news-card-video
10 Ramadhan 1446 HSenin, 10 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna

2 Contoh Cerita Pengalaman Puasa Ramadan Singkat yang Berkesan

Ragam Info
Akun yang membahas berbagai informasi bermanfaat untuk pembaca.
12 Maret 2024 16:39 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi contoh cerita pengalaman puasa ramadan. Sumber: Pixabay / AhmadArdity
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi contoh cerita pengalaman puasa ramadan. Sumber: Pixabay / AhmadArdity
ADVERTISEMENT
Bulan Ramadan adalah bulan yang dinantikan oleh umat Islam sedunia. Sebab, di bulan ini, dosa-dosa akan diampuni dan amalan baik akan dilipatgandakan pahalanya. Setiap muslim pasti memiliki contoh cerita pengalaman puasa Ramadan yang berkesan.
ADVERTISEMENT
Ramadan sendiri merupakan bulan ke-9 tahun Hijriyah. Bulan Ramadan sering juga disebut dengan bulan puasa. Sebab, di bulan ini, kaum muslimin yang sudah akil balig diwajibkan untuk berpuasa.

Contoh Cerita Pengalaman Puasa Ramadan

Ilustrasi contoh cerita pengalaman puasa ramadan. Sumber: Pixabay / AhmadArdity
Mengutip buku Rahasia dan Keutamaan Puasa Sunah, Abdul Wahid, M.Ud., (2019: 5), pengertian puasa secara terminologi Islam atau istilah adalah upaya menahan dan mencegah diri dari hal-hal yang mubah, berupa makan, minum, dan berhubungan intim, dalam rangka untuk taqarub ilallahi (mendekatkan diri kepada Allah Swt).
Setiap muslim, pasti pernah mengalami sesuatu yang berkesan saat berpuasa di bulan Ramadan.
Di bawah ini adalah contoh cerita pengalaman puasa Ramadan yang berkesan dan sulit untuk dilupakan.

Cerita 1

Suatu sore di bulan Ramadan, ibu sedang menyiapkan takjil di dapur. Beliau memotong buah pepaya dan melon untuk dijadikan isian es buah. Sebagai pemanis es buah, ibu menggunakan sirup dan susu kental manis.
ADVERTISEMENT
Setelah semua buah disusun dan sirup dituangkan, ibu tersadar bahwa kaleng susu yang disiapkannya belum dilubangi. Ibu pun meminta tolong pada bapak untuk melubangi kaleng susu tersebut.
Bapak kemudian mengambil alat untuk membuat lubang. Karena bapak begitu semangat memukul tutup kaleng susu, susu kental manis itu pun meleleh keluar. Dengan sigap, bapak mengelap susu yang meleleh itu dengan jarinya. Lalu, dihisapnya jarinya yang terasa manis itu.
Kami, anak-anak yang melihat aksi bapak, spontan berteriak.
"Bapak, belum waktunya buka!" Kata Kakak.
Bapak terkejut. Lalu dengan salah tingkah, beliau berkata, "Ya Allah, Bapak lupa. Bapak refleks, takut susunya menetes ke meja."
Melihat tingkah bapak, kami pun tertawa bersama.

Cerita 2

Ramadan di kampung halaman memang syahdu. Biasanya, setiap shubuh, anak-anak kecil di kampungku selalu berjamaah di masjid. Lalu, selepas ashar, kami akan menghabiskan waktu dengan berjalan-jalan ke sawah.
ADVERTISEMENT
Seperti sore itu, aku pun tak ingin ketinggalan dengan teman-teman yang lain. Aku, kakak, dan dua orang sepupu, berjalan-jalan ke sawah untuk menikmati pemandangan sekaligus bermain dengan teman-teman. Ngabuburit, ceritanya, sambil menunggu waktu berbuka puasa tiba.
Tiba-tiba, Kakak punya ide. "Daripada di sini doang, kita jalan sampai Makam Pahlawan, yuk."
Tanpa diduga, sepupu kami menyambut ide Kakak dengan semangat. "Ayo. Kita masih punya cukup waktu sampai buka puasa nanti. Toh, Makam Pahlawan ngga terlalu jauh.".
Kami pun mulai berjalan menuju tempat yang dituju.
Namun sayang, di tengah jalan, hujan tiba-tiba datang. Kami pun memutuskan untuk berteduh. Hinga detik demi detik berlalu, dan adzan Maghrib sudah menjelang.
Kakak, sebagai pemilik ide, merasa menyesal. Sebab, karena idenya, kami jadi terlambat berbuka puasa di rumah. Ia pun meminta maaf pada kami.
ADVERTISEMENT
Alih-alih mengeluh, kami lalu berunding dan memutuskan untuk menembus hujan bersama-sama, dengan risiko dimarahi oleh ibu.
Kami pulang dengan baju basah dan kotor setelah berlari-larian menembus hujan melewati pematang sawah. Namun, alhamdulillah, ibu tidak marah. Ibu hanya menyuruh kami mandi.
Setelah mandi dan berganti baju, kami pun berbuka puasa dengan teh hangat dan pisang goreng buatan ibu.
Sungguh, hari itu memberikan kenangan yang tak akan terlupakan. Sedikit konyol, tetapi juga mengharukan dan membahagiakan.
Itulah 2 contoh cerita pengalaman puasa Ramadan yang berkesan dan tidak mudah dilupakan. (ARN)