Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
Konten dari Pengguna
3 Contoh Miskonsepsi Layanan BK di Satuan Pendidikan yang Sering Terjadi
28 Januari 2024 16:39 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Banyak contoh miskonsepsi layanan BK di satuan pendidikan yang sering terjadi. Misalnya menganggap bahwa BK adalah tempat untuk memberikan hukuman bagi anak-anak yang nakal di sekolah .
ADVERTISEMENT
Padahal BK atau bimbingan konseling tidaklah seperti itu. BK justru menjadi tempat pendidikan kepribadian bagi semua siswa, bukan untuk yang dianggap bandel dan nakal saja.
Contoh Miskonsepsi Layanan BK di Satuan Pendidikan
Mengutip dari buku Model Pembelajaran P2OC2R untuk Mengubah Konsepsi IPA Siswa oleh Muslimin Ibrahim (hal. 37), pengertian miskonsepsi adalah suatu kondisi saat seseorang memiliki pemahaman tentang suatu konsep yang berbeda dengan pemahaman yang disepakati oleh para ahli.
Miskonsepsi dapat terjadi akibat adanya perbedaan pengertian dan pemahaman terhadap fakta yang diamati. Adapun contoh miskonsepsi layanan BK di satuan pendidikan yang sering terjadi adalah sebagai berikut.
1. BK untuk Murid Nakal
Murid-murid yang melakukan pelanggaran di sekolah kerap mendapat cap "nakal". Murid tersebut kemudian akan sering keluar dan masuk ruang BK. Hal ini menimbulkan miskonsepsi bahwa BK hanya untuk murid nakal.
ADVERTISEMENT
Padahal, di ruang BK ada konseling dan pengarahan yang bertujuan untuk mengarahkan murid-murid tersebut agar berada di jalur yang benar.
2. BK Pelajaran Tidak Penting
BK menjadi salah satu mata pelajaran yang dimasukkan ke dalam jadwal pelajaran. Banyak siswa yang beranggapan bahwa pelajaran BK tidak penting karena tidak masuk ke dalam ujian nasional.
Faktanya, BK membentuk siswa dari segi kepribadian bukan dari sisi akademik seperti mata pelajaran lainnya. Dari pelajaran BK inilah, siswa akan diajarkan sopan santun, tata krama dan sedikit menyinggung tentang psikologi.
3. Ruang BK adalah Ruangan yang Paling Dihindari di Sekolah
Siswa sering menghindari ruang BK karena menganggap yang masuk dan dipanggil guru ke sana adalah siswa yang punya masalah. Banyak siswa tidak mau masuk ruang BK karena di bayangannya, di dalam sana akan disidang oleh guru BK dan kepala sekolah.
ADVERTISEMENT
Hal ini sebetulnya salah, karena guru BK bukan hansip sekolah yang bertugas mencari kesalahan dan pelanggaran yang dilakukan siswa. Dipanggil ke ruang BK bukan berarti hanya karena punya masalah saja.
Contoh miskonsepsi layanan BK di satuan pendidikan yang sering terjadi di atas masih sering ditemui di sekolah sampai saat ini. (IMA)