Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.0
Konten dari Pengguna
3 Cara Berpikir Seorang Peneliti yang Harus Dimiliki
4 Juni 2024 16:07 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Dalam meneliti, seorang peneliti harus memiliki penguasaan yang kuat terhadap prosedur dan prinsip penelitian. Selain itu, harus memiliki cara berpikir seorang peneliti yang mendukung penelitian mereka.
ADVERTISEMENT
Mengutip dari buku Jalan Sunyi Peneliti, Fahmi Idris (2018:57), suatu penelitian yang dilakukan pada hakikatnya adalah atas dasar suatu masalah. Adanya suatu masalah mendorong hipotesis bahwa mungkin ada solusi.
Tentunya, peneliti yang penuh rasa ingin tahu semestinya akan berusaha mencari solusi atas masalah tersebut.
Memahami Cara Berpikir Seorang Peneliti
Dalam melakukan sebuah penelitian, seorang peneliti dituntut untuk memiliki sikap yang harus dipenuhi, yaitu obyektif, kompeten dan faktual. Sikap ini diimbangi dengan cara berpikir seorang peneliti salah satunya adalah skeptis. Berikut penjelasannya.
1. Berpikir Skeptis
Seorang peneliti harus selalu mempertanyakan bukti atau fakta yang dapat mendukung suatu pernyataan dalam analisis hasil penelitian. Hal ini berarti tidak mudah percaya begitu saja, memastikan semua yang ditulis dalam laporan ilmiah dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
ADVERTISEMENT
2. Berpikir Analitis
Pada penelitian, seorang peneliti harus mampu menganalisis setiap pernyataan atau persoalan yang dihadapi. Termasuk menghubungkan informasi atau fakta dari lapangan dengan fenomena yang dikaji serta teori dan kajian sebelumnya.
3. Berpikir Kritis
Berpikir kritis penting dimiliki oleh peneliti. Hal ini karena seorang peneliti harus memiliki dasar pemikiran dan pendapat pada logika serta menimbang berbagai hal secara obyektif berdasarkan data dan analisis yang rasional. Pola pikir ini diperlukan untuk memastikan penelitian sejalan dengan kebenaran ilmiah.
Berpikir obyektif memastikan kejujuran data, berpikir analitis memastikan ketelitian, dan berpikir kreatif membawa inovasi dalam penelitian yang diperlukan seorang peneliti untuk menemukan solusi baru dan mengembangkan hipotesis yang inovatif.
ADVERTISEMENT
Cara berpikir seorang peneliti yang menggabungkan ketiga cara berpikir di atas dapat menghasilkan penelitian yang tidak hanya akurat dan dapat dipercaya tetapi juga bermanfaat dan inovatif. (VAN)