Konten dari Pengguna

3 Ciri-ciri Wilayah Formal dari Sudut Pandang Geografi

Ragam Info
Akun yang membahas berbagai informasi bermanfaat untuk pembaca.
23 Juli 2023 17:50 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi ciri-ciri wilayah formal. Sumber: unsplash.com/ Blake Wheeler
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ciri-ciri wilayah formal. Sumber: unsplash.com/ Blake Wheeler
ADVERTISEMENT
Ciri-ciri wilayah formal yaitu bisa terbentuk karena adanya persamaan daerah. Misalnya wilayah formal yang ditumbuhi banyak ladang jagung dan seragam, wilayah perkotaan dan perumahan.
ADVERTISEMENT
Wilayah formal bisa terbentuk karena adanya keseragaman baik dari segi ekonomi, administrasi, sosial, geografis dan fisik. Penentuannya juga didasarkan atas regionalisasi atau pembagian berdasarkan wilayah.

3 Ciri-ciri Wilayah Formal

Ilustrasi ciri-ciri wilayah formal. Sumber: unsplash.com/ unsplash+
Mengutip dari Geografi SMA XII IPS karya Yoga Ariwibowo (2007:129), perwilayahan atau regionalisasi adalah usaha untuk membagi-bagi permukaan bumi tertentu dengan tujuan tertentu pula. Adapun ciri-ciri wilayah formal sebagai berikut.

1. Statis

Wilayah formal bersifat statis atau tetap. Sehingga sulit untuk diubah. Pembagian wilayah formal dapat mendasarkan pada kriteria-kriteria tertentu, seperti administrasi, fisik, ekonomi, sosial dan geografis. Secara teknis proses penentuan batas wilayah dan bentuknya tergantung tujuan regionalisasi, kriteria yang digunakan, dan ketersediaan data.
Contohnya wilayah formal persawahan, akan sangat sulit dijadikan lokasi lain karena geografis wilayah yang telah terbentuk secara alami.
ADVERTISEMENT

2. Kaku

Bersifat kaku karena dikelompok-kelompokan berdasarkan persamaan yang ada di wilayah tersebut. Misalnya karena secara geografis lingkungan mendukung untuk ditanami tumbuhan, orang akan berupaya memanfaatkannya dengan membentuk wilayah persawahan, contoh lainnya, jika mayoritas mata pencaharian di daerah tertentu adalah tukang, maka dibentuklah Kampung Tukang.

3. Proses Perubahan Memerlukan Waktu yang Lama

Proses perubahan dalam wilayah formal memerlukan waktu lama karena keseragaman yang dijunjung tinggi. Tidak adanya variasi di satu wilayah tertentu membuat percampuran budaya atau asimilisi melambat. Akibatnya perubahan sulit dilakukan, jika pun bisa pasti perlu waktu yang lama.

Penentuan Batas-Batas Wilayah Formal

Ilustrasi penentuan batas wilayah formal. Sumber foto : pexels/Meruyert Gonullu
Penentuan batas wilayah formal artinya mengelompokkan daerah lokal dengan kesamaan atau ciri serupa menurut kriteria tertentu. Suatu wilayah formal seringkali tidak homogen secara sempurna, namun masih homogen dalam batas- batas tertentu.
ADVERTISEMENT
Dalam pelaksanaannya, penentuan batas wilayah formal tidak semudah teorinya, karena biasanya wilayah terdiri atas unsur-unsur yang kompleks. Untuk itu, dalam wilayah formal terdapat istilah wilayah inti (core region) dan wilayah peralihan.
Wilayah inti adalah bagian dari wilayah yang memiliki derajat diferensiasi (perbedaan) yang besar dengan wilayah lainnya. Wilayah peralihan adalah bagian dari wilayah yang memiliki derajat diferensiasi kecil dengan wilayah lainnya.
Tiga ciri-ciri wilayah formal di atas bisa menjadi referensi bagi yang bingung menentukan dan memahami tentang topik regional formal. (IMA)