Konten dari Pengguna

3 Tradisi Malam Nisfu Syaban di Indonesia

Ragam Info
Akun yang membahas berbagai informasi bermanfaat untuk pembaca.
12 Februari 2025 15:44 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi tradisi malam Nisfu Syaban di Indonesia. Sumber foto: Pixabay/ Mohamed_hassan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi tradisi malam Nisfu Syaban di Indonesia. Sumber foto: Pixabay/ Mohamed_hassan
ADVERTISEMENT
Tradisi malam Nisfu Syaban di Indonesia sangat beragam. Pasalnya, setiap daerah memiliki tradisi keagamaan yang khas dan berbeda dalam menyambut datangnya malam penuh keberkahan tersebut.
ADVERTISEMENT
Nisfu Syakban merupakan momentum istimewa bagi umat muslim. Malam ini sangat dinanti-nantikan karena memiliki keutamaan yang besar.

Tradisi Malam Nisfu Syaban di Indonesia yang Patut Diketahui

Ilustrasi tradisi malam Nisfu Syaban di Indonesia. Sumber foto: Pixabay/ AhmadArdity
Mengutip buku Kumpulan Ceramah dan Doa untuk Berbagai Acara, Gamal Komandoko, (2013: 99), berdasarkan penanggalan hijriah, Nisfu Syakban adalah malam pertengahan bulan atau malam tanggal 15 Syakban. Malam tersebut dikenal sebagai malam pengampunan atas dosa-dosa.
Karena itulah, di malam Nisfu Syakban umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak ibadah untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt. Selain itu, masyarakat di berbagai wilayah Indonesia memiliki tradisi tersendiri dalam merayakan malam Nisfu Syakban.
Tradisi tersebut biasanya telah berlangsung sejak dahulu dan dilaksanakan secara turun-temurun. Adapun beberapa tradisi malam Nisfu Syaban di Indonesia adalah sebagai berikut.
ADVERTISEMENT

1. Rebha

Rebha ialah tradisi untuk memperingati datangnya malam Nisfu Syakban. Tradisi ini berasal dari Pamekasan, Madura. Dalam pelaksanaannya, penduduk setempat akan membawa beraneka jenis makanan untuk diberikan kepada para pemuka agama di wilayah tersebut.
Rebha dilakukan sebagai bentuk penghormatan kepada tokoh agama yang telah mengajari dan membimbing anak-anak dalam mengaji. Harapannya melalui tradisi rebha, masyarakat dapat lebih mempererat tali silaturahmi dan memperoleh keberkahan.

2. Ruwahan

Tradisi malam Nisfu Syakban di wilayah Kendal Jawa Tengah dinamakan dengan istilah ruwahan. Dalam acara ini masyarakat setempat akan membawa makanan dan melakukan mujahadah di masjid. Setelah itu, diakhiri dengan makan bersama.
Ruwahan diselenggarakan untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah. Selain itu, tradisi tersebut juga menjadi sarana untuk mempersiapkan diri sebelum memasuki bulan Ramadhan.
ADVERTISEMENT

3. Kupatan

Kupatan dalam bahasa Indonesia dapat diartikan ketupat. Tradisi kupatan malam Nisfu Syakban dapat dijumpai di Desa Sendang, Rembang, Jawa Tengah. Tradisi kupatan sudah ada sejak dulu dan masih dilestarikan hingga sekarang.
Ketupat merupakan simbol dari kata Bahasa Jawa lepat atau kesalahan. Dengan begitu, tradisi kupatan diadakan sebagai tanda pengakuan atas kesalahan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Kupatan dilakukan dengan makan bersama setelah membaca tahlil dan doa. Biasanya acara tersebut dilakukan di musola setempat.
Itulah 3 tradisi malam Nisfu Syaban di Indonesia. Adanya berbagai bentuk peringatan keagamaan tersebut turut menambah keragaman dan khazanah budaya bangsa. (Riyana)