Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
3 Contoh Polusi Udara yang Terjadi Secara Alami beserta Dampaknya
20 Mei 2024 16:03 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Pencemaran udara atau yang biasa dikenal dengan polusi udara menjadi salah satu ancaman yang sangat serius bagi kelangsungan hidup di bumi. Umumnya, pencemaran udara dapat terjadi akibat kegiatan manusia. Namun, ada beberapa pencemaran udara yang diakibatkan oleh alam. Contoh polusi udara yang terjadi secara alami juga berdampak bagi kesehatan manusia.
ADVERTISEMENT
Pada dasarnya pencemaran udara yang semakin meningkat dapat menyebabkan terjadinya penurunan kualitas udara. Jika hal ini dibarengi dengan peningkatan kadar SO₂ di udara akan mengakibatkan terjadinya hujan asam.
Contoh Polusi Udara yang Terjadi Secara Alami dan Dampaknya bagi Kesehatan Manusia dan Lingkungan
Dikutip dari buku Dasar Kesehatan Lingkungan oleh Odi Roni Pinontoan dan Oksfriani Jufri Sumampouw (2019:165), polusi udara diartikan sebagai adanya bahan atau zat-zat asing dalam jumlah yang dapat menyebabkan perubahan komposisi atmosfer normal.
Polusi udara biasanya terjadi karena polutannya berbentuk gas ataupun zat partikel. Polusi udara dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu polusi udara akibat ulah manusia dan polusi udara yang terjadi secara alami.
Berikut ini beberapa contoh polusi udara yang terjadi secara alami beserta dampak yang ditimbulkannya.
ADVERTISEMENT
1. Letusan Gunung Berapi
Letusan gunung berapi merupakan peristiwa yang terjadi akibat endapan magma di dalam perut bumi yang didorong keluar oleh gas yang bertekanan tinggi. Magma adalah cairan pijar yang terdapat di dalam lapisan bumi dengan suhu yang sangat tinggi, yakni diperkirakan lebih dari 1.000°C.
Letusan gunung berapi juga mengeluarkan uap air, gas, dan debu. Ada berbagai jenis gas yang muncul bersamaan dengan letusan gunung berapi. Gas-gas tersebut mampu membahayakan manusia yang menghirupnya.
Jenis gas yang muncul di antaranya karbon monoksida (CO), karbon dioksida (CO2), hidrogen sulfida (H2S), sulfur dioksida (SO2) dan nitrogen (NO2). Manusia dan makhluk hidup yang lainnya bisa lemas, pingsan, atau bahkan meninggal jika menghirup berbagai gas tersebut.
2. Kebakaran Hutan
Kebakaran hutan adalah sebuah kejadian terbakarnya kawasan hutan atau lahan baik dalam luasan yang besar maupun kecil. Kebakaran hutan dapat menghanguskan setiap jenis tanaman dan memanggang hewan-hewan yang ada di hutan.
ADVERTISEMENT
Kebakaran hutan dapat disebabkan oleh dua faktor, yaitu faktor alam dan faktor manusia. Proses kebakaran alami bisa terjadi karena sambaran petir, benturan longsoran batu, dan letusan gunung.
Beberapa dampak bencana kebakaran hutan, di antaranya timbulnya penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), terganggunya sistem transportasi udara, terganggunya aktivitas penduduk sehari-hari, rusaknya plasma nutfah, dan matinya hewan-hewan langka yang dilindungi.
3. Zat Sisa Perlindungan Hewan
Pada dasarnya zat hasil sisa pencernaan hewan mengakibatkan polusi udara secara alami. Ini disebabkan karena adanya pelepasan gas metana ke atmosfer yang berpotensi mengakibatkan gas rumah kaca.
Efek rumah kaca memiliki dampak negatif, yakni gangguan ekologis, peningkatan permukaan air laut, iklim yang tidak stabil dan lain sebagainya.
Demikianlah penjelasan mengenai contoh polusi udara yang terjadi secara alami. Polusi udara tersebut berpotensi mengakibatkan beberapa gangguan pada kesehatan. (NTA)
ADVERTISEMENT
Baca juga: 7 Cara Menanggulangi Pencemaran Laut