Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
2 Jenis Tari Zapin dari Riau dan Sejarah Singkatnya
3 Januari 2024 15:20 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Tari Zapin adalah salah satu warisan budaya Indonesia yang kaya akan nilai tradisional . Berakar dari negeri Yaman, tarian ini telah berkembang dan menjadi bagian tak terpisahkan dari kekayaan budaya Riau. Jenis Tari Zapin dibedakan sesuai dengan tempat tarian tersebut dimainkan.
ADVERTISEMENT
Menurut buku Ensiklopedia Seni & Budaya Nusantara, Gendhis Paradisa (2009:20), Tari Zapin merupakan tarian tradisional yang bersifat edukatif dan menghibur. Tarian ini digunakan sebagai dakwah Islamiyah melalui syair lagu-lagu Zapin yang dinyanyikan dan ditarikan secara berkelompok.
Jenis Tari Zapin yang Penuh Makna dan Filosofi
Walau ada beberapa jenis Tari Zapin, tetapi dalam gerakannya, tarian Zapin banyak terinspirasi dari keseharian manusia dan lingkungannya.
Pola gerakan tarian ini sangat sederhana. Dengan perbedaan antara laki-laki dan perempuan pun hanya dalam bentuk gerakan tangan saja. Gerakan ini dilakukan secara berulang-ulang, tetapi semuanya sarat makna dan filosofi.
Tari Zapin telah mengalami penyesuaian dari segi bentuk dan ragamnya. Dengan itu, tarian Zapin biasanya mempunyai pecahan tersendiri menurut tempat ia ditarikan.
ADVERTISEMENT
Adapun jenis tarian ini dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu Zapin Arab dan Zapin Melayu. Berikut penjelasannya.
1. Zapin Arab
Zapin Arab disebut juga zapin lama, tumbuh, dan berkembang di dalam kelompok-kelompok masyarakat turunan Arab yang berada di berbagai tempat di Indonesia, terutama di Jawa dan Madura.
Zapin Arab terbagi dalam dua jenis, yaitu:
2. Zapin Melayu
Zapin Melayu dibedakan juga menjadi dua yaitu:
ADVERTISEMENT
Sejarah Tari Zapin di Indonesia
Tari Zapin muncul di tahun 1811 dan populer pada tahun 1919. Pada awalnya, tarian ini tercipta sebagai sebuah tarian yang dipersembahkan secara khusus untuk masyarakat di lingkungan istana pada masa Kesultanan Yaman di Timur Tengah.
Kemudian, melalui para pedagang Arab sekaligus pendakwah agama Islam, pada awal abad ke-16, Tari Zapin masuk sebagai tarian hiburan di lingkungan istana di pesisir Selat Malaka, seperti Kerajaan Siak dan Indragiri di Nusantara.
Dengan cepat Tari Zapin berakulturasi dengan budaya lokal dan dalam setiap gerakannya disisipkan nilai-nilai dan norma Melayu. Hingga tarian ini kerap ditampilkan dalam acara seremonial kerajaan.
Sebelum tahun 1960, Tari Zapin hanya ditampilkan oleh penari laki-laki. Kini dalam perkembangannya, tarian ini sudah bisa ditarikan oleh penari perempuan bahkan penari campuran laki-laki dengan perempuan.
ADVERTISEMENT
Walaupun mengalami percampuran budaya dan perkembangan penarinya, tetapi pola dasar tarian ini tetap sama. Persamaan tersebut terlihat dari pola tari yang mengusung simbol dan makna penghormatan serta penghiburan yang disajikan untuk raja yang saat itu sedang bertahta.
Seiring berjalannya waktu, jenis Tari Zapin ini tetap menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Riau . Kesenian ini tidak hanya menjadi sarana hiburan, tetapi juga simbol keberagaman budaya dan warisan leluhur yang patut dilestarikan.
Tari Zapin dengan segala keunikan dan sejarahnya, mampu menyatukan dan memperkaya perjalanan panjang keberagaman budaya Indonesia. (VAN)