Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
3 Contoh Wangsalan dan Jenisnya, Sebagai Bagian dari Sastra Jawa
20 Januari 2024 13:18 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Contoh wangsalan merupakan materi dari pelajaran Bahasa Jawa di sekolah. Wangsalan merupakan teka-teki yang digunakan untuk menyampaikan makna atau nasihat.
ADVERTISEMENT
Masyarakat Jawa mengedepankan etika dan tata krama, sehingga wangsalan digunakan sebagai media yang paling cocok untuk menyampaikan atau mengutarakan sesuatu kepada individu yang lain.
Contoh Wangsalan, Jenis dan Pengertiannya
Dikutip dari buku Budaya Dermayu Nilai-Nilai Historis, Estetis dan Transendental, Supali Kasim (2012:164), wangsalan adalah kalimat yang mengungkapkan maksud atau kehendak dengan menggunakan kata-kata yang mirip atau mendekati maksud tertentu.
Wangsalan dalam penggunaannya difungsikan sebagai pemberi teka-teki yang bisa digunakan untuk menyindir seseorang atau memberikan nasihat pada seseorang. Hal tersebut selaras dengan kehidupan masyarakat Jawa yang dalam menyampaikan sesuatu lebih senang tersirat ketimbang secara terang-terangan.
Dalam teka-teki atau wangsalan ini, terdapat beberapa jenis wangsalan yang dipelahjari. Berikut ini jenis-jenis wangsalan yang bisa menambah informasi bagi siswa.
ADVERTISEMENT
1. Wangsalan Lamba
Wangsalan lamba merupakan teka-teki yang fokus pada satu objek saja. Dalam teka-tekinya, hanya ada satu baris dan ada dua kalimat saja. Aturannya, kalimat pertama disebut wangsalan dan kalimat kedua digunakan untuk jawaban dari teka-tekinya.
Contoh: Jenang gula, koe aja lali (Gulali)
2. Wangsalan Rangkep atau Wangsalan Camboran
Wangsalan rangkep merupakan wangsalan yang teka-tekinya berangkap lebih dari satu. Wangsalan ini terdiri dari dua kalimat, seperti halnya wangsalan lamba. Kalimat pertama disebut isi wangsalan dan kalimat kedua isi jawabannya.
Contoh: Mamet tirta, tirta jro katiga. suka lila lebur luluh labuh praja. (Ngangsu, labuh)
3. Wangsalan Memet
Wangsalan memet merupakan wangsalan yang sangat rumit karena wangsalan memet diartikan sebanyak dua kali.
Contoh: Uler kembang, yen trima alon-alonan. Dalam wangsalan tersebut, uler kembang dimaknai dengan lintah serta makna dari kata “li” dimaknai dengan kata "tali". Sedangkan tali dianggap sebagai pemaknaan dari "alon-alonan", sedangkan alon-alon dimaknai sebagai "satitahe".
ADVERTISEMENT
4. Wangsalan Padinan
Wangsalan padinan merupakan wangsalan yang digunakan dalam percakapan sehari-hari. Secara bentuknya sangat sederhana dan menjadi wangsalan yang isinya tidak perlu dibedah.
Contoh: Nyaron bumbung, cengklungen anggonku ngenteni (Angkiung).
Demikian tadi contoh wangsalan dan jenisnya, semoga bisa menambah pengetahuan dan menjadi referensi pembelajaran. (RFL)