Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
20 Contoh Sampah Anorganik di Kehidupan Sehari-hari
10 November 2023 10:37 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
20 contoh sampah anorganik, dapat dijadikan dasar pengetahuan untuk membedakan beragam jenis sampah berdasarkan sifatnya. Sampah tersebut merupakan barang habis pakai yang berasal dari sisa-sisa aktivitas manusia di kehidupan sehari-hari.
ADVERTISEMENT
Berbagai bentuk pencemaran lingkungan bisa diakibatkan karena penanganan sampah yang kurang baik. Dengan demikian, pengetahuan tentang bentuk sampah anorganik penting dipelajari, agar proses pengelolaan sampah dapat mudah dilakukan.
20 Contoh Sampah Anorganik
Menurut buku Panduan Pengelolaan Sampah, Ir. Miftahur Rohim,M.Kes, (2023:2), sampah anorganik adalah jenis sampah yang tidak mudah terurai secara alami dan biasanya berasal dari bahan-bahan seperti plastik, kaca, logam, dan sebagainya.
Jenis sampah ini juga dapat terdiri dari bahan kimia berbahaya, sehingga memerlukan pengolahan khusus untuk dapat didaur ulang. Adapun di bawah terdapat 20 contoh sampah anorganik yang bisa diketahui, di antaranya:
1. Ban Bekas
Limbah ban bekas termasuk jenis sampah anorganik yang mudah ditemukan di kehidupan sehari-hari. Meskipun tidak mudah terurai, ban bekas bisa diolah kembali, menjadi barang bernilai guna.
ADVERTISEMENT
2. Sendok
Menurut sifatnya, sendok plastik merupakan kategori sampah yang tidak dapat membusuk. Sehingga dikelompokkan sebagai bahan anorganik.
3. Styrofoam
Terdapat beberapa bahan yang termasuk kategori sampah plastik dengan kandungan zat berbahaya, salah satu contohnya adalah styrofoam. Adapun material ini berasal dari komponen expanded polystyrene.
4. Kaca
Kaca termasuk sampah yang sulit terurai dan bersifat tajam. Sampah ini berasal dari bahan pasir ataupun silika yang banyak ditemukan di lingkungan sekitar. Limbah ini seringkali dianggap tidak memiliki nilai guna. Sehingga diperlukan pengelolaan yang tepat untuk mencegah pencemaran.
5. Botol Plastik
Hasil dari berbagai kegiatan manusia dapat menghasilkan berbagai jenis sampah habis pakai, contohnya yaitu botol plastik. Meskipun sulit diuraikan oleh tanah, sampah tersebut mempunyai nilai ekonomi yang tinggi, apabila dimanfaatkan secara tepat.
ADVERTISEMENT
6. Logam
Sampah logam dalam jumlah yang banyak dapat menimbulkan pengaruh berbahaya terdapat lingkungan. Namun, di samping itu ada berbagai cara yang bisa dilakukan untuk meningkatkan potensi sampah logam, salah satunya dijadikan sebagai bahan daur ulang.
7. Kaleng Bekas
Kaleng bekas termasuk kelompok sampah anorganik yang dapat dimanfaatkan menjadi produk baru, seperti dipakai untuk wadah penyimpanan uang. Lantaran, apabila tidak dikelola dengan baik, jenis sampah ini dapat menimbulkan karat yang berpengaruh terhadap kesuburan tanah.
8. Plastik
Sampah plastik dapat berasal dari bahan pengemas produk yang biasanya digunakan sehari-hari. Limbah ini bersifat non biodegradable karena tidak dapat terurai oleh proses alam. Sehingga jika jumlahnya semakin banyak, maka dapat menimbulkan ancaman berbahaya bagi ekosistem lingkungan.
9. Kain
Limbah kain dapat berasal dari sampah rumah tangga maupun bersumber dari proses produksi usaha konveksi. Bahan tersebut merupakan kelompok anorganik yang tidak mudah terurai.
ADVERTISEMENT
10. Karet
Penimbunan sampah karet tentu saja mampu menyebabkan dampak buruk bagi lingkungan. Sehingga salah satu opsi yang dapat dilakukan yaitu melakukan pemanfaatan kembali.
11. Elektronik
Sampah elektronik berasal dari berbagai peralatan elektronik yang sudah tidak terpakai. Limbah tersebut dapat berpotensi merusak ekosistem, karena bisa menimbulkan asidifikasi tanah. Oleh karena itu, perlunya melakukan tindakan untuk meminimalisir jumlah sampah tersebut.
12. Keramik
Pada proses pekerjaan konstruksi, seringkali menyisakan berbagai jenis limbah sisa pembangunan. Seperti halnya, sampah dari sisa-sisa penggunaan keramik.
13. Bohlam
Bohlam merupakan sampah anorganik, yang dapat menimbulkan pencemaran lingkungan. Jenis ini juga termasuk kategori limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun).
14. Cat
Terdapat kandungan zat kimia berbahaya seperti pelarut organik dan logam berat dalam limbah cat. Dengan begitu, karena berpotensi merusak, maka diperlukan penanganan lanjutan secara benar.
ADVERTISEMENT
15. Baterai
Baterai merupakan jenis sampah yang biasanya berasal dari pemakaian dalam rumah tangga. Sampah ini disebut dapat menimbulkan pencemaran karena mengandung berbagai jenis logam, seperti timbal, merkuri, dan mangan.
16. DVD Bekas
DVD dan CD bekas adalah kategori sampah anorganik. Jenis ini mampu dikreasikan menjadi barang-barang lainnya yang memiliki nilai estetika.
17. Pestisida
Secara umum, pestisida merupakan obat kimia yang digunakan untuk membasmi hama pada tanaman. Karena memiliki sifat material anorganik, sehingga sulit terurai. Dampak limbah racun pada pestisida dapat berada di alam bebas dengan waktu yang lama.
18. Sedotan
Sedotan adalah sampah anorganik yang berasal dari bahan plastik . Akibat penggunaannya yang cukup banyak, dapat menjadikan sedotan sebagai golongan limbah yang merusak keseimbangan lingkungan.
19. Kabel Listrik
Golongan sampah elektronik memiliki wujud yang beragam, termasuk salah satunya yaitu kabel listrik. Meskipun disebut sebagai limbah, jika dikelola dengan baik, kabel listrik dapat menghasilkan berbagai barang daur ulang, di antaranya dipakai sebagai bahan aksesoris fesyen dan dekorasi ruang.
ADVERTISEMENT
20. Tutup Botol
Terbuat dari bahan plastik yang membutuhkan waktu lama untuk diuraikan, tutup botol dapat dimasukkan dalam kategori sampah anorganik. Biasanya, tutup botol berasal dari jenis plastik high-density polyethylene (HDPE) dan polypropylene (PP).
Itulah 20 contoh sampah anorganik lengkap beserta penjelasannya yang penting diketahui. Dengan adanya ulasan tentang ragam pengelompokan sampah, pembaca akan lebih memahami terkait tindakan pengelolaan yang dapat dilakukan. Semoga bermanfaat! (Riyana)