Konten dari Pengguna

3 Model Pembelajaran yang Sesuai dengan Hakikat IPA

Ragam Info
Akun yang membahas berbagai informasi bermanfaat untuk pembaca.
7 Juli 2024 15:46 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Model pembelajaran yang sesuai dengan hakikat IPA. Sumber: Pexels/Tima Miroshnichenko
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Model pembelajaran yang sesuai dengan hakikat IPA. Sumber: Pexels/Tima Miroshnichenko
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Model pembelajaran yang sesuai dengan hakikat IPA perlu diterapkan sesuai dengan materi pembelajaran di sekolah. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan disiplin ilmu yang mempelajari fenomena alam secara sistematis dan logis.
ADVERTISEMENT
Pelajaran IPA di sekolah bertujuan untuk mengembangkan pemahaman konsep ilmiah, keterampilan proses ilmiah, sikap ilmiah, hingga kemampuan berpikir kritis dan kreatif. Oleh sebab itu, model pembelajaran yang digunakan harus sesuai dengan hakikat IPA.

Mengenal Model Pembelajaran yang Sesuai dengan Hakikat IPA

Ilustrasi Model pembelajaran yang sesuai dengan hakikat IPA. Sumber: Pexels/Pixabay
Menurut Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006, mata pelajaran IPA berkaitan dengan cara mencapai tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip saja tapi juga merupakan proses penemuan (inquiry).
Pembelajaran IPA merupakan pembelajaran yang membuat siswa memperoleh pengalaman langsung sehingga dapat menambah kekuatan siswa untuk menerima, menyimpan, dan menerapkan konsep yang telah dipelajarinya.
Berikut ini model pembelajaran yang sesuai dengan hakikat IPA.
ADVERTISEMENT

1. Pembelajaran Berbasis Inquiry

Model pembelajaran berbasis ikuiri ini mendorong siswa untuk terlibat aktif dalam proses penekuan pengetahuan melalui pengamatan, eksperimen, dan juga refleksi.
Siswa diajak untuk mengajukan pertanyaan, merancang, dan melaksanakan eksperimen, serta menarik kesimpulan.
Contohnya yaitu pada topik “Perubahan Wujud Zat”, guru dapat meminta siswa mengamati perubahan wujud air dari es menjadi air dan kemudian menjadi uap dengan melakukan percobaan yang sederhana.
Siswa akan mencatat hasil pengamatan, berdiskusi, dan menarik kesimpulan berdasarkan data yang diperoleh.

2. Pembelajaran Berbasis Masalah atau Problem Based Learning

Model pembelajaran ini menempatkan siswa dalam situasi nyata di mana siswa harus memecahkan masalah komplek yang tidak memiliki solusi tunggal. Siswa harus mengindetifikasi masalah, mengumpulkan informasi, menganalisis data, dan mengembangkan solusi.
Contohnya yaitu pada topi “Polusi Lingkungan”, siswa dapat diberi masalah berupa polusi air di sungai lokal. Siswa akan meneliti penyebab polusi, dampak terhadap lingkungan, dan kesehatan manusia, serta mencari solusi untuk mengatasi masalah tersebut.
ADVERTISEMENT

3. Pembelajaran Kooperatif

Metode ini melibatkan kerja kelompok Dimana siswa saling membantu mencapai tujuan pembelajaran bersama dengan menggunakan kolaborasi, komunikasi, dan tanggung jawab bersama.
Contohnya pada topik “Sistem Peredaran Darah” siswa dapat dibagi ke dalam kelompok-kelompok kecil dan masing-masing diberikan tugas untuk mempelajari bagian tertentu system peredaran darah manusia. Setelah itu, siswa akan mempresentasikan temuannya di depan kelas secara bersama-sama.
Itu dia contoh model pembelajaran yang sesuai dengan hakikat IPA. Semoga model pembelajaran di atas dapat memberikan inspirasi kepada para guru atau pendidik dalam menerapkan hakikat IPA kepada siswa di sekolah. (DIA)