3 Contoh Kerangka Berpikir Penelitian Kuantitatif

Ragam Info
Akun yang membahas berbagai informasi bermanfaat untuk pembaca.
Konten dari Pengguna
30 Maret 2024 10:18 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi contoh kerangka berpikir penelitian kuantitatif. Sumber: unsplash.com/JasonGoodman.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi contoh kerangka berpikir penelitian kuantitatif. Sumber: unsplash.com/JasonGoodman.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Contoh kerangka berpikir penelitian kuantitatif dapat menjadi referensi untuk memperlancar suatu penelitian. Kerangka berpikir juga dapat menjadi batasan agar penelitian tidak melebar.
ADVERTISEMENT
Sebelum melaksanakan sebuah penelitian, peneliti harus membuat kerangka berpikir agar penelitian tersebut terarah. Jika tidak, penelitian akan seperti berjalan di tempat yang gelap.

Contoh Kerangka Berpikir Penelitian Kuantitatif

Ilustrasi contoh kerangka berpikir penelitian kuantitatif. Sumber: unsplash.com/AleksDorohovich.
Dikutip dari Metode Riset Bisnis, Husein Umar (2003:242), kerangka berpikir atau kerangka pemikiran adalah suatu model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah riset.
Umumnya kerangka berpikir terletak pada bab 2 tentang studi kepustakaan untuk menghasilkan hipotesis. Sedangkan penelitian kuantitatif adalah penelitian yang melibatkan banyak angka.
Berikut adalah contoh kerangka berpikir penelitian kuantitatif.

Contoh 1: Pengaruh Jajan pada Stunting di Kota A

Dari data Dinas Kesehatan A, tercatat kenaikan jumlah anak yang menderita stunting. A merupakan sebuah kota di Provinsi B dengan pendapatan daerah nomor dua tertinggi di provinsi tersebut. Kemampuan ekonomi bukan penyebab utama stunting di kota A.
ADVERTISEMENT
Stunting adalah gangguan pertumbuhan pada anak-anak yang ditandai dengan tinggi tubuh yang tidak normal. Stunting disebabkan oleh kurangnya asupan gizi.
Bagaimana seoarng anak dengan kemampuan ekonomi baik bisa terkena stunting? Kurangnya asupan gizi dapat terjadi karena anak-anak sudah kenyang jajan sehingga makanan utama diabaikan.

Contoh 2: Pengaruh Dihapusnya Kewajiban Membuat Skripsi Terhadap Tingkat Kelulusan di Universitas C

Universitas C mengeluarkan kebijakan baru, yaitu skripsi tidak lagi menjadi satu-satunya syarat kelulusan. Kebijakan tersebut berdasarkan rendahnya tingkat kelulusan di universitas tersebut yang diyakini karena kesulitan mengerjakan skripsi.
Kesulitan mengerjakan skripsi ditangkap oleh konsep Kampus Merdeka. Dalam Konsep Merdeka, skripsi bukan kewajiban melainkan pilihan. Sebagai alternatif, mahasiswa dapat menggantinya dengan tugas magang atau kuliah tambahan.
Dengan mengikuti konsep Kampus Merdeka, mahasiswa memiliki pilihan tentang bagaimana mereka akan mengakhiri masa kuliah. Hal itu akan dapat menaikkan tingkat kelulusan di Universitas C.
ADVERTISEMENT

Contoh 3: Pengaruh Takjil Kakilima Terhadap Penyakit Diare di Puskesmas D

Selama Ramadan, data penyakit diare meningkat di Puskesmas D. Ini diakibatkan pembelian takjil kakilima yang meningkat pada bulan puasa.
Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), takjil artinya menyegerakan atau mempercepat (buka puasa). Biasanya dilakukan dengan memakan kudapan.
Makanan yang tidak tertutup di tepi jalan memiliki potensi sangat besar untuk terpapar debu dan lalat. Selain itu, ada kemungkinan makanan basi dan tidak diolah secara higienis. Ini menyebabkan diare.
Contoh kerangka berpikir penelitian kuantitatif berisi dugaan yang harus dibuktikan melalui penelitian. (lus)