cerita Pendek Anak SD Kelas 1

Ilustrasi cerita pendek anak sd kelas 1. Sumber: unsplash.com/Christin Hume
Di bawah ini ada beberapa contoh cerita pendek anak SD kelas 1 yang bisa menjadi bahan bacaan untuk anak SD di rumah.

Contoh 1

Paku dan Palu
Ada seorang anak yang pemarah dan egois hidup di suatu tempat bersama dengan Ibunya. Ia suka sekali marah kepada orang lain yang tidak salah, mengucapkan kata-kata buruk, dan bertingkah tidak sopan kepada orang tua.
Hal itu membuat orang di sekitarnya menjauhinya karena sering sakit hati mendengar ucapannya. Mengetahui hal tersebut, Ibunya mencari cara agar anaknya bisa menjadi lebih sabar.
Keesokan harinya, Ibunya membawa paku dan palu lalu memberikannya kepada anaknya. Ibunya berkata ketika anaknya marah, ia harus menancapkan paku ke pagar belakang rumah dengan menggunakan palu.
ADVERTISEMENT
Ketika anaknya marah, ia memaku semua pagar hingga tidak ada paku yang tersisa. Sang anak menghampiri Ibunya dan mengatakan bahwa ia sudah menggunakan semua paku tersebut.
Kemudian Ibunya mengatakan bahwa ketika sedang marah, ia harus mencabut semua paku.
Keesokannya lagi, saat sang anak marah, ia mencabut semua paku hingga tidak tersisa satupun. Melihat hal tersebut, Ibunya menghampiri anak dan berkata, “anakku apa yang kamu lakukan sudah bagus, sekarang coba lihat lubang bekas paku pada pagar itu.”
“Lubang itu tidak akan pernah hilang walaupun dilapisi menggunakan cat. Seperti itu juga perkataan kita, apabila kamu menyakiti seseorang maka sebaik apapun kau meminta maaf, orang tersebut tidak akan pernah melupakannya.”

Contoh 2

Pertengkaran Nita dan Budi
ADVERTISEMENT
Di sekolah dasar terdapat hari yang penting yaitu pengumuman perlombaan 17 Agustus. Ketika itu, siswa kelas 3 SD pergi keluar kelas mencari tempat untuk mendengarkan pengumuman karena ini adalah waktu yang ditungu-tunggu.
Begitu pula dengan Nita yang antusias untuk mendengarkan pengumuman karena sebelumnya ia berhasil memenangkan lomba balap kelereng. Nita berdiri di paling depan, namun ia terjatuh karena didorong Budi.
Nita tidak terima dan langsung memarahi Budi dan bertanya mengapa ia mendorongnya. Budi berkata bahwa ia ingin berdiri di paling depan dan Nita tidak terima karena ia lebih dulu berdiri di sana.
Merasa tidak senang, Budi menampar Nita sehingga keributan pun terjadi. Guru yang melihat hal tersebut langsung melerai dan membawa Budi ke ruang BK. Guru bertanya alasan mengapa keributan terjadi dan mengapa Budi menampar Nita.
ADVERTISEMENT
Budi berkata bahwa ia pernah melihat tayangan di TV ketika seseorang menampar temannya sendiri. Akhirnya guru mencoba untuk memberi penjelasan kepada Budi bahwa yang ia lakukan adalah salah.
Setelah itu, Budi akhirnya menyesal dan keluar dari ruang BK. Ia pergi menghampiri Nita untuk meminta maaf.
Dua contoh cerita pendek anak SD kelas 1 di atas memberikan pelajaran berharga mengenai pentingnya menahan emosi agar tidak menyakiti orang lain serta tidak menyakiti teman dengan tangan sendiri. (GTA)