Konten dari Pengguna

2 Contoh Puisi Prismatis Pendek dan Ciri-Ciri Khususnya

Ragam Info
Akun yang membahas berbagai informasi bermanfaat untuk pembaca.
13 April 2024 15:31 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi contoh puisi prismatis pendek - Sumber: pixabay.com/lolame
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi contoh puisi prismatis pendek - Sumber: pixabay.com/lolame
ADVERTISEMENT
Contoh puisi prismatis pendek memiliki beberapa ciri khusus yang membedakannya dengan bentuk puisi lain. Umumnya, jenis puisi ini lebih sulit untuk dipahami secara langsung dan membutuhkan waktu untuk diartikan lebih dalam.
ADVERTISEMENT
Puisi prismatis adalah bentuk puisi yang mengeksplorasi ide, emosi, atau gambaran melalui serangkaian perspektif atau sudut pandang yang berbeda. Bisa dibilang mirip dengan bagaimana prisma membiaskan cahaya menjadi spektrum warna yang beragam.

Ciri-Ciri dan Contoh Puisi Prismatis Pendek

Ilustrasi contoh puisi prismatis pendek - Sumber: pixabay.com/pasja1000
Istilah puisi prismatis tidak secara luas dikenal atau diakui dalam studi sastra formal. Namun, bisa diartikan sebagai sebuah cara untuk menunjukkan bagaimana satu tema atau subjek dapat dilihat dan dirasakan secara berbeda dari berbagai sudut pandang.
Berdasarkan buku Pembelajaran Puisi Untuk Mahasiswa: Buku untuk Mahasiswa, Mohd. Harun, (2018), puisi prismatis dikategorikan sebagai puisi yang remang-remang. Tidak gelap, tapi juga tidak terang.
Beberapa ciri khusus dari puisi prismatis yang membedakannya dengan bentuk puisi lain adalah sebagai berikut.
ADVERTISEMENT
Puisi prismatis menarik karena memberikan sudut pandang yang beragam dan meluas terhadap satu topik atau tema. Dalam puisi jenis ini, satu ide atau emosi dibahas melalui berbagai lensa, memberikan nuansa yang lebih kaya dan mendalam.
Inilah contoh puisi prismatis pendek yang memperlihatkan dengan jelas ciri-ciri tersebut.
ADVERTISEMENT
Contoh puisi prismatis pendek menjadi menarik karena mengundang interaksi yang lebih aktif dari pembaca. Alih-alih menerima makna dan artinya secara langsung, pembaca harus menggali lebih dalam dan untuk menyatukan berbagai perspektif yang ditawarkan oleh puisi. (DNR)