Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
3 Contoh Penerapan Teori Behavioristik di Kelas
21 Februari 2024 14:59 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Teori behavioristik termasuk dalam salah satu teori belajar yang digunakan para pendidik. Ada beberapa contoh penerapan teori behavioristik yang dapat dipelajari lebih jauh, karena hal ini berkaitan dengan tingkah laku.
ADVERTISEMENT
Dalam dunia pendidikan teori tersebut sudah tidak asing lagi, selain behavioristik, masih ada tiga lainnya yakni teori kognitif, konstruktifistik, dan humanistik.
Contoh Penerapan Teori Behavioristik
Setiap proses belajar pasti memiliki teori-teori untuk merancang berbagai kegiatan pembelajaran, termasuk teori behavioristik. Ketika siswa di kelas belajar sesuatu, ia dapat menunjukan perubahan tingkah lakunya.
Menurut buku Teori Belajar dan Implikasinya dalam Pembelajaran, Dr. Molli Wahyuni, S.Si, M.Pd, Dr. Nini Ariyani, M.Pd (2020), dalam teori behavioristik atau menurut teori behaviorisme, belajar adalah perubahan tingkah laku sebagai akibat adanya interaksi antara stimulus dan respon.
Berikut ini adalah beberapa contoh penerapan teori behavioristik di kelas yang penting untuk dilaksanakan.
1. Mengadakan Penilaian dengan Poin
Untuk menciptakan kelas yang tenang dan kondusif untuk belajar, maka aturan kelas harus ditegakkan. Dengan mengadakan sistem penilaian dengan jumlah poin maka siswa akan taat dan berusaha meraih poin tertinggi.
ADVERTISEMENT
Contohnya adalah saat siswa melakukan pelanggaran di kelas seperti berisik, dan membuang sampah sembarangan maka poin yang dimilikinya akan dikurangi. Guru harus segera merespon kesalahan anak dengan mengingatkan aturan kelas yang harus dipatuhi.
2. Memperbanyak Latihan Soal-soal
Ketika ujian akan diadakan, contoh penerapan teori behavioristik adalah dengan memperbanyak latihan soal-soal menjelang ujian. Hal ini karena dengan banyak berlatih soal, siswa yang tadinya belum menguasai, akan mengerti dengan seiringnya latihan soal yang diberikan oleh guru.
3. Memberikan Hadiah
Guru dapat memberikan rangsangan (stimulus) kepada para siswa dalam pembelajaran sehingga anak dapat merespon secara positif.
Jika siswa berhasil mengikuti, dapat diberikan hadiah (reward) yang berfungsi sebagai penguatan terhadap respon yang telah ditunjukkan oleh siswa.
ADVERTISEMENT
Contoh penerapan teori behavioristik yang telah dibahas di atas dapat menjadi referensi untuk menerapkannya di kelas . Namun, tidak semua pelajaran dan kelas dapat menerapkan teori tersebut, karena masing-masing teori harus disesuaikan dengan karakter siswa dan materi pelajarannya. (DVA)