Konten dari Pengguna

3 Bentuk Gunung Api dan Contohnya yang Wajib Diketahui

Ragam Info
Akun yang membahas berbagai informasi bermanfaat untuk pembaca.
11 Januari 2024 18:11 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi bentuk gunung api dan contohnya. Sumber foto: Unplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bentuk gunung api dan contohnya. Sumber foto: Unplash
ADVERTISEMENT
Jika dilihat dari bentuknya, gunung api memiliki bentuk yang tidak sama antara satu dengan yang lain. Sebab, bentuk gunung api tersebut dipengaruhi oleh kekentalan dan kedalaman magma dari muka bumi.
ADVERTISEMENT
Gunung berapi yang terbentuk dari lava tak kental memiliki lereng yang landai. Hal itu disebabkan karena lava mengalir jauh dari diatrema sebelum memadat. Maka dari itu, seseorang penting untuk mengetahui bentuk-bentuk dari gunung berapi.

Bentuk Gunung Api dan Contohnya

Ilustrasi bentuk gunung api dan contohnya. Sumber foto: Unplash
Mengutip dari buku Ensiklopedia Pintar Pertamaku Bumi karya Claudia Martin (2022:42), gunung berapi adalah lubang di kerak bumi tempat batuan magma yang dapat keluar. Sebagian besar gunung berapi berada di batas lempeng bumi, tempat magma naik ke permukaan.
Hal ini terjadi ketika lempeng bumi saling bergerak menjauh atau mendekat sehingga menyebabkan banyak batuan meleleh dan menjadi magma. Berdasarkan proses pembentukannya, gunung api dibagi menjadi tiga bentuk.
Adapun penjelasan mengenai beberapa bentuk gunung api tersebut bisa dipahami sebagai berikut ini.
ADVERTISEMENT

1. Gunung Api Strato

Gunung api strato atau campuran dibentuk dari kombinasi aliran lava dan material piroklastik akibat dari letusan dahsyat (eksplosif). Jenis vulkanik tersebut semakin lama akan menjadi padat dan membentuk lapisan berselang-seling.
Umumnya, jenis gunung berapi ini memiliki bentuk simetris dan mengerucut. Bentuk tersebut dapat dilihat dari sisi-sisinya.
Sebab sisi gunung tipe strato jauh lebih tinggi dan lebih curam dibanding gunung berapi perisai. Contoh gunung api berbentuk strato adalah gunung Sinabung, gunung Merapi, dan gunung Tangkuban Perahu.

2. Gunung Api Maar

Gunung api maar atau corong terbentuk dari letusan eksplosif sebuah dapur magma yang sangka. Biasanya, gunung jenis ini hanya sebagian yang mengalami satu kali erupsi.
Setelah itu, gunung ini tidak akan aktif lagi. Bagian tengah Gunung berapi tipe maar berbentuk cekungan yang dapat terisi air hujan, sehingga akan terbentuk danau vulkanik.
ADVERTISEMENT
Contoh gunung berapi maar yang dapat dijumpai di Indonesia adalah gunung Bromo, dan gunung Lamongan.

3. Gunung Api Perisai

Bentuk gunung api perisai umumnya seperti tameng perisai yang diletakkan di atas tanah. Gunung ini tampak melebar dengan puncak tidak terlalu tinggi.
Gunung api ini memiliki keunikan dikarenakan saat terjadi erupsi, magma yang keluar saat encer dan dapat mengalir ke wilayah luas. Gunung api perisai memiliki dapur magma dangkal dan tekanan gas magmatik yang tidak terlalu padat.
Contohnya adalah gunung Kembar di wilayah Aceh bagian barat.
Pemahaman mengenai bentuk gunung api sangat penting untuk diketahui. Sebab bentuk tersebut sering dipelajari dalam materi geografi. (NTA)