2 Contoh Dongeng Fabel Lengkap dengan Pesan Moralnya

Ragam Info
Akun yang membahas berbagai informasi bermanfaat untuk pembaca.
Konten dari Pengguna
29 Agustus 2023 10:46 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Contoh dongeng fabel. Gambar hanya ilustrasi. Sumber: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Contoh dongeng fabel. Gambar hanya ilustrasi. Sumber: Pixabay
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Contoh dongeng fabel merupakan cerita yang paling disukai anak-anak. KatenKatena anak-anak dapat berimajinasi tentang tokoh hewan yang dapat hidup selayaknya manusimanusia.
ADVERTISEMENT
Tokoh hewan dalam dongeng tersebut dikisahkan memiliki perilaku yang sama seperti manusia pada umumnya. Melalui cerita dongeng ini, anak-anak dapat belajar untuk mencontoh perilaku baik yang sangat berguna bagi kehidupan kedepannya.

Contoh Dongeng Fabel

Contoh dongen fabel. Gambar hanya ilustrasi. Sumber: Pixabay
Dikutip dari buku Kumpulan Cerita Fabel Persahabatan, Sri Purnayenti (2019: iii), fabel adalah dongeng tentang hewan yang berperilaku menyerupai manusia.
Sedangkan menurut KBBI, fabel adalah cerita yang menggambarkan watak dan budi manusia, yang pelakunya diperankan oleh binatang. Contoh dongeng fabel adalah sebagai berikut.

1. Cerita Lebah dan Semut

Pada zaman dahulu, tepatnya di zaman Nabi Sulaiman, hidup kawanan seekor lebah yang banyak sekali. Salah satu di antara lebah tersebut bernama Dodo. Dodo merupakan seekor anak lebah yang telah ditinggal mati ibunya.
ADVERTISEMENT
Ibunya meninggal karena digigit oleh kalajengking. Dodo hidup sebatang kara. Oleh karena itulah, lebah tersebut memutuskan untuk hidup mengembara. Sampai pada akhirnya Dodo tiba di gurun pasir yang luas. Di tengah gurun itu lebah ini merasa haus dan kelaparan.
“Aku haus dan juga lapar, aku harus mencari air dan makanan, tapi aku harus cari di mana?” pikir Dodo dalam hati.
Meskipun kebingungan, tetapi Dodo tidak menyerah begitu saja. Ia bersikeras untuk mencari air dan makanan. Setelah cukup lama terbang, dari kejauhan Dodo melihat air dan juga makanan.
Namun setelah mendekat, ternyata apa yang dilihatnya hanyalah sebatas hamparan pasir yang sangat luas. Dengan rasa kecewa, Dodo kembali lagi terbang menyelusuri gurun.
ADVERTISEMENT
Selang waktu berapa lama kemudian, Dodo bertemu dengan seekor semut yang sedang kesusahan membawa telurnya. Dodo pun mendekati semut itu, dan bertanya
“Halo, semut. Siapakah namamu?” tanya Dodo kepada semut itu
“Hai, namaku Didi. Siapa namamu ?” semut pun menjawab
“Aku Dodo. Maukah kamu menjadi sahabatku Didi?” Didi mengangguk dengan senang.
“Baguslah! Kalau begitu ayo kita mencari air dan makanan bersama?” Didi kembali mengangguk.
Kemudian mereka bergegas pergi untuk mencari air dan makanan. Setelah cukup lama menyusuri gurun, lebah dan semut itu menemukan sebuah mata air yang berair bersih dan segar.
Di samping mata air tersebut terdapat sebatang pohon kurma yang berbuah lebat dan sangat manis. Dodo dan Didi sangat gembira. Mereka segera minum dan makan sepuasnya.
ADVERTISEMENT
Setelah mereka berdua benar-benar kenyang, mereka meneruskan perjalanan untuk mencari tempat tinggal.
Dua hari kemudian mereka menemukan sebuah tempat tinggal yang menurut mereka layak untuk ditempati, yaitu di sebuah padang rumput yang luas.
Mereka disana tidak akan kekurangan makanan lagi. Hal ini karena di tepi padang rumput tersebut terdapat banyak pohon buah-buahan dan sebuah mata air yang sangat bersih.
Dodo dan Didi hidup dengan rukun. Semakin hari persahabatan mereka semakin erat. Mereka pun hidup dengan aman, senang, tenteram dan bahagia selamanya.
Pesan moral dari cerita tersebut yaitu, jangan mudah menyerah meskipun segala harapan hampir punah. Karena sesungguhnya apa yang menurut manusia baik, belum tentu baik menurut sang Kuasa.
ADVERTISEMENT

2. Kisah Gagak yang Meniru Elang

Dulu, ada seekor burung Elang yang memiliki kekuatan pada sayapnya dan menyambar seekor anak domba. Kuku Elang tersebut mampu membawa seekor anak domba pergi jauh ke angkasa.
Pada saat Elang membawa pergi anak domba, ada seekor burung gagak melihat kejadian itu. Terbayang dibenak burung gagak itu bahwa dia mempunyai kekuatan yang sama untuk dapat melakukan hal seperti burung Elang.
Burung Gagak mencoba apa yang dilakukan Elang dengan membuka sayapnya lebar-lebar kemudian terbang di udara. Dengan galaknya, dia meluncur kebawah kemudian dengan cepat menghamtam bagian punggung seekor domba.
Ketika dia mencoba untuk terbang kembali. Gagak baru sadar kalau dia ternyata tidak bisa mengangkat domba. Hal ini dikarenakan dia tidak dapat terbang disebabkan kukunya yang terjerat pada bulu domba.
ADVERTISEMENT
Walaupun Gagak mencoba untuk melepaskan dirinya, jeratan itu terlalu sulit untuk dilepaskan. Hal ini menyebabkan ia menjadi putus asa dan tetap tinggal di atas punggung domba tersebut.
Seorang pengembala yang melihat lantas bergerak mendekatinya. burung gagak itu mengibas-ngibaskan sayapnya berusaha melepaskan diri. Pengembala itu menyadari apa yang telah terjadi.
Pengembala itupun akhirnya berlari dan segera menangkap burung itu lalu mengikat dan mengurung burung gagak tersebut. Dan setelah menjelang sore dia memberikan burung gagak itu kepada anak-anaknya di rumah untuk bermain.
“Betapa lucunya burung ini!” kata anak-anak pengembala sambil tertawa, “ini disebut burung apa ayah?”
“itu burung gagak, nak. Tetapi jika kamu bertanya kepadanya, dia akan menjawab bahwa dirinya seekor burung elang.”
ADVERTISEMENT
Pesan moral dari cerita tersebut yaitu, jadilah diri sendiri dan janganlah iri dengan kemampuan orang lain. Karena sesungguhnya setiap setiap manusia bahkan mahluk di dunia, memiliki kemampuan yang berbeda-beda.
Itulah contoh dongeng fabel lengkap dengan pesan moralnya. Semoga menambah pengetahuan dan meningkatkan semangat moral pembaca. (MAE)