Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
Konten dari Pengguna
2 Cerita Pengalaman Tak Terlupakan di Bulan Ramadan
17 April 2024 14:04 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Setiap orang pasti memiliki cerita pengalaman tak terlupakan di bulan Ramadan. Pada bulan Ramadan banyak momen yang bisa diciptakan terutama bersama keluarga.
ADVERTISEMENT
Ramadan adalah bulan di mana umat Islam diwajibkan untuk berpuasa. Pada bulan ini kasih sayang dan ampunan Allah Swt diturunkan sebanyak-banyaknya.
Cerita Pengalaman Tak Terlupakan di Bulan Ramadan
Dikutip dari buku Etika dan Moralitas Pendidikan Peluang dan Tantangan, Prof. Dr. H. Syaiful Sagala, S.Sos., M.Pd (2013: 9), arti pengalaman adalah suatu realitas yang telah meresap dan membina pribadi seseorang.
Cerita pengalaman berarti cerita yang telah membekas dan meresap diingatan seseorang. Contoh cerita pengalaman tak terlupakan di bulan Ramadan adalah sebagai berikut.
Contoh Cerita 1
Pada sore hari di bulan Ramadan, ibu sedang menyiapkan takjil di dapur. Ibu memotong buah melon dan pepaya untuk dijadikan isian es buah, kemudian dicampur dengan susu kental manis dan sirup.
ADVERTISEMENT
Setelah semua buah disusun dan sirup dituangkan, ibu kesulitan membuka kaleng susu. Akhirnya ibu meminta bantuan Bapak, yang kemudian mengambil alat untuk membuat lubang pada kaleng susu.
Bapak begitu semangat memukul tutup kaleng susu dan menyebabkan susu kental manis itu pun meleleh keluar. Dengan sigap, bapak mengelap tumpahan susu yang meleleh itu dengan jarinya. Lalu, dihisaplah jarinya yang terasa manis itu.
Kami, anak-anak yang melihat aksi bapak tersebut, spontan berteriak.
"Paaak, belum waktunya berbuka!" Kata Kakak.
Bapak kaget. Lalu dengan salah tingkah, beliau berkata, "Ya Allah, Aku lupa. Bapak reflex nak, karena takut susunya menetes ke meja."
Melihat tingkah bapak yang panik, kami pun tertawa bersama.
Contoh Cerita 2
Saat itu sahur hari ketiga, kakak, adik dan aku masih menyesuaikan diri untuk bisa bangun pagi buta dan makan sahur. Kami mencuci muka dan menunggu ibu menyiapkan makan sahur sambil menonton tv.
ADVERTISEMENT
Kakak membantu ibu menghangatkan nasi dan lauk, sementara aku menyusun piring yang akan digunakan di meja makan. Setelah semua hidangan sudah siap di atas meja, kamu semua berkumpul di meja makan.
Ayah yang sedang merokok di luar pun, bergegas masuk untuk menyantap sahur. Adik masih belum berhasil mengatasi rasa kantuknya. Ia makan sambil berusaha keras agar matanya dapat terbuka.
Karena sangat mengantuk, saat adik ingin menyantap telur lupa dipotong terlebih dahulu. Akhirnya ketika adik membuka mulutnya telur itu pun menggelinding terjatuh dari sendok.
Kami yang melihat adik yang hanya menggigit sendok pun jadi tertawa. Akhirnya adik ikut kaget dan menjadi hilang rasa kantuknya.
ADVERTISEMENT