Konten dari Pengguna

3 Contoh Disabilitas Intelektual yang Bisa Terjadi pada Anak

Ragam Info
Akun yang membahas berbagai informasi bermanfaat untuk pembaca.
29 Juni 2024 17:38 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi contoh disabilitas intelektual - Sumber: pixabay.com/imslavinsky
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi contoh disabilitas intelektual - Sumber: pixabay.com/imslavinsky
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Berbagai contoh disabilitas intelektual pada anak dapat disebabkan oleh macam-macam kondisi genetik atau faktor lainnya. Kondisi genetik tersebut memengaruhi perkembangan otak dan kemampuan belajar mereka, sehingga menimbulkan disabilitas.
ADVERTISEMENT
Ketika anak mengalami disabilitas atau keterbatasan intelektual, penting bagi orang tua dan pendidik untuk memahami penyebabnya. Termasuk juga bagaimana kondisi tersebut dapat memengaruhi kehidupan sehari-hari anak.

Contoh Disabilitas Intelektual yang Umum Ditemui

Ilustrasi contoh disabilitas intelektual - Sumber: unsplash.com/@pstugel
Disabilitas intelektual adalah kondisi saat seseorang mengalami keterbatasan dalam fungsi intelektual dan adaptasi. Kondisi ini memengaruhi kemampuan memahami informasi, belajar, berpikir secara abstrak, menyelesaikan masalah, dan berkomunikasi dengan orang lain.
Keterbatasan ini bisa terjadi dalam berbagai tingkat. Mulai dari ringan hingga berat, yang berpengaruh pada cara kecerdasan individu, cara mereka belajar, berinteraksi sosial, serta menjalani kehidupan sehari-hari.
Disabilitas ini biasanya muncul sejak awal perkembangan di usia bayi dan balita lalu berlangsung sepanjang kehidupan. Berikut adalah beberapa contoh disabilitas intelektual yang bisa terjadi pada anak beserta penjelasannya.
ADVERTISEMENT

1. Sindrom Fragile X

Sindrom Fragile X disebabkan oleh mutasi genetik pada X-kromosom. Kondisi ini mengganggu produksi protein yang penting untuk perkembangan otak.
Anak dengan sindrom Fragile X biasanya mengalami keterbatasan intelektual yang bervariasi, kesulitan belajar bahasa, masalah perilaku seperti hiperaktif atau sulit berkonsentrasi, serta ciri fisik tertentu seperti wajah yang khas.
Manajemen sindrom Fragile X biasanya memerlukan intervensi pendidikan khusus. Termasuk terapi perilaku secara rutin serta dukungan medis dan psikososial.

2. Sindrom Down

Sindrom Down atau Down Syndrome disebabkan oleh keberadaan tambahan sel kromosom 21. Biasanya terjadi karena kesalahan dalam pembelahan sel saat pembentukan sel telur atau sperma.
Anak-anak dengan Down syndrome biasanya memiliki keterbatasan intelektual ringan hingga sedang. Ciri fisik seperti wajah bulat dengan lipatan mata mongoloid serta risiko tinggi mengalami masalah kesehatan, seperti jantung bawaan atau gangguan tiroid.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan buku Manajemen Kesehatan Anak dengan Sindrom Down: Strategi Praktis untuk Keluarga dan Perawat, Arif Rohman Mansur, (2023), perawatan medis dan pendidikan awal yang intensif penting untuk meningkatkan potensi perkembangan anak dengan sindrom Down.

3. Sindrom Angelman

Sindrom Angelman terjadi karena adanya abnormalitas pada kromosom 15. Biasanya karena penghapusan atau mutasi gen UBE3A yang mengendalikan produksi protein di otak.
Anak-anak dengan sindrom Angelman mengalami keterbatasan intelektual yang signifikan. Mulai dari kesulitan berbicara atau tidak dapat berbicara sama sekali hingga ciri fisik seperti kepala kecil dan mulut besar dengan senyum yang intensitasnya cukup tinggi.
Pengelolaan sindrom Angelman bisa dilakukan dengan terapi fisik, okupasi, dan bicara. Semuanya diterapkan untuk membantu anak mengembangkan keterampilan mereka.
Setiap contoh disabilitas intelektual memiliki karakteristik unik dan memerlukan pendekatan yang berbeda dalam perawatan dan pendidikan. Diagnosis dini yang tepat sangat penting untuk membantu anak dengan disabilitas intelektual mencapai potensi maksimal. (DNR)
ADVERTISEMENT