Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.90.0
Konten dari Pengguna
3 Contoh Penerapan Nanoteknologi dalam Bidang Kedokteran
5 Januari 2024 11:07 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Nanoteknologi merupakan teknologi revolusi baru yang memiliki kemampuan untuk menciptakan zat berskala nano. Teknologi ini dapat dikembangkan di beberapa sektor kehidupan, salah satunya yaitu bidang medis. Adapun contoh penerapan nanoteknologi dalam bidang kedokteran antara lain untuk terapi dan diagnosis penyakit.
ADVERTISEMENT
Sifat dan fungsi zat pada nanoteknologi dapat diubah sesuai dengan tujuan pemanfaatannya. Dengan begitu, memahami penerapan bahan nano penting dipelajari untuk pengembangan teknologi dan aplikasi baru di bidang kesehatan.
Contoh Penerapan Nanoteknologi dalam Bidang Kedokteran
Berdasarkan buku Pembangunan Pertanian Membangun Kedaulatan Pangan, Triwibowo Yuwono, (2011:287), nanoteknologi adalah teknologi manipulasi atau perakitan diri atom individual, molekul atau kelompok molekul menjadi struktur. Kondisi tersebut dapat menghasilkan struktur bahan dan alat dengan sifat baru.
Dalam hal ini, nanoteknologi telah memberikan pengaruh besar bagi kehidupan manusia di sektor medis. Adapun penggunaan nanoteknologi dalam bidang kesehatan dikenal dengan istilah nanomedicine.
Aplikasi teknologi skala nano pada kedokteran dapat meliputi beragam aspek. Berikut ini adalah ulasan terkait contoh penerapan nanoteknologi dalam bidang kedokteran yang perlu diketahui.
ADVERTISEMENT
1. Diagnosis Penyakit
Nanoteknologi mempunyai kemampuan untuk menciptakan alat skrining (diagnostik) dengan cepat. Hal tersebut dapat dilakukan melalui pemanfaatan chip nano.
Dikutip dari buku Nanoteknologi Kedokteran Gigi, Ariyati Retno Pratiwi, Feni Istikharoh, Diena Fuadiyah, dkk, (2023:123), nanoteknologi memainkan beberapa peran dalam produksi chip dan juga untuk meningkatkan sensitivitas dan keandalan untuk mendeteksi penyakit (diagnosis).
Chip dapat berfungsi berdasarkan profil ekspresi gen. Alat ini dapat digunakan untuk menelusuri proliferasi tumor payudara setelah operasi pengangkatan. Selain itu, teknologi serupa juga tengah dikembangkan untuk mendiagnosis leukemia, tumor rongga mulut, dan tenggorokan.
2. Sarana Pencegahan
Nanoteknologi dapat mengetahui kelainan dan penyakit di tingkat molekuler, dengan pengetahuan molekul genomik dan penemuan berbasis proteomik. Adanya kemampuan tersebut dapat dijadikan sebagai sarana pencegahan. Upaya pengobatan bahkan bisa dilakukan sebelum munculnya gejala awal suatu penyakit.
ADVERTISEMENT
3. Terapi
Komponen nanomaterial dapat berperan untuk meningkatkan kemampuan kinerja dari peralatan terapi maupun tes menggunakan menggunakan nanopartikel.
Salah satu contohnya yaitu pada terapi penyakit kanker. Penggunaan nanopartikel dalam pengobatan kanker dapat membuat hasil perawatan terapi menjadi lebih efektif. Sehingga efek samping sistemik, yang biasanya terjadi pada terapi obat konvensional dapat berkurang.
Itu dia contoh penerapan nanoteknologi dalam bidang kedokteran beserta penjelasannya. Melalui ulasan di atas dapat dipahami bahwa nanoteknologi mempunyai potensi untuk merevolusi industri medis dan meningkatkan kualitas hidup manusia. (Riyana)