Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
3 Fenomena Penyebab Hujan yang Jarang Diketahui
1 Agustus 2023 16:54 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Dalam ilmu sains, penyebab hujan ternyata tidak sesederhana kelihatannya. Sebab, ada beberapa fenomena alam yang melatarbelakangi kenapa hujan bisa terjadi. Fenomena tersebut tentu begitu kompleks karena memengaruhi iklim dan cuaca di seluruh dunia.
ADVERTISEMENT
Curah hujan yang tidak menentu, bahkan musim hujan yang datangnya mulai tidak teratur dan berbeda dengan zaman dulu ternyata punya alasan khusus. Semuanya berkaitan dengan tiga fenomena alam yang memengaruhi daerah tropis dan subtropis di dunia.
3 Fenomena Alam Penyebab Hujan
Hujan adalah tetesan air yang jatuh dari langit dan berasal dari awan. Mengutip dari buku Kejadian Hujan Ekstrem Wilayah Tropis: Kombinasi Observasi Permukaan dan Satelit Meteorologis serta Karakteristik Lingkungan Pembentukannya, Andung Bayu Sekaranom (2020:1), penyebab hujan disebabkan oleh 3 fenomena alam yang terkait cuaca dan iklim sebagai berikut.
1. El-Nino Southern Oscillation (ENSO)
El Niño Southern Oscillation (ENSO) merupakan fenomena alam berupa bergesernya sistem atmosfer samudra di Pasifik tropis secara periodik yang berdampak pada cuaca di seluruh dunia.
ADVERTISEMENT
ENSO terjadi setiap 3-7 tahun (rata-rata 5 tahun) dan biasanya berlangsung selama sembilan bulan hingga dua tahun. Dampaknya begitu serius terhadap banjir, kekeringan, dan gangguan global lainnya.
2. Madden Jullian Oscillation (MJO)
MJO hanya terjadi di negara beriklim tropis, seperti Indonesia. Fenomena ini merupakan aktivitas intra seasonal yang dapat dikenali berupa adanya pergerakan aktivitas konveksi (proses udara hangat naik ke atmosfer) yang bergerak ke arah timur dari Samudera Hindia ke Samudera Pasifik yang biasanya muncul setiap 30 sampai 40 hari.
3. Indian Dipole Mode (IOD)
Dipol Samudra Hindia atau yang lebih sering disebut sebagai Indian Ocean Dipole dan Indian Niño ini merupakan suatu fenomena osilasi (pola iklim yang berulang) suhu air permukaan laut yang tak teratur yang menyebabkan wilayah barat Samudra Hindia lebih hangat dan lebih dingin dibandingkan wilayah timur Samudra Hindia.
ADVERTISEMENT
Ketiganya memberikan pengaruh terhadap iklim Indonesia, terutama berkaitan dengan curah hujan. Karena proses-proses tersebut, kejadian hujan berlebih di Indonesia sering terjadi pada waktu-waktu spesifik dan berpotensi menghasilkan bencana hidrometeorologis.
Bencana hidrometeorologis yang dipengaruhi oleh curah hujan ekstrem diperkirakan akan meningkat secara global. Hal ini terutama terkait dengan konteks perubahan iklim. Perubahan pola curah hujan yang dipengaruhi oleh perubahan iklim akan memengaruhi siklus hidrologi.
Dari penjelasan di atas, bisa terlihat bahwa penyebab hujan ternyata bukan sekadar jumlah uap air di awan yang banyak saja. Namun, terdapat sejumlah fenomena alam yang melatarbelakangi turunnya hujan ke bumi. (IMA)