2 Contoh Studi Kasus di Sekolah pada Tingkat SMA

Ragam Info
Akun yang membahas berbagai informasi bermanfaat untuk pembaca.
Konten dari Pengguna
19 Maret 2024 17:36 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi  Contoh Studi Kasus di Sekolah, foto:pexels
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Contoh Studi Kasus di Sekolah, foto:pexels
ADVERTISEMENT
Tujuan dilakukan studi kasus di sekolah untuk mengetahui keadaan siswa dan memahami kondisinya secara subjektif. Salah satu contoh studi kasus di sekolah pasa tingkat SMA yaitu faktor yang menjadi penyebab siswa malas belajar.
ADVERTISEMENT
Terciptanya pendekatan studi kasus di lingkungan sekolah tersebut, karena saat ini banyak terjadi permasalahan yang dihadapi oleh siswa. Di mana untuk melakukan studi kasus tersebut perlu mengetahui latar belakang permasalahan terlebih dahulu

Kumpulan Contoh Studi Kasus di Sekolah

Ilustrasi Contoh Studi Kasus di Sekolah, foto:pexels
Dikutip dari buku Metode-Metode Riset Kualitatif dalam Public Relations dan Marketing Communications, Christine dan Immy (2008:164), studi kasus berguna untuk menyelidiki perilaku akibat dampak dari perubahan sosial di dalam lingkungan sekolah.
Di mana studi kasus tersebut disesuaikan dengan keadaan dan kebutuhan topik riset pada situasi tertentu. Sehingga di dalam lingkungan sekolah dapat melakukan studi kasus dengan berbagai topik yang mengacu pada permasalahan yang dialami oleh siswa.
Berikut penjelasan beberapa contoh studi kasus di sekolah pada jenjang SMA.
ADVERTISEMENT

1. Studi Kasus Siswa Terhadap Tata Tertib di Sekolah

Studi kasus siswa terhadap tata tertib di sekolah berhubungan dengan permasalahan siswa yang melakukan pelanggaran berbagai tata tertib yang telah dibuat. Permasalahan tersebut menjadi salah satu pelanggaran yang sering dilakukan oleh siswa.
Sehingga melalui studi kasus dapat mengetahui apa saja tata tertib yang sering dilanggar dan mengetahui bagaimana tindakan yang diambil oleh guru BK untuk mengatasi pelanggaran tersebut.
Secara umum beberapa faktor yang dapat menjadi penyebab sering terjadinya pelanggaran tata tertib di antaranya, yaitu
ADVERTISEMENT
Untuk meminimalisir pelanggaran tersebut sebagai guru BK dapat memberikan beberapa tindakan. Contoh tindakannya seperti memberikan sanksi kepada siswa yang melakukan pelanggaran berupa poin pelanggaran.
Apabila siswa sudah melebihi batas poin pelanggaran, maka dilakukan tindakan panggilan orang tua untuk datang ke sekolah. Selain itu juga dapat memberikan sanksi sosial. Dengan adanya tindakan tersebut diharapkan semua siswa tidak mengulangi pelanggaran di kemudian hari.

2. Studi Kasus Terhadap Siswa yang Mengalami Perlakuan Bullying

Studi kasus terhadap siswa yang mengalami perlakuan bullying mengacu pada dampak yang didapatkan oleh korban. Kasus bullying tersebut sering terjadi di kalangan anak sekolah terutama siswa SMA. Biasanya yang menjadi korban dan pelaku adalah teman sekelas.
Sehingga dengan adanya studi kasus terkait kasus tersebut dapat mengetahui apa penyebab dan dampak siswa yang menjadi korban tindakan bullying oleh temannya sendiri. Selain itu untuk mengetahui upaya dan hasil penangan terhadap korban bullying.
ADVERTISEMENT
Secara umum perlakuan bullying dapat berupa fisik, verbal, serta mental. Dampak yang didapatkan dari korban bullying salah satunya yaitu merasa tidak nyaman ketika belajar di sekolah dan merasa takut kepada pelakunya.
Sehingga upaya yang dapat dilakukan oleh pihak sekolah yaitu melalui guru BK. Di mana guru BK harus melakukan konseling individu pada masing-masing siswa baik pihak korban maupun pelaku. Melalui konseling tersebut bertujuan untuk melakukan klarifikasi kebenarannya.
Selanjutnya dapat dibuatkan surat pernyataan bagi pelaku bullying untuk tidak mengulangi perbuatan atau tindakan yang negatif berupa bullying. Pada tahapan terakhir diharapkan guru BK dapat menjadi penengah agar korban dan pelaku saling memaafkan dan menjadikan korban untuk tidak merasa takut lagi.
ADVERTISEMENT
Secara umum contoh studi kasus di sekolah pada tingkat SMA membahasa mengenai berbagi perilaku siswa. Di mana perilaku tersebut mengarah pada hal-hal yang sifatnya negatif atau melanggar aturan. (PAM)