Konten dari Pengguna

4 Bahaya Tidak Langsung yang Dapat Muncul dari Gunung Berapi

Ragam Info
Akun yang membahas berbagai informasi bermanfaat untuk pembaca.
24 Januari 2025 16:26 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Bahaya Tidak Langsung yang Dapat Muncul dari Gunung Berapi. Sumber: unsplash/  Tetiana Grypachevska
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Bahaya Tidak Langsung yang Dapat Muncul dari Gunung Berapi. Sumber: unsplash/ Tetiana Grypachevska
ADVERTISEMENT
Gunung meletus dapat menimbulkan banyak dampak bagi makhluk hidup yang tinggal di sekitarnya. Selain bahaya langsung, ada juga bahaya tidak langsung yang dapat muncul dari gunung berapi.
ADVERTISEMENT
Bahaya tidak langsung tersebut, misalnya, adalah abu vulkanik yang dapat mengotori lingkungan dan udara. Hal ini kemudian berpotensi menyebabkan gangguan pernapasan pada orang-orang yang tinggal di kawasan sekitar gunung.

Potensi Bahaya Tidak Langsung yang Dapat Muncul dari Gunung Berapi

Ilustrasi Bahaya Tidak Langsung yang Dapat Muncul dari Gunung Berapi. Sumber: unsplash/ Alain Bonnardeaux
Dikutip dari buku Gunung Berapi di Indonesia oleh Eko Titis Prasongko, S.Pd. (2020:1), gunung berapi dalam bahasa Inggris disebut vulcano, yang berasal dari kata vulcanus atau vulcan. Gunung berapi adalah bukit atau gunung yang mempunyai lubang kepundan sebagai tempat keluarnya magma dan atau gas ke permukaan bumi.
Bahaya tidak langsung yang dapat muncul dari gunung berapi cukup banyak, beberapa di antaranya adalah sebagai berikut.

1. Gangguan Aktivitas di Bidang Transportasi

Secara tidak langsung, arus perjalanan akan diubah ketika ada gunung meletus. Hal ini mengakibatkan gangguan aktivitas di bidang transportasi karena jalan yang biasanya dilewati tertutup abu vulkanik dan berbahaya bagi pengguna jalan karena berpotensi memunculkan kecelakaan.
ADVERTISEMENT

2. Gas Beracun

Saat gunung meletus, maka akan keluar pula gas beracun dari dalam kawahnya. Gas ini berbentuk hidrogen sulfida, sulfur dioksida dan karbon dioksida yang mampu terperangkap di area dataran rendah atau lembah. Kondisi ini membuat orang yang menghirupnya bisa mengalami gangguan pernapasan bahkan kematian.

3. Krisis Air Bersih

Pasca letusan gunung berapi, kondisi sumber air akan tercemar oleh abu vulkanik, lahar dan kotoran. Hal ini membuat krisis air bersih di daerah-daerah yang berdekatan dengan area letusan gunung.

4. Perubahan Struktur Tanah

Letusan yang terjadi akan mengakibatkan perubahan struktur tanah. Kondisi seperti tanah longsor pun akan dapat terjadi di dataran tinggi dan lereng gunung. Potensi kerusakan lahan pertanian dan pemukiman pun bisa saja terjadi.
Bahaya tidak langsung yang dapat muncul dari gunung berapi dapat dicermati dari beberapa poin di atas. Selain merusak lingkungan, letusan gunung bisa berdampak pada sektor lain seperti transportasi, kesehatan, dan sebagainya. (IMA)
ADVERTISEMENT