2 Peran Gunung Berapi Terhadap Siklus Air

Ilustrasi peran gunung berapi terhadap siklus air. Sumber: Pexels/Maria Orlova

Peran gunung berapi terhadap siklus air salah satunya sebagai kawasan tadah hujan terbesar yang dapat menyuplai air bersih. Air yang ditampung akan ikut terkeluarkan ketika gunung berapi ini meletus atau melalui air yang meresap ke dalam tanah (air tanah).

Gunung berapi merupakan salah satu jenis gunung yang sewaktu-waktu bisa meletus. Meletusnya gunung berapi ini mengeluarkan sejumlah material di antaranya seperti lahar panas dan lahar dingin yang sebagian besar terdiri dari air.

Mengenal Apa Itu Gunung

Ilustrasi peran gunung berapi terhadap siklus air. Sumber: Pexels/Diego Girón

Gunung merupakan suatu bentuk daratan yang menjulang tinggi menyerupai kerucut dan memiliki lereng. Ketinggian gunung dapat mencapai lebih dari 1.500 mdpl. Dilihat dari jenisnya, gunung dibedakan menjadi dua jenis salah satunya gunung berapi.

Dikutip dalam buku Konsep Dasar Pendidikan Lingkungan Hidup dan Pengelolaannya oleh Nabila K.R., dkk (2022:30) gunung berapi merupakan gunung yang dapat meletus pada waktu-waktu tertentu.

Di dalam gunung berapi terdapat magma yang berada di dapur magma. Magma yang keluar ke permukaan bumi berupa lelehan yang disebut lava. Jika, lava sudah bercampur dengan material lain yang ada di sekitar kawah gunung berapi disebut dengan lahar.

Peran Gunung Berapi Terhadap Siklus Air

Ilustrasi peran gunung berapi terhadap siklus air. Sumber: Pexels/Maria Orlova

Indonesia adalah negara yang memiliki gunung paling banyak di dunia. Keberadaan gunung sangat berpengaruh dalam siklus hidrologi. Adapun peran gunung berapi terhadap siklus air sebagai berikut.

1. Penyuplai Air

Gunung berapi sebagai kawasan perangkap gerakan awan sehingga menjadikan gunung sebagai kawasan tadah hujan terbesar yang memiliki fungsi sebagai tandon air.

Dalam siklus air gunung berapi akan menampung air hujan yang turun di atas gunung, kemudian menyimpannya. Air tersebut akan dikeluarkan saat gunung ini meletus berupa lahar atau melaui air hujan yang meresap kedalam tanah.

Air hujan tersebut akan mengalir ke daerah di bagian bawah gunung dengan kuantitas dan kualitas tertentu secara terus-menerus. Kondisi ini menjadi andalan utama bagi suplai air yang sangat penting bagi makhluk hidup.

2. Memengaruhi Suhu Air

Air yang meresap ke dalam tanah (air tanah) pada akhirnya akan muncul lagi ke permukaan tanah melalui sumber air yang kerap ditemui di lereng gunung maupun jurang di sela-sela perbukitan.

Saat suhu gunung berapi dalam kondisi normal air tersebut akan mengalir ke tempat yang rendah dan akan terkumpul dan mengalir membentuk sungai dan berakhir ke laut. Saat di laut, air akan diuapkan ke atmosfer yang akhirnya membentuk awan.

Namun, jika gunung berapi mengalami kenaikan suhu karena panas yang berasal dari magma atau karena faktor lain dari aktivitas vulkanis, air di sekitar gunung akan menguap. Air yang menguap akan menuju ke atmosfer untuk membentuk awan.

Baca juga: Mengetahui Proses Terjadinya Penguapan dalam Siklus Air

Dapat disimpulkan bahwa peran gunung berapi terhadap siklus air di antaranya sebagai penyuplai air bagi makhluk hidup dan memengaruhi suhu air di sekitar gunung berapi yang nantinya air tersbut diuapkan ke atmosfer membentuk awan. (MRZ)