Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.0
9 Ramadhan 1446 HMinggu, 09 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna
2 Contoh Teori Konstruktivisme beserta Tujuannya dalam Pembelajaran
25 Oktober 2023 18:01 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Teori ini juga menekankan pengajaran yang bersifat top down bukan bottom up. Artinya, peserta didik mumulai dengan masalah yang kompleks untuk dipecahkan, kemudian menemukan keterampilan dasar yang dibutuhkan melalui bimbingan seorang guru.
Tujuan Teori Konstruktivisme
Dikutip dalam buku Teori Pembelajaran Bahasa Suatu Catatan Singkat, Andri Wicaksono dkk (2015:432) teori belajar konstruktivisme dapat didefinisikan sebagai pembelajaran yang bersifat generatif, yaitu tindakan mencipta sesuatu sebagai makna dari yang telah dipelajari .
Sama halnya dengan teori yang telah muncul sampai saat ini, keberadaan teori konstruktivisme juga memiliki tujuan dalam pembelajaran. Adapun tujuannya, yaitu sebagai berikut.
1. Merangsang Berpikir Inovatif
Tujuan dari teori konstruktivisme secara tidak langsung, yakni bentuk upaya merangsang seseorang untuk berpikir inovatif dan kreatif. Berpikir inovatif memang tidak mudah, butuh waktu, dan juga proses yang cukup panjang.
ADVERTISEMENT
Inovasi sendiri akan lahir karena didukung oleh adanya ilmu pengetahuan yang sudah dimiliki baik ilmu akademis dan non akademis. Orang-orang yang bisa menyatukan kedua ilmu ini mendorong dalam melahirkan pemikiran yang inovatif dan menarik.
2. Meningkatkan Pengetahuan
Ilmu pengetahuan, tidak selalu di dapatkan dibangku formal. Namun, juga bisa mendapatkannya di bangku non formal, seperti bermain, piknik, ataupun sedang berkebun di halaman rumah sekalipun, seseorang juga dapat menemukan ilmu pengetahuan baru.
Ilmu pengetahuan sendiri bisa didapatkan berdasarkan kepekaan seseorang terhadap lingkungan sekitar. Jadi, bisa tidaknya ilmu pengetahuan didapatkan bergantung dari kemampuan, keinginan, dan juga sensitivitas terhadap lingkungan.
3. Menemukan Berbagai Hal Baru
Teori konstruktivisme juga bertujuan untuk membantu dalam menemukan berbagai hal baru dalam bentuk apapun itu. Namun, teori ini tidak selalu menyuruh untuk mengikuti cara orang lain supaya bisa menemukan hal-hal baru.
ADVERTISEMENT
Hal baru dapat dilakukan dengan cara masing-masing tanpa perlu terpengaruh pada definisi orang yang ada di luar sana.
4. Membentuk Keahlian Sesuai dengan Kemampuan
Teori konstruktivisme juga bertujuan mengarahkan seseorang untuk bisa menemukan keahlian sesuai dengan kemampuan yang dimiliki. Baik kemampuan yang tidak disadari maupun disadari atau kemampuan yang belum terasah dan yang sudah terasah.
5. Mendorong Untuk Berpikir Mandiri
Teori ini bertujuan mendorong seseorang untuk berpikir lebih mandiri dan out of the box. Setidaknya, orang yang paham betul mengenai esensi ilmu pengetahuan, akan menjadi lebih terbuka hatinya dan bisa berpikir lebih dewasa.
Untuk yang mempunyai kemampuan berpikir secara matang, maka pemikiran mandiri tidak sekadar dalam bentuk pikiran saja. Namun, juga bisa dilihat dari perilaku dan juga sikap dalam kehidupan sehari-hari.
ADVERTISEMENT
Contoh Teori Konstruktivisme
Ketika berbicara tentang contoh teori konstruktivisme dalam pembelajaran sekolah, sebenarnya ada banyak sekali contohnya, beberapa di antaranya, yaitu sebagai berikut.
Contoh 1
Seorang guru Biologi mengajak siswanya membuktikan apa benar buah tin salah satu buah spesial sampai disebutkan dalam Al-Quran? Para siswa pun diajak untuk mengambil mikroskop masing-masing. Agar bisa menemukan hasilnya. Maka ada dua sampel buah tin.
Konstruktivisme yang didapatkan, saat buah tin dilakukan uji coba menggunakan mikroskop. Para siswa melakukan pengecekan dengan hasil, sampel 1 dan sampel 2 tidak ditemukan sama sekali cacing. Pada sampel 2 hanya ditemukan spora jamur saja.
ADVERTISEMENT
Dari hasil teori belajar konstruktivisme di atas, para siswa bisa mengetahui bahwa buah tin memang buah yang spesial, karena dalam kondisi busuk sekalipun, buah tin tidak dimakan oleh cacing.
Contoh 2
Dalam menjelaskan materi nilai rata-rata Matematika. Pak Andre membuat suatu instruksi agar para peserta didik bisa mulai menerapkan teori belajar konstruktivisme di kelas dengan meminta peserta didik untuk mengikuti langkah berikut ini:
Baca juga: 4 Contoh Strategi Pembelajaran yang Efektif
ADVERTISEMENT
Itu tadi contoh teori konstruktivisme beserta tujuannya dalam pembelajaran. Dengan adanya teori ini, menunjukkan bahwa pembelajaran lebih efektif dan tidak membesonkan serta memungkinkan anak untuk lebih semangat dalam belajar. (MRZ)