Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
3 Contoh Majas Metafora dalam Puisi
10 Februari 2024 17:50 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Majas merupakan bentuk gaya bahasa yang biasa ditemukan dalam satu kalimat agar terdengar semakin hidup dan menarik. Ada berbagai jenis majas, di antaranya majas metafora dan biasa ditemukan dalam puisi. Terdapat beberapa contoh majas metafora dalam puisi .
ADVERTISEMENT
Menurut buku Bahasa Indonesia, Nani Darmayanti (2008: 58), majas metafora merupakan perbandingan yang dilakukan secara implisit antara dua hal berbeda. Majas jenis ini hampir mirip dengan perumpamaan namun perbandingan dilakukan secara langsung.
Majas biasanya ditemukan dalam bait puisi agar puisi bisa terdengar lebih menarik dan tidak membosankan. Majas dapat membantu seseorang untuk menciptakan sebuah puisi lebih hidup, sehingga audiens bisa merasakan bahagia, sedih, dan marah seperti yang dirasakan penulis.
3 Contoh Majas Metafora dalam Puisi
Ada beberapa contoh majas metafora dalam puisi yang bisa menjadi gambaran bagi penulis puisi untuk menciptakan karya tulis menarik. Pastinya, puisi tersebut mengandung arti atau makna tertentu sesuai dengan suasana hati dan pikiran penulis.
ADVERTISEMENT
1. Contoh Puisi 1: Lelahku
Majas metafora pada puisi tersebut adalah “Bahwa aku hanya binatang tak bertuan”
2. Contoh Puisi 2: Tuhanku
ADVERTISEMENT
Majas metafora pada puisi tersebut adalah “Malam dan wajahku adalah satu warna” dan “Dosa dan nafasku adalah satu udara.”
3. Contoh Puisi 3
Majas metafora pada puisi tersebut adalah “Di kebun hatimu, bunga-bunga berkembang”, “Hati ini adalah samudra yang dalam”, dan “Bibirmu bagai pelukis, menggambar senyum”.
ADVERTISEMENT
Demikian beberapa contoh majas metafora dalam puisi. Pastinya, setiap majas memiliki fungsi dan gaya bahasa berbeda-beda sehingga bisa disesuaikan dengan tema puisi yang ingin diciptakan. (AYA)