Konten dari Pengguna

3 Faktor Penyumbang Jejak Karbon bagi Lingkungan

Ragam Info
Akun yang membahas berbagai informasi bermanfaat untuk pembaca.
27 Januari 2024 15:52 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi faktor penyumbang jejak karbon. Sumber foto: pixabay/Kanenori
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi faktor penyumbang jejak karbon. Sumber foto: pixabay/Kanenori
ADVERTISEMENT
Jejak karbon merupakan upaya untuk mengukur jumlah CO₂ (karbondioksida) dan CH4 (metana). Terdapat beberapa faktor penyumbang jejak karbon bagi lingkungan, salah satunya yaitu karena aktivitas manusia berupa pembakaran bahan bakar fosil.
ADVERTISEMENT
Jejak karbon dikenal juga dengan istilah carbon footprint. Perhitungan tersebut biasanya dinyatakan dalam satuan ton karbon maupun ton karbondioksida ekuivalen.

Faktor Penyumbang Jejak Karbon

Ilustrasi faktor penyumbang jejak karbon. Sumber foto: pixabay/marcinjozwiak
Mengutip buku Sustainable Me, Via Apriyani, (2020:20), jejak karbon adalah jumlah emisi gas rumah kaca yang dihasilkan oleh individu atau masyarakat dalam melakukan kegiatan sehari-hari. Baik aktivitas langsung maupun tidak langsung.
Dalam pengukurannya, jejak karbon dapat dihitung melalui beragam versi. Adapun cara tersebut ditujukan untuk mengetahui akumulasi penggunaan sumber daya alam. Kemudian dikonversikan dengan karbon yang terlepas.
Peningkatan jejak karbon berkaitan dengan adanya pemanasan global yang dapat memengruhi iklim dunia secara negatif. Dalam hal ini, terdapat beragam hal yang bisa memicu adanya carbon footprint.
ADVERTISEMENT
Berikut faktor penyumbang jejak karbon beserta penjelasannya yang kerap ditemui maupun dihasilkan dalam kehidupan sehari-hari.

1. Pembakaran Bahan Bakar Fosil

Jejak karbon berhubungan dengan beragam kegiatan manusia yang bisa menghasilkan karbon, termasuk pembakaran bahan bakar fosil.
Dikutip dari buku Strategi Sukses SBMPTN SAINTEK 2021, Tim Master Eduka, (2020:360), pembakaran bahan bakar fosil menyebabkan CO2 yang dihasilkan lebih banyak, daripada yang dapat didaur ulang oleh siklus karbon dan oksigen di alam. Kenaikan konsentrasi karbondioksida di atmosfer dapat membuat kenaikan suhu rata-rata bumi (global warming).
Berbagai aktivitas yang menggunakan bahan bakar fosil seperti halnya penggunaan kendaraan bermotor, juga berkontribusi untuk menambah lebih banyak emisi gas CO2 yang berbahaya bagi lingkungan.

2. Produksi dan Konsumsi Makanan

Siklus hidup makanan, baik produksi maupun konsumsi bisa menghasilkan jejak karbon. Jumlah dari emisi karbon diperoleh dari kegiatan pengolahan, peternakan, sampai dengan distribusi.
ADVERTISEMENT
Seluruh aktivitas tersebut turut menyumbang emisi gas rumah kaca. Untuk mengurangi carbon footprint yang berhubungan dengan makanan, Individu perlu memiliki kesadaran terhadap pola makannya.

3. Pemakaian Energi Listrik

Gas emisi karbon juga dapat dihasilkan melalui pemakaian energi listrik secara berlebihan. Emisi tersebut berasal dari bahan bakar fosil pada penggunaan peralatan listrik, di antaranya mesin cuci, AC, dan kulkas.
Dari ulasan tentang faktor penyumbang jejak karbon bagi lingkungan, manusia mampu membatasi diri untuk tidak berperilaku konsumtif. Sebagai suatu langkah yang dapat mencegah terjadinya dampak lingkungan akibat jejak karbon.(Riyana)